Kesehatan

Halo Dokter, Seperti Apa Gejala Cacar Air dan Bagaimana Pengobatannya

Cacar air menjadi penyakit yang kerap menyerang anak-anak. Cacar air termasuk penyakit menular.

Editor: Dedi Sutomo
Kompas.com
Ilustrasi cacar air. Halo Dokter, Seperti Apa Gejala Cacar Air dan Bagaimana Pengobatannya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Cacar air menjadi penyakit yang kerap menyerang anak-anak. Cacar air termasuk penyakit menular.

Disebut juga sebagai varicella,  cacar air disebabkan oleh virus bernama Varicella zoster.

Dikutip dari Healthline, infeksi virus dapat terjadi sekitar 7-21 hari sebelum ruam dan gejala cacar air muncul.

Umumnya, cacar air ditandai dengan kulit yang melepuh atau ruam yang gatal di seluruh tubuh.

Ruam tersebut biasa muncul pertama kali di bagian perut, punggung, serta wajah.

Penyakit ini menular kepada orang lain hingga 48 jam sebelum ruam kulit mulai bermunculan.

Baca juga: Halo Dokter, Fungsi Treatment Scarlet RF untuk Kecantikan Wajah

Penularannya dapat terjadi melalui air liur, batuk, bersin, dan kontak dengan cairan dari lepuhan tersebut.

Meski sering menyerang anak-anak, cacar air juga bisa menyerang orang dewasa.

Biasanya seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah rentan terhadap penyakit ini.

Kendati bukan penyakit yang mengancam jiwa, terkadang cacar air dapat menyebabkan komplikasi.

Bahkan orang yang pernah terkena cacar air, berpotensi terinfeksi cacar api.

Gejala cacar air

Melansir dari Healthline, gejala cacar air dapat ditandai dengan demam, sakit kepala, dan menurun atau hilangnya selera makan.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Jerawat dan Bagaimana Cara Mengatasinya agar Tak Mengganggu Penampilan

Saat terinfeksi, ruam akan melewati tiga fase sebelum penderitanya dinyatakan pulih.

Pertama, penderita akan mengalami benjolan merah di seluruh tubuh.

Kedua, benjolan itu akan menjadi lecet berisi cairan.

Saat infeksi masih berlangsung, benjolan tersebut akan terus bermunculan. Ruamnya juga akan terasa gatal.

Ketiga, benjolan menjadi kerak dan koreng, sebelum akhirnya sembuh.

Setidaknya membutuhkan waktu 7-14 hari untuk pulih dari penyakit cacar air.

Namun saat ruam menyebar ke mata yang dibarengi dengan pusing atau sesak napas, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Faktor risiko terkena cacar air

Terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena cacar air, di antaranya:

1. Melakukan kontak dengan orang terinfeksi.

2. Berusia di bawah 12 tahun.

3. Tinggal bersama orang yang terinfeksi.

4. Orang yang menghabiskan waktu di sekolah atau fasilitas penitipan anak.

5. Terganggunya sistem kekebalan tubuh, baik karena obat atau penyakit.

Pengobatan cacar air

Dalam pengobatan cacar air, biasanya dokter akan memberikan obat berupa non-aspirin seperti asetaminofen (tylenol), lotion topikal, atau obat antivirus.

Obat tersebut difungsikan untuk meringankan gejala cacar air yang dialami oleh penderita.

dr Desidera Husadani, Sp DV dari Klinik Skin Rachel mengatakan, pengonsumsian obat antivirus dapat menyembuhkan cacar air.

"Setelah minum antivirus, dalam waktu tujuh hari, biasanya cacar air sudah sembuh. Setelah sembuh, bintik merah yang berisi cairan biasanya akan menjadi koreng," ujar dr Desi saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id.

Dirinya juga tidak menyarankan penderita mengelupasi koreng bekas cacar air.

Sebab, hal tersebut dapat menyebabkan terbentuknya bopeng.

Sementara itu, pengobatan cacar air juga bisa dilakukan melalui vaksin.

Vaksin cacar air difungsikan untuk mengurangi risiko seseorang terinfeksi virus tersebut atau meringankan gejala yang diderita. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika / Jelita Dini Kinanti )

Baca kesehatan lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved