Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Pleuritis dan Metode Pengobatannya
Berikut ini penjelasan apa itu pleuritis. Pleuritis adalah peradangan yang menyerang pleura yang melapisi dinding dada dan kedua paru-paru.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berikut penjelasan apa itu pleuritis yang merupakan satu di antara penyakit pernapasan.
Pleuritis adalah peradangan yang menyerang lapisan luar paru-paru atau pleura.
Pleura merupakan jaringan tipis yang melapisi dinding dada dan kedua paru-paru.
Fungsinya adalah untuk menjaga paru-paru tidak bergesekan dengan dinding rongga dada setiap kali menarik napas.
Pleuritis disebut juga dengan radang selaput dada.
Baca juga: Halo Dokter, Resiko GERD Jika Dibiarkan Muncul Kanker Esofagus
Gangguan kesehatan ini diketahui rentan menyerang perokok aktif.
Saat seseorang mengalami peradangan, gejala nyeri dada, khususnya saat bernapas akan muncul.
Dilansir dari Mayo Clinic, hal tersebut terjadi karena dua lapisan membran pleura saling bergesekan.
Saat ini, sebagian besar kasus radang selaput dada adalah akibat dari infeksi virus.
Pleuritis dapat berkembang dengan cepat karena keadaan darurat kesehatan, seperti paru-paru yang kolaps (pneumotoraks), masalah jantung, dan trauma di dada.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Laser Glowing
Dilansir dari Medical News Today, radang selaput dada bisa terjadi selama berhari-hari hingga berminggu-minggu.
Kondisi tersebut disebut dengan pleuritis kronis.
Umumnya, hal tersebut terjadi karena adanya infeksi, seperti tuberkulosis (TB), rheumatoid arthritis atau kanker .
Pleuritis hanya menular jika disebabkan oleh infeksi menular, seperti TBC.
Masalah kesehatan ini juga pernah menyebabkan kematian pada tokoh sejarah Amerika Serikat, seperti Catherine de Medici dan Benjamin Franklin.
Penyebab pleuritis
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang terserang pleuritis.
Satu di antara penyebab pleuritis adalah infeksi, baik infeksi virus, bakteri, maupun jamur.
Namun selain itu, pleuritis juga bisa disebabkan oleh:
1. Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.
2. Gangguan pada organ paru, seperti emboli paru.
3. Kanker paru.
4. Cedera di bagian tulang rusuk.
5. Penyakit keturunan, seperti anemia sel sabit.
Gejala pleuritis
Melansir dari Healthline, gejala pleuritis yang utama munculnya rasa sakit yang tajam dan menusuk saat bernapas.
Rasa sakit itu akan mereda saat penderita pleuritis menahan napas atau menekan area yang sakit.
Sayangnya, kondisi tersebut dapat bertambah parah saat bersin, batuk, atau bahkan bergerak.
Penyakit ini juga dapat ditandai dengan gejala berupa demam, menggigil, serta kehilangan nafsu makan.
Ada juga beberapa gejala pleuritis tambahan lain yang tergantung pada penyebabnya, seperti:
1. Nyeri pada salah satu sisi dada.
2. Nyeri pada bahu dan punggung.
3. Napas pendek yang dilakukan untuk menghindari rasa nyeri.
4. Nyeri kepala.
5. Nyeri otot dan sendi.
6. Sesak napas
Pleuritis dapat disertai dengan penumpukan cairan yang memberi tekanan pada paru-paru dan menyebabkan paru-paru berhenti bekerja.
Akumulasi cairan ini disebut efusi pleura. Saat seseorang mengidap pleuritis yang disertai dengan efusi pleura, maka pengidap mengalami sesak napas yang bertambah berat seiring dengan bertambahnya akumulasi cairan.
Ketika cairan ini terinfeksi, maka pengidap jatuh ke dalam suatu kondisi yang disebut empiema.
Pengobatan pleuritis
Metode pengobatan pleuritis dapat berbeda-beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang dapat digunakan dalam menangani pleuritis:
1. Antibiotik, seperti antibiotik sefalosporin, untuk menangani pleuritis yang disebabkan infeksi bakteri.
2. Antijamur, seperti fluconazole, untuk menangani infeksi jamur yang menyebabkan pleuritis.
3. Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, untuk mengatasi peradangan dan meredakan nyeri dada.
4. Obat pengencer darah atau antikoagulan, seperti warfarin dan heparin, untuk mengatasi pleuritis yang disebabkan oleh emboli paru.
5. Codeine, untuk meredakan batuk.
6. Obat imunosupresan, seperti prednison dan ciclosporin, untuk menangani pleuritis yang disebabkan penyakit autoimun, misalnya rheumatoid arthritis.
7. Pleuritis yang disebabkan oleh virus dapat sembuh dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup, sehingga obat-obatan antivirus tidak diperlukan.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Asfiksia dan Penyebabnya
Sementara tindakan berupa operasi dapat dilakukan jika pleuritis disebabkan oleh kanker paru-paru. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )