Berita Terkini Nasional
Daftar Jenderal Polisi yang Dimutasi Kapolri, Ada Anak Mantan Wapres
Daftar jenderal polisi yang dimutasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ada Anak Mantan Wapres Try Sutrisno.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Daftar jenderal polisi yang dimutasi Kapolri, Ada Anak Mantan Wapres.
Jenderal-jenderal itu sebagian besar mengisi jabatan kapolda di beberapa provinsi.
Ada Kapolda Jabar lalu Kapolda Sulawesi Utara.
Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi besar-besaran perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) di Korps Bhayangkara.
Total, ada 173 Pati-Pamen yang dirotasi dari jabatannya.
Baca juga: Daftar Perwira Polisi yang Dicopot Kapolri, Ada Kapolres yang Istrinya Pamer Uang Segepok di TikTok
Hal itu berdasarkan TR mutasi Polri terbaru bernomor ST/2277/X/KEP/2021 hingga ST/2280/X/KEP/2021 tertanggal 31 Oktober 2021.
Surat itu ditandatangani oleh As SDM Kapolri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.
Saat dikonfirmasi, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono membenarkan surat telegram tersebut.
Ia menyatakan mutasi ini dalam rangka penyegaran organisasi.
"Iya benar, dalam rangka penyegaran organisasi," kata Argo saat dikonfirmasi, Senin (1/11/2021) seperti dilansir TribunnewsBogor.com di artikel berjudul Kapolri Rotasi 173 Pati dan Pamen, Posisi Argo Yuwono Digantikan Irjen Dedi Prasetyo.
Dalam surat telegram itu, sejumlah nama pati yang digeser adalah Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri yang ditunjuk sebagai Kabintelkam Polri menggantikan Komjen Paulus Waterpauw.
Nantinya, Kapolda Jawa Barat akan dijabat oleh Irjen Pol Suntana yang sebelumnya menjabat Wakabaintelkam Polri.
Sebagai gantinya, posisi Wakabaintelkam akan dijabat Irjen Merdisyam yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Selatan.
Kemudian, Kapolda Sulawesi Selatan akan dijabat Irjen Nana Sudjana yang sebelumnya menjabat Kapolda Sulawesi Utara.
Lalu, Irjen Mulyanto yang sebelumnya menjabat Widyaiswara Kepolisian Utama Lemdiklat Polri diangkat sebagai Kapolda Sulawesi Utara.
Selain itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dirotasi dari jabatannya menjadi Aslog Kapolri.
Nantinya, posisinya akan digantikan Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Dedi Prasetyo.
Nantinya, Irjen Argo Yuwono menggantikan posisi Irjen Firman Shantyabudi yang ditunjuk sebagai Kakorlantas Polri, menggantikan Irjen Istiono yang dimutasi sebagai Pati Korlantas Polri dalam rangka pensiun.
Irjen Firman Shantyabudi adalah Putra Mantan Wapres Try Sutrisno.
Adapun posisi Kapolda Kalteng yang ditinggal oleh Irjen Dedi Prasetyo yang diisi oleh Irjen Nanang Avianto yang sebelumnya menjabat Kakorsabhara Baharkam Polri.
Selain itu, ada pula nama Komjen Dharma Pongrekun yang ditarik dari Kepala BSSN menjadi Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri.
Kapolri Siap Tindak Tegas Bawahan yang Tak Bisa jadi Teladan
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, memberikan pernyataan dengan mengutip peribahasa, ikan busuk mulai dari kepala.
Dengan kata lain segala permasalahan internal di kepolisian dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.
Hal itu disampaikan Sigit dalam sambutan penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat.
"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani," kata Sigit.
Sigit menyatakan, harapan tersebut agar dapat dipahami jajaran pimpinan di Polri, karena tugas yang dijalankan dengan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan.
"Tolong ini diimplementasikan, bukan hanya teori dan pepatah," ujar Sigit.
Sigit menambahkan, dirinya akan menindak tegas Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek apabila tidak mampu menjadi teladan bagi anggotanya.
"Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai," kata Sigit.
Kapolda Metro Komentari Soal Polisi Bermasalah: Saya Blender Sekalian
Sikapi pernyataan Kapolri, Kapolda Metro Jaya pun turut mengomentari soal polisi bermasalah.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menyatakan tak main-main dalam menyikapi polisi yang bermasalah.
Fadil Imran menegaskan seluruh jajarannya menyikapi serius pesan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepada para pimpinan Polri yang menyebutkan, 'jika tidak bisa membersihkan ekor yang busuk maka kepala akan dipotong'.
"Pak Kapolri sudah memerintahkan, kalau tidak mau memotong ekornya yang busuk, kepalanya saya potong. Kalau saya, akan saya tambahkan, saya blender sekalian kepalanya yang busuk itu," kata Fadil di Jakarta, Sabtu (30/10/2021) seperti dilansir kantor berita Antara.
Seperti dilansir dari Kompas.com, Fadil mengatakan, kesalahan anggota yang menuai kritikan dari masyarakat adalah kesalahan pimpinan yang kurang memberikan pengarahan dan pembinaan bagi anggotanya.
"Jangan kita hanya memetik tanpa pernah menanam. Kalau salah anggota, ya salah kamu. Berarti kamu tidak melakukan pembinaan yang memadai. Makanya kita harus tegak lurus dengan yang diarahkan pimpinan dan apa yang dimaui masyarakat agar Polda Metro Jaya berjaya di lapangan," ujar Fadil.
Fadil mengingatkan, seluruh pimpinan di jajaran Polda Metro Jaya untuk terus memberikan arahan dan pembinaan kepada anggotanya.
"Semua harus ikut. Latih anggota, awasi anggota dan siapkan anggota, asah kemampuan anggota, turun ke lapangan, dan sebagainya," ujar Fadil.
Baca juga: Jenderal TNI Dicopot setelah Viral Kirim Surat untuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo
"Guyub dan rukun terus kita kembangkan, kemampuan terus kita asah. Tidak (ada) alasan kita sibuk di Jakarta ini," tambahnya.(*)
sumber: Tribun Kaltim