Banjir Bandang di Kantor Pemkab Pesisir Barat, Lampung, Mulai Surut

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Tim SAR Tanggamus memastikan bahwa banjir di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Lampung, perlahan mulai kondusif.

Hal tersebut disampaikan Danpos SAR Tanggamus Robi Rusliansyah mewakili Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Lampung Deden Ridwansah.

Pesisir Barat diterjang banjir bandang pada Senin (8/9/2025), setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Banjir bandang, atau air bah, adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dan mengalir deras. Banjir ini memiliki karakteristik yang sangat merusak karena membawa material besar seperti lumpur, batu, dan pepohonan yang tercerabut.

Banjir bandang dapat terjadi karena beberapa faktor, seringkali merupakan kombinasi dari hal-hal berikut, curah hujan tinggi, penebangan hutan liar, sampah dan longsoran, dan jebolnya bendungan atau tanggul.

"Untuk sementara sudah mulai kondusif, habis maghrib tadi (Senin) kami koordinasi ke dinas terkait di Krui," kata Robi Rusliansyah, Senin (8/9/2025) malam. 

Robi mengatakan, saat ini air sungai yang berada di sebelah kantor Pemkab Pesisir Barat, sudah mulai surut.

"Sementara berupaya untuk membuang air yang tergenang di parkiran bawah perkantoran menggunakan alkon," tutur Robi.

Robi memastikan, insiden tersebut tak menimbulkan korban jiwa.

Sementara itu, Kepala BPBD Pesisir Barat, Imam Habibbudin belum merespons saat dihubungi Tribunlampung.co.id. 

Pun begitu dengan Kapolres Pesisir Barat, AKBP Bestiana, juga belum merespons ketika dihubungi.

Sebelumnya, kantor Bupati Pesisir Barat diterjang banjir bandang akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat, pada Senin (8/9/2025) sore.

Berdasarkan video yang diterima Tribunlampung.co.id, tampak air berwarna coklat pekat dengan deras masuk dari arah belakang halaman kantor bupati.

Derasnya luapan banjir tersebut bahkan memenuhi area parkir basemen gedung kantor Pemkab Pesisir Barat. 

Tampak, sejumlah kendaraan mobil pegawai yang terparkir di basement gedung Pemerintah Daerah (Pemda) tersebut ikut terendam.