Berita Terkini Nasional
Menjadi Tersangka Usai Jadi Korban Kekerasan Preman, Gea Pedagang Sayur: Kasihanilah Diri Kami
Menjadi korban kekerasan preman, seorang pedagang sayuran di Medan, Sumatera Utara justru menjadi tersangka.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Menjadi korban kekerasan preman, seorang pedagang sayuran di Medan, Sumatera Utara justru menjadi tersangka.
Kisah tragis ini dialami oleh seorang pedagang sayuran bernama Litiwari Iman Gea.
Gea syok sekaligus heran. Dia yang ditendang dan dipukul sampai babak belur, tapi malah dirinya yang jadi tersangka.
Apa yang dialamioleh Gea, sang pedagang sayuran itu pun berbuntut panjang.
Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Percut Sei Tuan di Medan, Sumatera Utara bahkan sampai dicopot dari jabatan mereka.
Pencopotan tersebut bermula dari kasus pedagang sayur bernama Litiwari Iman Gea yang dihajar oleh sejumlah preman, tapi kemudian malah jadi tersangka penganiayaan.
Baca juga: Kisah Tragis Pedagang Sayur di Medan, Jadi Tersangka Padahal Korban Kekerasan Preman
Surat yang dilayangkan penyidik Polsek Percut Seituan dengan memanggil Gea sebagai tersangka, diposting ke medsos.
Proses hukum terhadap Gea sontak menjadi perhatian publik.
Preman yang belakangan diketahui bernama Beni ternyata melaporkan Gea ke polisi karena merasa dianiaya setelah wajahnya dicakar oleh Gea.
"Rambutku dan rambut anakku diantukkan. Sampai diludahi juga. Kasihanilah diri kami," ucap Gea.
Akibat peristiwa itu, ia mengaku trauma. Gea tak bisa membayangkan seperti apa rasanya ketika diinjak dalam kondisi terjatuh di tanah.
Ia kemudian membuat laporan dengan nomor LP/B/1739/IX/2021/SPKT Polsek Percut Sei Tuan/Polrestabes Medan/ Polda Sumatera Utara tertanggal 5 September 2021 dengan terlapor Beni.
Baca juga: Penjual Sayur Jadi Tersangka Padahal Korban Kekerasan Preman, Kapolsek Dicopot
Kapolsek dan Kanit Dicopot
"Kapolsek dan Kanit Reskrim (Polsek Percut Sei Tuan sudah dicopot)," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, di Mapolda Sumut pada Rabu (13/10/2021) sore.
Menurutnya, pencopotan itu merupakan bagian dari evaluasi dan audit yang dilakukan oleh pimpinan Polri.