Tempat Wisata
Tempat Wisata di Bandung, Misteri Kerajaan Gaib di Waduk Saguling
Waduk Saguling bisa menjadi pilihan tempat wisata di Bandung yang menyimpan kisah mistis di dalamnya, termasuk disebut terdapat kerajaan gaib.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Beragam tempat wisata di Bandung menghadirkan keunikan tersendiri.
Ada yang menawarkan wisata kekinian, keindahan panorama alam, hingga kulinernya yang lezat.
Namun ada juga tempat wisata yang menarik perhatian berkat cerita mistis di baliknya.
Seperti halnya Waduk Saguling yangterletak di Desa Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Waduk yang berketinggian 643 meter di atas permukaan laut tersebut membendung aliran Sungai Citarum.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, 3 Rekomendasi Wisata Instagramable
Mulanya, Waduk Seguling direncanakan dibangun untuk keperluan penghasil tenaga listrik pada zaman kolonial.
Namun kini tempat wisata itu ditata ulang menjadi bendungan multifungsi, termasuk sebagai lokasi pengembangan perikanan dan agroakuakultur.
Bahkan waduk angker itu juga digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, hingga membuang kotoran.
Daerah di sekitar destinasi juga terdapat perbukitan yang banyak memiliki sumber air.
Sayangnya, ada beragam kisah seram yang berkembang mengenai tempat wisata di Bandung ini.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, 4 Destinasi Wisata Lokal dengan Nuansa Luar Negeri di Kota Kembang
Misalnya adanya kerajaan gaib lantaran dipercaya dihuni oleh makhluk tak kasat mata dan menjadi penyebab banyaknya kasus orang tenggelam di sana.
Terlebih, warga setempat juga mengaku pernah melihat penampakan hantu di sekitar Waduk Saguling.
Bahkan mereka meyakini siapapun yang melihat hal gaib tersebut akan langsung kesurupan.
Umumnya yang banyak mengalami hal gaib adalah perempuan.
Selain itu, mitos yang berkembang lainnya adalah banyaknya pekerja yang tewas semasa pembangunan waduk berlangsung.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Obati Rindu Suasana Pedesaan di Dusun Bambu Lembang
Penyebab kematian tersebut juga beragam, mulai dari kelelahan, sakit, terjatuh, dan lain-lain.
Hal itulah yang kemudian membuat nuansa Waduk Saguling kental akan suasana menyeramkan.
Banyak warga setempat yang meyakini kematian pekerja itu merupakan suatu bentuk tumbal dalam menjamin kesuksesan pembangunan waduk.
Namun keangkeran danau buatan tersebut tak berhenti hanya saat pembangunan, melainkan juga ketika sudah beroperasi.
Terdapat kejadian aneh yang sempat menghebohkan warga Saguling.
Seorang pria berusia 53 tahun tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan baru ditemukan tiga hari kemudian dalam keadaan tak bernyawa.
Kondisi penemuan mayat tersebut juga mengenaskan lantaran diduga dimakan binatang buas.
Menurut seorang paranormal, pria tersebut tewas setelah dililit siluman ular besar dari kerajaan gaib di Waduk Saguling.
Sering digunakan sebagai lokasi pemancingan, para pengunjung juga pernah digemparkan dengan tertangkapnya ikan yang disebut sebagai ikan setan.
Disebut demikian karena rupanya begitu berbeda dari ikan pada umumnya.
Ikan setan itu memiliki mata yang menyala, separuh sisiknya hilang, serta ada yang bertaring.
Selain itu, para pengunjung diimbau untuk berhati-hati saat akan memancing.
Konon, ada banyak makhluk halus yang menjelma sebagai manusia untuk menemani orang yang tengah memancing.
Kunjungi pula tempat wisata di Bandung yang horor lainnya.
Terowongan Sasaksaat menjadi destinasi wisata berbau mistis di Kota Bandung yang banyak membuat penasaran banyak orang ingin mendatanginya.
Berada di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, jalur kereta api Jakarta-Cikampek ini sering menjadi bahan perbincangan.
