Terduga Teroris Diamankan di Lampung
Tim Densus 88 Amankan 5 CPU dan Ratusan Kotak Amal di Bandar Lampung
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri amankan 5 CPU dan ratusan kotak amal saat geledah rumah terduga teroris di Bandar Lampung.
Penggeledahan yang dilakukan sejumlah anggota tim Densus 88 ini, disaksikan perangkat RT setempat serta Kapolsek Sukarame.
Penggeledahan dilakukan mulai pukul 10.00 WIB hingga selesai.
"Tadi setelah diberi pengarahan, akhirnya kami dan ketua RT ikut menyaksikan penggeledahan ini," kata Panut Darwoko, Kepala Lingkungan setempat.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad membenarkan giat yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
Menurut Pandra, tim Densus 88 Antiteror berhasil mengamankan 3 orang yang patut diduga sebagai pelaku aksi teroris.
Adapun 3 terduga teroris yakni berinisial SU, SK dan DRI.
Dari ke-3 terduga teroris yang diamankan tersebut dikenal mempunyai banyak aset di wilayah Lampung.
"Satu di antara mereka bertiga ini punya banyak aset di Lampung, berupa tanah dan kendaraan operasional," kata Pandra, Rabu (3/11/2021).
Pandra menjelaskan, ke-3 terduga teroris yang diamankan secara maraton dari Minggu (31/10/2021) ini merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Abdurrahman bin Auf (ABA).
Pengungkapan tim Densus 88 ini, lanjut Pandra merupakan hasil dari penyelidikan dan pengembangan heboh masalah kotak amal yang diduga menjadi sumber pendanaan kelompok teroris.
"Bahwa tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri tidak mengenal lelah dalam melakukan upaya penyelidikan, penyidik dan pengejaran terhadap orang yang patut diduga pelaku teroris," kata Pandra.
Pandra menyebut penangkapan 3 orang terduga teroris di wilayah hukum Polda Lampung juga merupakan hasil pengembangan dari Jakarta dan Medan.
Pandra juga menjelaskan, para terduga pelaku teroris ini berafiliasi dengan kelompok atau jaringan teroris paling dicari, Jamaah Islamiyah.
"Mereka melakukan pengkaderan yang punya tujuan jihad global."
"Apa yang dilakukan ini juga berafiliasi dengan kelompok kelompok radikal dunia," kata Pandra.
Oleh karena itu, lanjut Pandra aparat kepolisian menekankan kepada seluruh elemen masyarakat dari lingkungan terkecil dapat menangkal teroris ini.
"Perlu kerja sama yang baik, juga peran serta masyarakat dalam mengawasi wilayah atau lingkungan tempat tinggal," kata Pandra. ( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )