Berita Terkini Nasional

Sekelompok Emak-emak Nekat Curi Cabai, Manfaatkan Celah Karung saat Petani Bongkar Muatan

Sekelompok emak-emak nekat mencuri cabai viral di media sosial. Para ibu tersebut mengambil cabai dari celah-celah lubang karung.

Editor: Dedi Sutomo
TikTok @jumaieror
Sekelompok Emak-emak Nekat Curi Cabai, Manfaatkan Celah Karung saat Petani Bongkar Muatan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sekelompok emak-emak nekat mencuri cabai viral di media sosial.

Para emak-emak tersebut mengambil cabai dari celah-celah lubang karung.

Terlihat mereka melakukan aksinya saat petani sedang membongkar cabai.

Meski ada para petani yang tengah menurunkan karung cabai tersebut, namun tak memperdulikannya. 

Mereka tetap mengambil cabai tersebut lalu dimasukkan ke dalam kantong.

Hal ini terlihat pada video yang diunggah oleh akun TikTok @jumaieror. 

Baca juga: Viral Ikan Paus 12 Meter Terdampar di Banggai Laut Sulawesi Tengah

Pada keterangan video dituliskan, jika harga cabai murah para emak-emak tidak terlalu bersemangat untuk mengambil cabai dari karung.

“Kalau harga cabai murah, penjagaan nggak terlalu ketat,” tulis akun tersebut.

“Kalau harga cabai lagi murah para pengutil cabai nggak terlalu semangat,” lanjutnya. 

Akun TikTok itu juga mengunggah dua video yang memperlihatkan aksi para ibu ibu mengambil satu persatu cabai.

Emak-emak Curi Bunga Aglonema

Kasus pencurian tanaman hias di kawasan Surabaya Barat, Rabu (22/9/2021) dini hari

Aksi pencurian tanaman hias Aglonema terjadi di Jalan Sono Indah 1 No 29 RT 1 RW 3, Sonokwijenan, Sukomanunggal, Surabaya terekam CCTV.

Baca juga: Viral Rombongan Emak-emak Curi Cabai dari Karung

Berdasarkan rekaman CCTV berdurasi 1 menit 35 detik yang diterima TribunJatim.com, pelakunya berjumlah dua orang yang diduga kuat berjenis kelamin perempuan berusia dewasa atau emak-emak.

Menurut korban atau pemilik tanaman Riski Irawan, kedua pelaku pencurian itu mendatangi halaman rumahnya dengan mengendarai motor jenis matik Honda Beat bernopol L-3588-IR, secara berboncengan.

"2 pelaku. Sepertinya 1 emak-emak dan 1 usia kisaran 18 tahun," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (24/9/2021).

Mereka tampak mencabut tiga tangkai tanaman hias dari tiga vas di area teras depan rumahnya. 

Lalu menyembunyikan tiga tangkai tanaman hias curian itu, di balik renda kain busana yang dikenakan si pelaku eksekutor, sebelum akhirnya kabur.

Dan setelah diperiksa oleh Riski, pada pagi harinya. Ternyata kedua pelaku itu mengambil tiga tanaman hias Aglonema jenis Red King, Suksom Jaipong dan Red Majesty, dengan nilai kerugian sekitar Rp 1.050.000,-

"Kalau nilai kerugian rata-rata harga bunga Rp250-350 perpot," ungkapnya.

Pencurian tersebut, ungkap Riski, merupakan aksi pencurian kedua yang dialami oleh dirinya. Bulan lalu, Jumat (27/8/2021) silam, pelaku menggasak dua tanaman hias Aglonemanya, jenis Red Kochin dan Suksom Jaipong.

Ia mengaku sudah pernah melaporkan insiden pencurian tersebut ke markas kepolisian setempat. 

Namun, dengan beberapa aspek pertimbangan tentang status kepemilikan barang yang dicuri, terbilang sulit dipastikan keabsahannya.

Membuatnya tidak bisa memperoleh kepastian pengusutan hukum atas tindakan kriminalitas pencurian tanaman hias yang menimpanya.

"Sudah membuat laporan ke polisi, namun diterima secara lisan. Karena tanaman kalau proses beli hampir tidak pernah pakai kuitansi, saat pembuatan laporan, polisi minta kuitansi. Ini salah satu sistem yang kurang membuat saya puas dengan pelayanan hukum," jelasnya.

Namun demi mengantisipasi insiden pencurian serupa terulang. Riski mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pengurus RT dan RW guna meningkatkan keamanan di kawasan permukimannya.

"RT & RW sudah membantu menyebar informasi rekaman CCTV untuk saling waspada dan mencari pelaku," tuturnya.

Baca juga: VIRAL Aksi Emak-emak 60 Tahun Mendaki Gunung, Videonya Ditonton 12 Juta Orang

Sebelum insiden pencurian yang terjadi di permukimannya. Setahu Riski, insiden pencurian tanaman hias semacam itu, malah sudah lebih dulu marak di kawasan Dukuh Kupang, Dukuh Pakis, Surabaya.

Bahkan, hampir tiap pekan, para penjual bunga hias di kawasan jalan itu, terkadang kehilangan sekitar 4-8 vas bunga Aglonema berbagai jenis variasi.

"Kejadian marak hilang di radius rumah saya sampai pasar bunga Dukuh Kupang selama 3 bulan ini sangat intens. Kalau masuk kampung saya baru 1 bulan ini," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Petani Bongkar Cabai, Ibu ibu Ini Malah Curi Terang terangan

(Videografer Tribunlampung.co.id / Rio Angga Saputra)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved