Berita Terkini Nasional

Terungkap Motif Pasutri Beli Bayi Seharga Rp 5 Juta di Palembang

Baru-baru ini terungkap motif pasutri beli bayi seharga Rp 5 juta di Palembang. Awalnya pasangan suami istri tersebut hanya ditawari merawat bayi.

Editor: Kiki Novilia
grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi bayi. Terungkap Motif Pasutri Beli Bayi Seharga Rp 5 Juta di Palembang (grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Baru-baru ini terungkap motif pasutri beli bayi seharga Rp 5 juta di Palembang. 

Awalnya pasangan suami istri tersebut hanya ditawari merawat bayi, karena keduanya sudah lama mendambakan buah hati.

Maliki dan Mardiana selaku pihak yang membeli mengaku, sekitar 1 bulan lalu ditawari bayi oleh tersangka Nazori alias Gatot (37) yang diketahui merupakan paman dari tersangka Putri (27).

"Saya tidak mencari bayi pak, namun saat itu saya ditelepon oleh Gatot yang mengatakan ada bayi perempuan di rumah, dan jika hendak mengurusnya datang ke Palembang," ungkap Mardiana kepada petugas.

Lantaran sudah 10 tahun menikah tidak mempunyai keturunan, Mardiana dan sang suami menerima tawaran Gatot dan langsung menuju kota Palembang.

Baca juga: Kaget Penumpang Muntah, Mobil Xenia Hilang Kendali Masuk Jurang

Setelah sampai di Palembang, pasutri ini langsung menuju rumah tersangka Rohimah (47).

"Nah sesampai di sana kami suka dengan bayi tersebut, jadi mencoba menanyakan kepada Gatot untuk mengasuh. Karena sudah 1 bulan setengah dirawat oleh Rohimah dan Putri, Gatot pun meminta sejumlah uang untuk mengantikan uang perawatan. Karena merasa sanggup, saat itulah kami berikan uang 5 juta," katanya. 

Sebagaimana dilansir di Tribun Sumsel, pasangan suami istri yang membeli bayi baru lahir tersebut tercatat sebagai warga Dusun Talang Tebaris, Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

Meski tampak panik, pasutri ini hanya bisa terdiam saat polisi menanyakan keberadaan bayi yang mereka beli seharga Rp 5 juta.

"Ada pak, dia sedang tidur," ungkap polisi dari Tim Berguyur Bae menirukan perkataan pasutri itu.

Baca juga: Pengakuan Suami Istri Beli Bayi Harga Rp 5 Juta, 10 Tahun Nikah Tak Punya Anak

Menindaklanjuti kasus ibu menjual anaknya sendiri, Tim Beguyur Bae dari Polrestabes Palembang mendatangi kediaman yang membeli bayi malang tersebut.

Ketika didatangi bayi yang dijual ibu kandungnya itu ada di tangan pasangan suami istri bernama Maliki dan Mardiana.

Sebelumnya, polisi sudah mengamankan ibu dari bayi tersebut, Anita (25), beserta tiga orang yang diduga terlibat dalam aksi perdagangan orang ini.

Sebelumnya diberitakan, Tim Beguyur Bae unit Ranmor bersama Unit PPA Polrestabes Palembang berhasil mengungkap kasus perdagangan anak di Palembang dengan mengamankan beberapa pelaku.

Pelakunya Anita (25) warga Jalan Kemang Manis, Lorong Sepakat, Gang Salak, Kecamatan IB II Palembang.

Dirinya diduga sudah menjual anaknya sendiri seharga 4 juta berinisial S.

Pelaku lainnya, yakni Nazori alias Gatot (37) warga Jalan Padat Karya, Lorong Mangga 3, Kecamatan Sukarami Palembang, Putri Anggraini (27) warga Jalan Kedukan, Kecamatan IB II Palembang, dan Rohimah (47) warga Jalan Kemang Manis, Lorong Lestari, Kecamatan IB II Palembang.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satyaputra, melalui Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi, mengatakan bahwa terungkapnya kasus ini berkat laporan Bobi (26).

"Kita mendapatkan laporan dari Bobi ini mengenai anaknya bernisial S yang baru berusia satu bulan yang diperdagangkan oleh istri sirinya Anita," ungkapnya, Rabu (27/10/2021).

Hal ini terjadi pada 19 Oktober 2021 lalu di Jalan Lestari, Kelurahan Kemang Manis, Kecamatan IB II Palembang sektiar pukul 14.00 dan diketahui oleh Boby usai diceritakan oleh pelaku Anita pada malam harinya sekitar pukul 22.00.

"Dari keterangan pelapor ini ke kita dia sempat menghubungi pelaku Gatot untuk mengembalikan anaknya tapi pelaku Gatot tidak bisa mengembalikannya dengan alasan anaknya sudah berada di Danau Ranau," katanya.

Atas laporan Boby inilah pelakunya berhasil satu persatu ditangkap dikediamannya oleh anggota Unit Ranmor dan Unit PPA Satreskrim Polrestabes Palembang, Selasa (27/10/2021) sekitar pukul 20.30 WIB.

"Masih ada tiga pelaku lagi yang masih kita kejar, untuk identitas para pelaku sudah kita kantongi," tambahnya.

Sedangkan, Pelaku Anita mengaku bahwa ia mendapatkan pesan dari pelaku berinisial US (DPO) kalau anaknya yang dilahirkannya pada 31 Agustus lalu itu akan diurus orang.

"Karena saya terpaksa jadi saya turuti saja, sehingga pada hari kejadian sekitar pukul 14.00,  saya mendatangi rumah pelaku Rohima dengan membawa anak saya, saat itu sudah ada pelaku US (DPO), pelaku Rohimah, pelaku Putri Anggraini dan Gatot," ungkapnya.

Kemudian sekitar pukul 14.30, ia menyerahkan bayinya kepada pelaku Gatot dan memberikan bayi kepada pelaku Rohimah.

"Dari pedagang itu saya mendapatkan uang Rp 4 juta, kemudian kejadian itu saya ceritakan kepada suami siri saya dan dia marah dan akhirnya melaporkan kejadian hingga mengakibatkan saya juga ditahan," tutupnya.

Sosok Ibu Penjual Bayi

Seorang ibu rumah tangga di Kota Palembang berinisial AN atau A (25) tega menjual bayi perempuan yang baru sekitar dua bulan dilahirkannya.

Perbuatan itu diketahui pihak kepolisian setelah Bobi (26) suami siri AN, membuat laporan kepada pihak kepolisian.

Bobi begitu geram setelah mendengar pernyataan langsung dari A bahwa bayi mungil mereka telah dijual ke orang lain.

Kasus ini sontak menghebohkan masyarakat sebab banyak yang tak habis pikir seorang ibu bisa dengan tega menjual bayi kandungnya sendiri.

Kini polisi sudah mengamankan empat orang termasuk AN dan kini sedang ditangani Unit PPA Polrestabes Palembang, sedangkan dua orang lagi masih dalam pengejaran.

Sementara itu, berdasarkan penelusuran di kediaman AN dan sang suami, diketahui pasangan ini tinggal mengontrak di sebuah bedeng dua pintu.

Tepatnya di Jalan Kemang manis, Kecamatan Ilir Barat II, Kelurahan Kemang Manis Palembang.

Terungkap pula fakta dari perbuatan AN ternyata juga memberi dampak lain bagi BB, suaminya yang kini terpaksa harus pindah dari kontrakan tersebut.

Lantaran pemilik kontrakan enggan menyewakan lagi tempat tinggal kepadanya.

"Perbuatan dia (AN) kelewatan. Daripada bikin tambah sakit kepala, mending kami usir juga suaminya," kata orang tersebut.

Kontrakan tersebut nyatanya berada hanya berselang sekitar 20 meter dari kediaman orang tuanya.

Namun tidak banyak informasi yang bisa didapat dari keterangan beberapa orang di sekitar rumahnya.

Banyak yang mengaku tidak tahu dengan aktivitas keseharian AN lantaran perempuan itu dikenal jarang bergaul dengan orang lain.

"Tapi dia baru ngontrak di sini. Mungkin baru sekitar dua minggu. Sebelumnya tinggal di rumah ibunya dekat sini," ujar Indra, salah seorang warga sekitar.

Dari pengakuan Indra juga diketahui ternyata AN sudah menikah tiga kali dan memiliki anak dari pernikahan sebelumnya.

"Ada anak yang ikut sama ibunya. Ada juga yang ikut sama mantan mertua dia," ujar Indra.

Akan tetapi, Indra dan tetangga lain yang ditemui, mengaku tidak tahu secara pasti berapa jumlah anak dari AN.

Ada yang menyebut tiga dan ada juga yang menyebut empat termasuk bayi yang dijual tersebut.

"Orangnya jarang bergaul. Paling ya senyum-senyum saja," katanya.

Penelusuran kemudian dilanjutkan ke kediaman orang tua AN yang hanya berjarak sekitar tiga rumah dari bedeng.

Sama seperti di kontrakan AN, kediaman orang tuanya juga terpantau sepi.

Baca juga: Seorang Pria Dibunuh di Hadapan Istrinya, Bagian Tubuhnya Sempat Dibawa Lari Pelaku

Hanya terdengar suara gonggongan anjing yang menjawab saat awak media berusaha memanggil pemilik rumah.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved