Bandar Lampung
Terduga Teroris yang Diamankan Densus di Bengkel Bandar Lampung Ternyata Pelatih Militan
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan, P terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Aparat kepolisian mengungkap keterlibatan P, terduga teroris yang diamankan dari sebuah bengkel mobil di Bandar Lampung.
Pria berusia sekitar 40 tahun ini diamankan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di bengkel mobil Jalan Pulau Nias, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, Senin (8/11/2021) sekira pukul 16.30 WIB.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan, P terlibat dalam jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI).
P mengetahui aliran dana Jamaah Islamiyah.
Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris Metro Lampung, Laptop dan Pakaian Turut Diamankan
Ia juga menjabat ketua Iqtishod Korwil Lampung yang membawahi beberapa wilayah.
"Meliputi tiga wilayah, yakni Bandar Lampung, Pesawaran, dan Pringsewu," kata Pandra, Selasa (9/11/2021).
Selain itu, P melatih militan-militan yang akan diberangkatkan ke negara yang berafiliasi dengan terorisme dan radikalisme internasional.
"Pelatih militan yang diberangkatkan ke negara negara seperti Syiria, Irak, dan Afghanistan," beber Pandra.
Menurut Pandra, penangkapan yang dilakukan tim Densus tetap mengedepankan unsur fight the crime and love humanity.
Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris Lampung Selatan, Buku dan Majalah Diamankan
Artinya, yang diperangi itu kejahatannya, tapi tetap dengan rasa cinta terhadap hak asasi manusia.
"Itu ditunjukkan dengan penangkapan terhadap tersangka P dapat saling kooperatif. P akan memberikan suatu keterangan yang nantinya akan didalami tim penyidik Densus 88," tutur Pandra.
Dengan demikian, ada delapan terduga teroris yang diamankan Densus 88 di wilayah Lampung.
Untuk itu, sesuai dengan instruksi Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno, pihaknya melakukan sejumlah upaya untuk menangkal terorisme dan radikalisme.
"Dalam mengemban fungsi dan tugas kepolisian diutamakan upaya preventif, preemtif, dan represif. Jadi tidak hanya upaya represif, tapi juga upaya-upaya dari hulu ke hilirnya," sebut Pandra.