Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Penyakit Kurap dan Apa yang Jadi Penyebabnya
Gangguan kulit berupa kurap kerap dialami banyak orang. Apalagi penyakit ini menimbulkan rasa gatal dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gangguan kulit berupa kurap kerap dialami banyak orang. Apalagi penyakit ini menimbulkan rasa gatal dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Banyak orang yang merasa risih ketika mengalami gangguan kulit berupa kurap.
Lalu, apa sebenarnya kurap?, apa yang menjadi penyebab munculnya kurap?
Dilansir dari Mayo Clinic, kurap adalah ruam yang disebabkan karena infeksi jamur.
Umumnya, ruam tersebut akan melingkar dan terasa gatal. Bahkan bentuknya menyerupai cacing dalam bentuk cincin.
Itu sebabnya kurap dalam bahasa Inggris disebut dengan ringworm.
Baca juga: Halo Dokter, Berikut Penjelasan Tentang Penuaan Dini dan Cara Mengatasinya
Penyakit ini juga dikenal dengan nama dematifitosis, infeksi dermatofit, atau tinea.
Meski bentuknya menyerupai cacing, sebenarnya masalah kulit ini tak memiliki hubungan apapun dengan cacing.
Dikutip dari Kompas.com, kurap mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh jamur Tinea corporis.
Akan tetapi, terkadang juga mengacu pada infeksi jamur lainnya, seperti Tinea cruris.
Infeksi kurap dapat menyerang siapa saja, termasuk hewan.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Herpes dan Seperti Apa Gejalanya
Awalnya, kurap akan muncul sebagai bercak merah kemudian dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Gejala kurap
Tanda atau gejala kurap diketahui bervariasi, tergantung dengan lokasi infeksinya.
Bila menyerang kulit, gejala yang timbul meliputi:
1. Bercak merah, gatal, atau bersisik pada area kulit.
2. Ruam yang berkembang menjadi lepuh.
3. Ruam dengan warna yang lebih merah di tepi luar atau menyerupai cincin.
4. Ruam dengan tipe menonjol.
Sementara jika kurap terjadi di kuku, hal tersebut dapat ditandai dengan kuku yang terasa menjadi lebih tebal, berubah warna, serta mengalami keretakan.
Jika hal tersebut terjadi di kepala, umumnya rambut akan mudah patah, rontok, dan dapat menyebabkan kebotakan.
Penyebab kurap
Terdapat tiga jenis jamur penyebab kurap, di antaranya Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton.
Ketiga jamur tersebut dapat menular melalui:
1. Manusia ke manusia, lewat kontak langsung dari kulit yang terinfeksi.
2. Hewan ke manusia, dengan menyentuh hewan yang terkena kurap.
Hal ini juga dapat terjadi saat membelai atau merawat anjing, kucing, bahkan sapi.
3. Benda ke manusia, melalui kontak dengan benda atau permukaan yang baru saja disentuh orang atau hewan yang terinfeksi kurap.
4. Tanah ke manusia, meski jarang terjadi, namun kontak dengan tanak yang terinfeksi juga bisa menyebabkan kurap.
Dikutip dari Kompas.com, terdapat beberapa jenis kurap dengan nama yang berbeda tergantung lokasi terinfeksi, yakni:
1. Tinea capitis (kurap pada kulit kepala).
Kurap ini sering diawali dengan penskalaan terisolasi di kulit kepala yang berkembang menjadi bercak botak yang gatal dan bersisik.
Tipe ini umum terjadi pada anak-anak.
2. Tinea corporis (kurpa tubuh)
Sering muncul sebagai bercak berbentuk cincin.
3. Tinea cruris (jock itch)
Infeksi di sekitar selangkangan, paha bagian dalam, dan bokong.
Kurap ini banyak dialami oleh pria dan remaja laki-laki.
4. Tinea pedis (kutu air)
Sering terlihat pada orang yang tak memakai alas kaki di tempat umum dan dapat menyebar dari ruang ganti, kamar mandi, dan kolam renang.
Faktor risiko
Dilansir dari Mayo Clinic, seseorang memiliki risiko terserang kurap jika:
1. Hidup di iklim yang hangat.
2. Kontak dekat dengan orang atau hewan yang terinfeksi.
3. Berbagi pakaian, tempat tidur, atau handuk dengan orang yang terinfeksi jamur.
4. Berpartisipasi dalam olahraga yang menampilkan kontak kulit ke kulit, seperti gulat.
5. Mengenakan pakaian ketat.
6. Melemahnya daya tahan tubuh.
Pengobatan kurap
Infeksi kurap dapat diobati tergantung dengan tingkat keparahannya.
Dalam banyak kasus, dokter akan merekomendasikan obat kurap yang dijual bebas di apotek.
Pada pengobatan kurap jenis jock itch misalnya akan diberikan obat topikal seperti krim antijamur, salep, gel, atau semprotan.
Sementara pada kurap kulit kepala atau kuku akan memerlukan obat oral, seperti griseofulvin atau terbinafine.
Namun pengobatan kurap juga bisa diatasi melalui penyesuaian gaya hidup, seperti:
1. Mencuci tempat tidur dan pakaian setiap hari selama infeksi.
2. Mengeringkan area secara menyeluruh setelah mandi.
3. Mengenakan pakaian longgar.
Baca juga: Halo Dokter, Ciri-ciri dan Cara Atasi Penuaan Dini
4. Mengobati semua area yang terinfeksi kurap. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )