Berita Terkini Nasional
Ada Bukti Baru, Epitel Pelaku Pembunuhan di Subang Ternyata Tertinggal di Kuku Amalia
Kuku milik korban kasus pembunuhan di Subang, Amalia Mustika Ratu mengungkap bukti baru tentang siapa sosok pelaku pembunuhan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kuku milik korban kasus pembunuhan di Subang, Amalia Mustika Ratu mengungkap bukti baru tentang siapa sosok pelaku pembunuhan yang hingga kini belum terungkap.
Amalia Mustika Ratu yang sempat melawan pelaku yang akan membunuhnya ternyata menyimpan jejak pelaku pembunuhan di kukunya.
Setelah dilakukan autopsi kembali pada jasad Amalia Mustika Ratu (23) dan Tuti Suhartini (55) ditemukan petunjuk baru.
Kombes Pol Sumy Hastri Purwanti mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas dari jasad korban dan tinggal dicocokkan dengan bukti lainnya.
"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata Hastry dari YouTube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan di Subang Pakai Pengacara, Yoris Sebut Ada Kejanggalan
Hastry mengatakan autopsi pertama sudah dilakukan secara baik. Namun, autopsi kedua bersifat untuk memastikan. Hasilnya akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.
Hasil autopsi pertama tidak dilakukan dr Hastry sebab ia sedang bertugas di Jawa Tengah namun ia sudah menyimpan hasilnya.
"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik. Saya hanya melengkapi saja dan memastikan kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.
Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.
"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.
Baca juga: Pengantin Baru Menangis di Kamar, Akhirnya Mengaku Baru Saja Dirudapaksa Mertua
Salah satu petunjuk yang ditemukan dari autopsi kedua adalah jejak pada kuku korban.
Bukti pada kuku Amalia ini menunjukkan dugaan kalau korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku pembunuhan sebelum dihabisi.
"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya. Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.
"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.
Epitel adalah jaringan dengan luas permukaan yang cukup besar dengan sel-sel yang sangat rapat.
Jaringan ini berfungsi untuk melapisi atau menutupi permukaan tubuh dan menyusun bagian terluar organ.
Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.
Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.
Baca juga: Ada yang Janggal, Ayah dan Anak dalam Kasus Pembunuhan di Subang Kini Sewa Pengacara
"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA. Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry.
Ayah dan anak sewa pengacara
Ayah dan anak dalam kasus pembunuhan di Subang kini sama-sama menyewa pengacara meski status keduanya masih sebagai saksi.
Kasus pembunuhan di Subang kini menemui babak baru. Yoris, anak korban pembunuhan Tuti Suhartini dan kakak Amalia Mustika Ratu mengaku kini menyewa pengacara mengikuti jejak ayah kandungnya, Yosef.
Padahal sebelumnya, Yoris sempat ngotot tak ingin pakai pengacara, karena statusnya masih sebagai saksi. Tak hanya itu, saat itu Yoris menyindir ayahnya, Yosef yang menurutnya ketakutan dalam kasus pembunuhan di Subang.
"Saya kan saksi, yang meninggal itu kan mama sama adik saya, buat apa saya pakai kuasa hukum. Saya gak salah kok, kenapa mesti takut," sindir Yoris, dikutip TribunJabar pada Jumat (24/9/2021) silam.
"Ya, lagian buat apa gitu, kita, kan, tidak salah, mending dipakai buat yang lebih bermanfaat," tambahnya. Kini, ucapan Yoris pun disinggung kembali oleh Youtuber Heri Susanto.
"Dulu Kang Yoris pernah menyampaikan, bahwa kang Yoris tidak akan menggunakan jasa pengacara, kenapa sekarang tiba-tiba (sewa pengacara)?" singgung Youtuber Heri Susanto.
Baca juga: Yoris Kaget Lihat Anaknya Gambarkan Kondisi Korban Pembunuhan di Subang
Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Subang Ternyata Sembunyikan Senjata di Gudang Rumah Korban
Disinggung seperti itu, Yoris pun mengungkapkan alasannya tiba-tiba sewa pengacara.
Yoris mengaku merasakan dan mencium banyaknya kejanggalan dalam kasus pembunuhan ibu dan adiknya.
"Mengapa alasannya kita menggunakan jasa kuasa hukum ini? Mungkin saya merasakan suatu kejanggalan," papar Yoris, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Heri Susanto, Senin (18/10/2021).
Terkait kejanggalan yang dirasakannya, Yoris bahkan sudah musyawarah dengan keluarga.
Hingga kemudian, pihak keluarga pun memberikan tawaran agar Yoris memakai jasa pengacara.
"Kenapa saya memutuskan ini (sewa pengacara). Kita udah musyawarah, ada kejanggalan-kejanggalan. Mungkin ada masukan-masukan dari keluarga, seperti Wak Lilis, Wak Mumuh, jadi ya udah mending pake saja (pengacara)," ungkap Yoris.
Karena merasakan kejanggalan yang tak disebutkan secara gamblang ini, Yoris juga menegaskan ingin secepatnya pelaku pembunuhan ditangkap.
"Untuk jasa kuasa hukum ini, malah saya ingin sekali mengungkap siapa yang telah membunuh mama dan adik saya," tegas Yoris.
Tak sendiri, Yoris menyebut sepupunya, Danu juga akan menggunakan jasa pengacara.
Danu diketahui termasuk salah seorang saksi kunci pembunuhan di Subang, selain Yoris dan Yosef.
"Kami ingin sekali kasus ini terungkap," imbuhnya.
Yoris menegaskan hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendampingan hukum, meski statusnya baru menjadi saksi.
Meski begitu, Yoris tidak menyebutkan siapa yang akan menjadi pengacaranya.
Kembali ditegaskan Yoris, ia ingin keadilan untuk ibu dan adiknya yang tewas terbunuh secara sadis pada Rabu 18 Agustus 2021 silam,
"Pertimbangannya, mungkin untuk mempercepat kasus. Terus saya ingin mama dan Amel mendapatkan keadilannya," tegas Yoris.
Dua bulan sudah kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum terungkap. Hingga kini pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia masih bebas berkeliaran.
Sederet saksi kunci sudah diperiksa polisi, termasuk Yoris dan Yosef. Yoris merupakan anak Tuti dan juga kakak Amalia. Sementara Yosef adalah suami Tuti dan ayah Amalia.
Belum terungkapnya kasus pembunuhan itu, Yoris memutuskan untuk menyewa seorang pengacara.
Sementara itu, Yosef dan sang istri muda Mimin sudah menunjuk Rohman Hidayat dan Fajar sebagai kuasa hukum mereka.
Penunjukkan Rohman Hidayat ini bahkan hanya selang beberapa hari setelah Yosef menemukan jasad Tuti dan Amalia di bagasi mobil Alphard pada 18 Agustus 2021.
Artikel ini telah tayang di bogor.tribunnews.com