Berita Terkini Nasional

Ayah Meninggal Ditabrak Truk di Saat Anak Kumandangkan Azan Magrib

Seorang ayah meninggal terhimpit truk di saat sang anak sedang kumandangkan azan Magrib.

Editor: taryono
(Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari)
Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Garut-Bandung, tepatnya di kawasan Warung Peuteuy, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Senin(8/11/2021). (Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang ayah meninggal terhimpit truk.

TKP di Jalan Raya Garut-Bandung kawasan Warung Peuteuy, Senin (9/11/2021) petang.

Menariknya, saat kejadian sang anak sedang kumandangkan azan Magrib.

Diketahui, kecelakaan lalu lintas yang menewaskan satu pejalan kaki di kawasan Warung Peuteuy Garut menyisakan duka yang sangat mendalam bagi keluarga korban.

Kecelakaan tunggal  tersebut melibatkan truk tangki  yang tiba-tiba hilang kendali dan menabrak pejalan kaki, di Jalan Raya Garut-Bandung kawasan Warung Peuteuy, Senin (9/11/2021) petang.

Korban bernama Ade Ahmad (35)  atau yang dikenal dengan Ade Wifi karena profesinya sebagai teknisi di salah satu perusahaan telekomunikasi.

Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Indramayu, Kakek 60 Tahun Terluka

Ade merupakan warga Kampung Cileungsing, Desa Pasawahan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

Di hari ia tiba-tiba tertabrak truk tangki Pertamina, ia bersama satu orang temannya baru saja pulang bekerja dan tengah berjalan kaki menuju rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Saat itu waktu sudah memasuki waktu salat Magrib.

Azan di masjid terdekat  pun berkumandang bersamaan dengan tertabraknya Ade hingga terpental lalu terhimpit badan truk.

Siapa sangka suara azan tersebut ternyata dikumandangkan oleh anak sulung korban yang masih berusia sembilan tahun.

"Anaknya almarhum minta sama saya buat azan di masjid magrib tadi, bersamaan saat bapaknya tertabrak, anaknya tidak tahu bapaknya tertabrak," ujar kerabat korban, Maman Abdurrahman (60) saat diwawancarai Tribunjabar.id.

Anaknya yang diketahui bernama Yuzril (9) tersebut mengiringi detik-detik kepergian bapaknya dengan azan yang dikumandangkannya di masjid yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Maman menjelaskan keluarga korban merupakan keluarga yang saleh yang terlihat adem dan tidak pernah terdengar ada masalah apa pun dengan masyarakat sekitar.

Dari pantauan Tribunjabar.id di rumah duka, saat persiapan pemakaman korban, terlihat Yuzril tidak menangis saat duduk berhadapan dengan jasad bapaknya sudah dibungkus kain kafan dan diselimuti batik.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved