Lampung Selatan

Tertabrak Kereta Api, Balita 19 Bulan Meninggal Dunia di Stasiun Gedung Ratu Natar

Balita berusia 19 bulan meninggal dunia setelah tertabrak kereta api. Kejadian ini terjadi di Natar Lampung Selatan pada Rabu (17/11/2021),  sekira pu

Editor: Dedi Sutomo
Grafis/Dodi
Ilustrasi Grafis Kecelakaan Kereta Api. Balita berusia 19 bulan meninggal dunia setelah tertabrak kereta api. Kejadian ini terjadi di Natar Lampung Selatan pada Rabu (17/11/2021), sekira pukul 08.12 WIB. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Balita berusia 19 bulan meninggal dunia setelah tertabrak kereta api. Kejadian ini terjadi di Natar Lampung Selatan pada Rabu (17/11/2021),  sekira pukul 08.12 WIB.

Balita berjenis kelamin lelaki itu meninggal dunia setelah tertabrak kereta api BBR 3066A di KM 22+6/7 Emplasemen Stasiun Gedung Ratu KS Rejosari, Dusun Srimulyo II, Kelurahan Pemanggilan, Natar.

Korban bernama Bagus Irama, dan merupakan warga Dusun Srimulyo, Kelurahan Pemanggilan, Kecamatan Natar.

Saat dikonfirmasi, Humas Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Jaka Jakarsih  membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, kereta api BBR 3066A berjalan dari Tanjung Karang menuju Kotabumi.

Lalu, terlihat seorang anak lelaki kecil sedang merangkak di atas jalur 2 KA KM 22+6/7 Emplasemen Stadiun Gedung Ratu tersebut.

Baca juga: Anak 19 Bulan di Natar Lampung Selatan Meninggal Dunia Tertabrak Kereta Api

“Sehingga menempel bagian depan kanan bawah Lok 3066A," kata Jaka.

Jaka mengatakan, masinis sudah berupaya memberitahu korban dengan embunyikan sirene 35 dengan keras. Saat masuk di jalur 2 Stasiun Gedung Ratu tersebut.

Namun, kecelakaan tak dapat dihindarkan. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

Petugas dilapangan bersama Korwil Satpam menuju TKP, untuk mengamankan TKP KM 22+6/7. Lalu membawa korban menuju rumahnya yang berdekatan dengan TKP.

“Kemudian korban di evakuasi oleh warga setempat ke rumah korban," ujar Jaka.

 Menurut dirinya, petugas di stasiun Gedung Ratu telah berkordinasi dengan Polsek Natar.

"Petugas sudah berkoordinasi dengan Jasaraharja untuk mengurus klaim kecelakaan. Dan mengantarkan zenajah ke RSUAM," lanjut Jaka.

Baca juga: Detik-detik Avanza Hitam Terseret Kereta Api hingga Bermeter-meter

Dirinya mengatakan, PT KAI Tanjung Karang mengungkapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas peristiwa kecelakaan tersebut.

Dirinya berharap, kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi semua masyarakat agar dapat mengawasi putra putrinya saat di luar rumah.

“Semestinya anak seumuran gitu masih berada dalan pengawasan orang tuanya atau pengasuhnya.”

“Jangan dibiarkan ke luar rumah sendirian. Apalagi bermain di perlintasan kereta api," kata Jaka.

Mobil Avanza Tertabrak Kereta.

Sebelumnya, dua bocah bersama ibunya menjadi korban tabrak kereta api Babaranjang.

Mobil Avanza yang ditumpangi keduanya bersama sang ibu tertabrak kereta api Babaranjang di perlintasan tampa palang pintu Jalan Sebiay, Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Jumat (28/5/2021) silam.

Kedua anak mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Sementara sang ibu bernama Farida (40) berhasil menyelamatkan diri keluar dari mobil sebelum ditabrak moncong kereta, sedangkan dua anaknya di dalam mobil terseret hingga 8 meter.

Kedua bocah yang menjadi korban berada di dalam mobil yang terseret kereta sejauh delapan meter.

Beruntung, kedua anak bernama Azam (5) dan Rayhan (12) itu selamat. Mereka hanya mengalami luka-luka.

Sementara ibu kedua anak itu, Farida (40), bisa keluar sebelum kereta menabrak mobilnya.

Kasat Lantas Polres Lampung Selatan AKP Edwin Widya Dirotsaha Putra mengatakan, kedua anak itu selamat.

"Kedua anak korban selamat. Namun, keduanya mengalami luka-luka. Kedua anak itu kini berada di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moloek," ungkapnya.

"Anak korban bernama Azam dan Rayhan. Kedua anak itu menjadi korban kecelakaan saat mobil mereka melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Jalan Sebiay, Natar. Ibu korban bernama Farida (40) berhasil selamatkan diri. Namun kedua anak korban masih di dalam mobil," sambungnya.

Edwin mengatakan, Farida sempat ingin mengeluarkan kedua anaknya. Namun, kereta sudah terlalu dekat.

Pada akhirnya, kereta itu menyeret mobil korban sejauh delapan meter.

"Mobil Avanza berwarna silver nomor polisi BE 1988 EV yang dikemudikan oleh Farida datang dari arah Jalan Perumahan Puri hendak ke arah Perumahan Sebiay," kata Edwin.

"Tiba-tiba lewat kereta api Babaranjang dari arah Bandar Lampung menuju Baturaja tanpa muatan batu bara menabrak mobil tersebut dan menyeretnya sejauh delapan meter," bebernya.

Kini mobil korban telah diamankan di Polsek Natar.

"Sementara kasus ini akan ditangani oleh polisi khusus kereta api (Polsuska)," tutupnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved