Bandar Lampung
Polda Lampung Ajak Masyarakat Tangkal Paham Radikal, Lapor Jika Ada yang Mencurigakan
Polda Lampung mengajak masyarakat memperkuat pemahaman mengenai bahaya nya paham radikalisme dan terorisme.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Polda Lampung mengajak masyarakat memperkuat pemahaman mengenai bahaya nya paham radikalisme dan terorisme.
Upaya untuk memperkuat pemahaman sampai ke tingkat RT ini diyakini dapat menangkal paham radikalisme di lapisan terendah dalam kehidupan bermasyarakat.
Kabid humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, jika ada gerak gerik masyarakat yang mencurigakan untuk segera di laporkan ke perangkat RT, Lurah ataupun pamong setempat.
Baca juga: Cegahan Paham Radikalisme, STIK Penelitian di Polres Lampung Timur
"Kita harap lapor jika ada masyarakat yang mencurigakan, kemudian ada tamu sampai melebihi batas perlu lapor RT setempat," ujar Pandra, Minggu (7/11/2021).
Pandra mengatakan, masyarakat dengan ketidakstabilan emosi kerap dimanfaatkan untuk memasukan ideologi radikalisme.
Oleh karena itu, lanjut Pandra pemahaman sejak dini tentang bahaya radikalisme perlu ditanamkan.
Menurut Pandra pemahaman itu pertama kali dari lingkungan keluarga dan kemudian lingkungan pendidikan yaitu sekolah, dan sosialisasi langsung di tengah masyarakat.
"Jangan sampai anggota keluarga ini ikut kegiatan yang mengarah pada kejahatan termasuk terorisme. Peran pendidikan dari keluarga oleh orang tua, ayah dan ibu ini pertahanan yang utama," kata Pandra.
Sementara itu, Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengapresiasi tim densus 88 yang sigap menindak terhadap 7 terduga terorisme di Lampung.
Tiga orang sebelumnya yang telah ditangkap yakni SU (61) di Pesawaran, SK (59) di Lampung Selatan, dan DRS (47) di Pringsewu. Empat Selanjutnya adalah NA (42) S (47), F (37), dan AA (42),
Namun Ken menyayangkan statemen Inteljen Kepolisian sehari sebelum penangkapan terduga teroris.
Menurutnya berdasarkan hasil pemantauan aparat Intelijen menyebutkan Bumi Sai Wawai (julukan kota Metro) aman dari aktivitas terorisme.
"Padahal jika kita merasa aman adalah merupakan bahaya besar, sebab ketika merasa aman justru kita mudah lengah," kata Ken.
Ken mengaku sering memberikan masukan dan data terkait pergerakan kelompok radikal ke Polda Lampung.
Namun sayangnya tidak direspon baik, justru dianggap hoax dan selalu dibantah bahwa Lampung aman, termasuk pergerakan NII di Kalangan pelajar dan mahasiswa.