PON Papua 2021

Duka Karateka Lampung Nurhalim, Dioperasi akibat Aksi Brutal di Arena PON Papua 2021

Nurhalim harus menjalani operasi karena tulang rahangnya patah seusai aksi brutal karateka Bali I Kadek Krisna Dwi Antara di babak semifinal.

Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Humas KONI Lampung
Wakil Ketua Umum III KONI Lampung Agus Nompitu menjenguk Nurhalim Arlendi di Rumah Sakit Provita, Jayapura, Papua, Jumat (15/10/2021). karateka Lampung Nurhalim akan menjalani operasi tulang rahang seusai mengalami cedera parah di babak semifinal nomor kumite kelas -60 kg putra. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 menjadi momen menyedihkan bagi karateka putra Lampung Nurhalim Arlendi.

Nurhalim harus menjalani operasi karena tulang rahangnya patah seusai aksi brutal karateka Bali I Kadek Krisna Dwi Antara di babak semifinal nomor kumite kelas -60 kg putra.

Dalam pertandingan yang digelar di GOR Penerbangan Jayapura, Rabu (13/10/2021) lalu, Krisna membanting Halim hingga terjatuh ke matras.

Dalam posisi itulah, Halim yang berada di sudut biru dihajar secara brutal oleh Krisna.

Baca juga: HASIL Final Sepak Bola PON XX, Papua Rebut Medali Emas Seusai Tumbangkan Aceh 2-0

Pukulan dan tendangan mendarat keras di wajah Nurhalim.

Tendangan itulah yang diduga membuat rahang Halim patah.

Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Akibatnya, Halim harus menjalani operasi besar di Jayapura.

Ia pun terancam absen dalam tiga agenda penting setidaknya enam bulan ke depan.

Baca juga: Lampung Finis 10 Besar PON Papua 2021, Yusuf Barusman: Selamat untuk Kita Semua

“Ya menurut keterangan dokter begitu. Akan dipasang pelat pada rahang Nurhalim. Dan itu memerlukan waktu cukup lama penyembuhannya,” kata Jose Rizal, pelatih karate Lampung, dilansir dari Humas KONI Lampung, Jumat (15/10/2021).

Jose menuturkan, Halim dijadwalkan menjalani operasi di Rumah Sakit Provita, Kota Jayapura, Sabtu (16/10/2021) besok.

Sementara itu, Ketua Forki Lampung Hannibal mengutuk keras aksi brutal karateka Bali tersebut.

Menurut dia, ada indikasi si karateka untuk sengaja mencederai Halim.

“Saya rasa ada unsur itu. Dalam pertandingan resmi, seorang karateka sangat brutal itu pasti ada tujuan tertentu. Kalau tidak sengaja, tendangannya pasti tidak sekeras itu. Dan dalam karate, pukulan dan tendangan itu harus ditahan, bukan sepenuhnya seperti itu,” beber Hannibal.

Ia juga menyayangkan cedera tersebut bisa membuat karir Halim terancam.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved