Pringsewu
Gropyokan di Pringsewu Lampung, 6.374 Tikus Tertangkap
Terakhir, pengendalian tikus dilaksanakan di areal persawahan Pekon Bulukkarto, Kecamatan Gadingrejo, Minggu (7/11/2021).
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Sebanyak 6.374 ekor tikus ditangkap dan dibinasakan dalam gropyokan di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung.
Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tanaman (POPT) Kecamatan Gadingrejo Hendri mengungkapkan, gropyokan dilakukan dengan cara mencari lubang tikus lalu menangkap dan membinasakannya.
Terakhir, pengendalian tikus dilaksanakan di areal persawahan Pekon Bulukkarto, Kecamatan Gadingrejo, Minggu (7/11/2021).
"Tikus sebanyak itu dari 14 kegiatan yang dilaksanakan di 14 titik di Kecamatan Gadingrejo," kata Hendri.
Baca juga: Gapoktan Usaha Maju Margodadi Panen Dua Karung Tikus Seusai Gropyokan
Dalam perburuan kali ini, ada 545 ekor tikus yang ditangkap.
Hendri mengatakan, upaya tersebut untuk menekan populasi tikus yang sangat luar biasa.
Sebab, keberadaan tikus ini sangat mengganggu petani padi di Bumi Jejama Secancanan.
Sedangkan di wilayah Kecamatan Gadingrejo luas areal sawah sekitar 3.627 hektare.
Sawah di Gadingrejo lebih luas dari sawah di wilayah kecamatan lainnya di Kabupaten Pringsewu.
Baca juga: DKP3 Kota Metro Imbau Gapoktan Lakukan Gropyokan untuk Usir Hama Tikus
Pengendalian tikus ini dilakukan sebelum pelaksanaan penyiapan lahan tanam.
Supaya populasi tikus tidak membludak pada saat tanam musim rendeng.
Tikus masih jadi ancaman bagi tanaman padi di Pringsewu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pringsewu Dwiyanto Sulistiono mengungkapkan, serangan hama tikus ini sangat merugikan petani.
Selama musim tanam gadu (rendeng) kemarin, serangan hama tikus akibatkan penurunan panen hingga seluas 40 hektare.
Luas tanam musim gadu lalu hanya 11.400 hektare dari luas lahan sawah di Bumi Jejama Secancanan 13.928 hektare.