Sebab, lokasinya disebut-sebut menyimpan cerita mistis yang penuh dengan misteri.
Terlebih, terowongan aktif terpanjang sekaligus tertua di Indonesia ini merupakan saksi bisu kejamnya penjajahan Belanda.
Dari pusat kota, tempat wisata di Bandung ini bisa dicapai dengan perjalanan selama 1,5 jam menggunakan rute jalur kereta Padalarang-Cihaliwung-Cikuda.
Perjalanan tersebut akan membawamu menuju stasiun Sasaksaat.
Di sana, kamu harus berhati-hati. Sebab, lokasi ini juga masih aktif digunakan meski sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.
Pemandangan lubang gelap yang tinggi berukuran 4,31 x 3,92 meter akan segera terlihat dari stasiun itu.
Namun sebelum masuk, kamu harus meminta izin terlebih dahulu kepada petugas penjaga terowongan demi menghindari kejadian yang tak diinginkan.
Melongok sisi dalam Terowongan Sasaksaat, jalur kereta api yang menembus bukit Cidepong itu menghadirkan sleko atau tempat berlindung untuk pekerja ketika akan mengecek lorong angker tersebut.
Jika ditotal, sleko pada tempat wisata di Bandung itu berjumlah 35 lokasi, terdiri dari 17 sleko di sisi kiri dan 18 sleko di sisi kanan lorong.
Konon, terowongan yang berdiri sekitar tahun 1902-1903 itu dibangun dengan mempekerjakan masyarakat Indonesia secara paksa.
Para pribumi ditugaskan untuk melubangi bukit bernama bukit Cidepong yang berada di jalur antara Purwakarta-Padalarang, tepatnya antara Stasiun Maswati dan Stasiun Sasaksaat.
Bahkan pembangunannya hanya bermodalkan peralatan seadanya dan dikerjakan secara manual.
Menariknya, pengerjaan berbekal peralatan sederhana tersebut berhasil menghasilkan bangunan terowongan yang begitu presisi.
Sayang, kisah dibangunnya terowongan diwarnai dengan misteri yang membuat bulu kuduk merinding.
Dari kisah penduduk setempat, terowongan sepanjang 950 meter dengan dinding tebal mirip benteng perang itu sudah memakan banyak korban jiwa.
Tapi bukan karena kecelakaan kereta, melainkan para pekerja zaman penjajahan Belanda yang tidak tahan tersiksa dipaksa bekerja demi membangun jalur kereta tersebut.
Selain tewas, kerja rodi itu juga menyebabkan banyak orang yang jatuh sakit dan berakhir tragis.
Konon, jenazah mereka dikuburkan di sekitar terowongan tersebut.
Taufik, warga asal Bandung menceritakan segelintir kisah yang pernah didengarnya mengenai Terowongan Sasaksaat.
"Saya pernah mendengar cerita dari warga sekitar terowongan itu, pernah sesekali terdengar seperti orang merintih kesakitan atau suara seperti benturan pacul ke batu dan tanah," kata Taufik dikutip dari Kompas.com.
"Suara itu kabarnya bukan hanya terjadi pada malam hari, tetapi juga siang hari. Mungkin itu yang dinilai sebagai hal mistis dan misteri."
"Tapi, masih banyak cerita lain, dulu ada kereta yang mogok dan ada kereta Belanda berisi tentara yang diserang pejuang Indonesia, semuanya mati," tambahnya.
"Ceritanya, pejuang Indonesia menjebak tentara Belanda di dalam terowongan lantaran tembok beton terowongan itu tidak bisa dihancurkan oleh bom," sambung Taufik.
Alhasil, penduduk setempat rutin melakukan upacara pemberian sesajen setiap tanggal 16-18 Agustus.
Seekor domba atau kambing akan dikorbankan demi menolak bala serta kejadian yang tak diinginkan dari tempat wisata di Bandung ini.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Lezatnya Mie Ayam Lumer yang Kuahnya Mirip Mozarella
Namun terlepas dari semua cerita mistis dan misteri yang ada, tempat wisata di Bandung ini tetap merupakan bagian sejarah yang patut dipelihara. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )