Kesehatan
Halo Dokter, Resiko yang Terjadi Jika Tifus Tidak Segera Ditangani Cepat
Halo Dokter, penyakit tifus mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian orang. Penyakit tifus ini bisa menyerang siapa saja, dewasa maupun anak-anak
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Penyakit tifus mungkin sudah tak asing lagi bagi sebagian orang.
Hal ini karena sebagian orang kerap mengalami penyakit tifus ini.
Penyakit tifus ini bisa menyerang siapa saja, baik dewasa maupun anak-anak.
Bahkan penyakit tifus ini merupakan bagian dari penyakit menular.
Tifus merupakan penyakit yang kerap dialami masyarakat dunia ketiga (negara berkembang), terutama di India, Afrika dan termasuk di Indonesia.
Baca juga: Halo Dokter, Cara Mengobati dan Mencegah Tipes
Masalah kesehatan ini tergolong umum di negara berkembang, khususnya India, Afrika, termasuk Indonesia.
Dikutip dari Kompas.com, tifus merupakan penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri Salmonella typhii.
Bakteri tersebut dapat hidup di tubuh makhluk hidup, tak terkecuali manusia.
Umumnya, kuman ini dapat ditemukan di pembuluh darah serta saluran pencernaan.
Namun tifus juga dapat disebabkan karena infeksi kutu atau tungau.
Baca juga: Halo Dokter, Bagaimana Cara Mendeteksi Gejala Radang Usus
Dikutip dari Web MD, terdapat beberapa jenis tifus dan penyebab tifus, di antaranya:
1. Tifus murine, yang disebabkan kutu badan dan ditularkan ke manusia.
2. Tifus epidemi, varietas langka yang disebarkan oleh kutu tikus atau kutu kucing.
3. Scrub typhus disebabkan oleh tungau dan umum terjadi di pedesaan Asia Tenggara, China, Jepang, India, dan Australia bagian utara.
Secara umum, tifus ditularkan melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi bakteri.
Gejala
Ketika seseorang terinfeksi kuman Salmonella thypii, gejala tifus akan muncul dalam waktu 1-3 minggu pasca terinfeksi.
Gejala yang timbul juga bisa beragam tergantung dengan jenis tifus yang diderita.
Dikutip dari Kompas.com, berikut beberapa tanda tifus yang umum terjadi:
1. Demam tinggi hingga 40 derajat atau lebih.
2. Sakit kepala, lemas, dan lelah.
3. Nafsu makan hilang.
4. Nyeri perut.
5. Diare
6. Tinja berdarah.
7. Muncul ruam pada kulit.
8. Batuk kering.
9. Mengigau karena adanya gangguan otak akut.
Komplikasi
Ketika tifus tidak ditangani dengan cepat dan tepat, hal tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius.
Tak hanya itu, penyakit ini juga dapat mengancam jiwa.
Berikut merupakan beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat penyakit tifus:
1. Dehidrasi.
2. Pendarahan dan robeknya usus.
3. Otot jantung dan selaput jantung meradang.
4. iritasi paru-paru.
5. Peradangan ginjal.
6. Iritasi selaput otak.
Diagnosis
Melansir Healthline, beberapa cara berikut dapat dilakukan dokter dalam mendiagnosis tifus, di antaranya:
1. Biopsi kulit untuk diuji coba di laboratorium.
2. Western blot untuk mengindetifikasi adanya tifus.
3 Tes imunofluoresensi untuk mendeteksi antigen tifus dalam darah.
4. Tes darah lainnya.
Pengobatan
Dalam pengobatan tifus, pemberian antibiotik dapat dilakukan.
Pasalnya, antibiotik dipercaya mampu membunuh kuman tifus yang menyerang tubuh manusia.
Owner Ganta Sehat Medical Center di Way Kanan, dr Aldo Aprizo mengatakan pemberian antibiotik itu harus dilakukan.
"Antibiotik harus diberikan, karena hanya antibiotik yang bisa mematikan bakteri salmonela yang menjadi penyebab tifus."
"Bakteri beda dengan virus yang bisa mati sendiri kalau ketahanan tubuh kuat," ungkap dr Aldo.
Biasanya gejala tifus akan membaik 2-4 minggu setelah mengonsumsi antibiotik.
Jenis obat antibiotik yang dapat digunakan, antara lain:
1. Doksisiklin (Doryx, Vibramycin) sebagai pengobatan pilihan.
2. Kliramfenikol untuk yang tidak hamil atau menyusui.
3. Ciprofloxacin (Cipro) untuk orang dewasa yang tidak dapat menggunakan doksisiklin.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa penderita tifus disarankan untuk mengonsumsi makanan yang lembut dan tidak boleh terlalu kenyang.
Proses perbaikan kondisi tubuh juga tergantung pada seberapa cepat pengobatan dimulai.
Semakin awal terdeteksi dan diobati, maka tubuh akan segera lekas sembuh.
Pencegahan
Terdapat beberapa cara mencegah tifus, meliputi:
1. Menjaga kebersihan.
2. Menghindari perjalanan ke daerah wabah tifus.
Baca juga: Halo Dokter, Cara Mengenali Gejala Gastritis dan Cara Mengobatinya
3. Penggunaan kemoprofilaksis hanya pada mereka yang berisiko tinggi menderita tifus. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )