Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Karies Gigi
Owner Happydenta drg Aprilia Denta mengatakan, karies gigi adalah rusaknya lapisan email gigi akibat hilangnya komposisi mineral atau demineralisasi.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Karies gigi adalah salah satu kondisi gigi yang bisa dialami anak-anak hingga dewasa. Apa itu karies gigi?
Owner Happydenta drg Aprilia Denta mengatakan, karies gigi adalah rusaknya lapisan email gigi akibat hilangnya komposisi mineral atau demineralisasi.
Ciri-ciri karies gigi adalah ada makanan tersangkut di gigi, rasa tidak nyaman pada gigi, bau mulut, dan gigi terasa linu. Selain itu gigi yang normalnya berwana putih gading menjadi berwarna cokelat, kuning mendekati cokelat, dan menghitam.
Penyebab karies gigi pada anak-anak paling sering adalah karena sering minum susu pakai dot sebelum tidur dan dotnya tidak dilepas hingga bangun pagi harinya.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Bruntusan dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Sedangkan penyebab karies gigi pada orang dewasa paling sering adalah sering mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula atau yang manis, tidak rajin menyikat gigi, dan cara menyikat gigi tidak benar.
Jika sudah mengalami karies gigi sebaiknya datang langsung ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab jika karies dibiarkan lama kelamaan akan menjadi lubang gigi.
Dokter gigi akan memberikan penanganan sesuai dengan kondisi kariesnya. Kalau kariesnya belum parah, dokter akan menanganinya dengan cara memberikan mineral. Tapi kalau kariesnya sudah parah dan sudah menjurus ke lubang gigi, dokter akan melakukan penambalan.
Namun daripada ditangani, lebih baik dicegah karies giginya.
Caranya dengan rajin menyikat gigi setiap hari. Terutama saat selesai sarapan dan malam hari sebelum tidur.
Cara menyikat gigi juga harus benar yakni dengan cara diputar.
Kemudian setiap habis makan atau minum yang dingin, tidak perlu langsung menyikat gigi. Tapi segera berkumur dengan air dingin atau air hangat.
Untuk anak-anak kalau giginya masih satu atau dua dan belum MPASI, orangtua bisa membantu menyikat gigi anak.
Caranya orang tua menggulung tangan dengan kasa steril, lalu mencelupkannya kedalam air hangat, kemudian sikat gigi anak.
"Kalau anaknya sudah MPASI bisa menggunakan odol. Saat ini sudah banyak odol yang aman untuk anak-anak yang dijual di pasaran. Kalau anak sudah di atas usia 2 tahun bisa diajari berkumur," ujar drg Aprilia.
( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )