Kesehatan

Halo Dokter, Apa Itu Batu Empedu dan Seperti Apa Gejalanya

Pernahkan Anda mendengar istilah batu empedu? Istilah ini ada dalam ilmu kedokteran. Lalu apa itu batu empedu

Editor: Dedi Sutomo
Tribunnews.com
Ilustrasi sakit perut. Halo Dokter, Apa Itu Batu Empedu dan Seperti Apa Gejalanya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pernahkan Anda mendengar istilah batu empedu? Istilah ini ada dalam ilmu kedokteran.

Kasus orang yang menderita batu empedu, mungkin tak sebanyak batu ginjal.

Lalu apa itu batu empedu dan seperti apa gejalanya?

Batu empedu merupakan kondisi saat cairan pencernaan dari kantong empedu mengendap dan mengeras.

Umumnya penyakit yang juga dikenal sebagai cholelithiasis ini ditandai dengan gejala sakit perut mendadak.

Ukurannya juga bisa beragam, mulai dari yang sekecil pasir hingga sebesar bola golf.

Prevalensi kejadian penyakit ini juga beragam setiap negara.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Gastritis dan Cara Mengobatinya

Di Asia kasus batu empedu berkisar pada 3-10% pada 2013.

Di tahun yang sama, prevalensi batu empedu di Jepang diperkirakan sebanyak 3,2%, India Utara 7,1%, dan Taiwan 5%.

Sayangnya, riset mengenai jumlah kejadian penyakit batu empedu di Indonesia masih tergolong jarang dilakukan,

Namun diperkirakan angkanya tidak jauh berbeda dengan negara di Asia lainnya.

Melansir dari Mayo Clinic, setidaknya adalah dua jenis batu empedu yang paling umum:

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Stretch Mark yang Banyak Dialami Wanita Usai Melahirkan dan Apa Penyebabnya

1. Batu kolesterol, yang terbentuk dari kolesterol dan berwarna kuning kehijauan.

2. Batu pigmen, biasanya berukuran kecil dan terbentuk dari bilirubin, serta berwarna cokelat tua hingga kehitaman.

Penyebab batu empedu

Sebenarnya, hingga kini belum diketahui pasti mengenai penyebab batu empedu.

Hanya saja, dokter menyimpulkan penyakit ini dapat terjadi saat:

1. Kolesterol dalam empedu yang terlalu banyak.

2. Bilirubin dalam empedu terlalu banyak.

3. Kantung empedu yang tidak sepenuhnya kosong.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang terkena batu empedu.

Faktor tersebut di antaranya usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, keturunan, jenis makanan, pola makan dan lain-lain.

Selain itu dikutip dari Kompas.com, masalah kesehatan juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena masalah pencernaan ini.

Penyakit tersebut di antaranya:

1. Sirosis atau tumbuhnya jaringan parut di hati.

2. Infeksi saluran empedu.

3. Penyakit anemia sel sabit.

4. Kegemukan.

5. Penderita diabetes.

6. Berat badan turun drastis.

7. Tidak makan selama beberapa hari.

Gejala batu empedu

Pada beberapa kasus, penderita batu empedu tidak mengalami gejala.

Terutama saat batu empedu hanya muncul di kantong empedu.

Namun dilansir dari Mayo Clicic, terdapat beberapa gejala batu empedu yang umum, meliputi:

1. Nyeri di bagian kanan atas perut secara mendadak.

2. Rasa sakit meningkat dengan cepat di bagian tengah perut, tepat di bawah tulang dada.

3. Sakit punggung di antara tulang belikat.

4. Sakit di bahu kanan.

5. Mual atau muntah.

Pengobatan batu empedu

Batu empedu sebenarnya jarang menimbulkan komplikasi.

Hanya saja, komplikasi tetap bisa terjadi jika penanganan tidak dilakukan secara tepat.

Komplikasi tersebut termasuk batu empedu akut, cholangitis, pankreatis akut, pseudokista pankreas atau sepsis.

Batu empedu akut dapat ditandai dengan sakit perut yang konstan, demam tinggi, dan sakit kuning.

Sementara pankreatitis akut dapat terjadi saat batu empedu masuk dan menghambat saluran pankreas.

Peradangan itu akan mengakibatkan sakit perut yang parah.

Dalam pengobatan batu empedu, biasanya dokter akan merekomendasikan pengangkatan batu empedu.

Selain itu, ada juga yang akan memberikan resep obat peluruh untuk mengatasi masalah pencernaan tersebut.

Namun pengobatan itu biasa dilakukan untuk jenis batu empedu yang disebabkan karena kolesterol.

Sayangnya perawatan melalui obat-obatan itu dapat berlangsung selama bertahun-tahun.

Bahkan hal tersebut tetap memiliki kemungkinan terbentuk kembali saat pengobatan tidak tuntas.

Di samping itu, terdapat pula metode pengobatan batu empedu menggunakan gelombang kejut lithotripsy yang dipercaya mampu memecah batu empedu menjadi lebih kecil.

Pencegahan batu empedu

Demi mencegah tubuh terserang penyakit batu empedu, terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya:

1. Makan teratur.

2. Turunkan berat badan dengan perlahan.

3. Konsumsi makanan tinggi serat, seperti sayuran dan buah.

4. Aktif bergerak.

5. Rutin berolahraga.

6. Jaga berat bada tetap ideal.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Penuaan Dini dan Seperti Apa Cara Mencegahnya

7. Kurangi konsumsi alkohol. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Baca kesehatan lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved