Kesehatan
Halo Dokter, Berikut Gejala dan Tanda-tanda Demam Kuning
Halo Dokter, demam kuning atau yellow fever disebabkan karena virus. Virus ini dibawa oleh nyamuk dan menyebar saat menggigit tubuh.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tahukah kamu demam kuning atau yellow fever disebabkan karena virus.
Virus ini dibawa oleh nyamuk dan menyebar saat menggigit tubuh.
Adapun demam kuning ini sulit untuk dideteksi gejalanya.
Hal ini lantaran gejalaya mirip dengan demam biasa.
Namun jika dibiarkan akan menjadi lemas, mual, dan muntah.
Baca juga: Halo Dokter, Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Vitiligo
dr Kartika Malahayati dari RSIA Belleza Kedaton mengatakan, seseorang bisa mengalami demam kuning karena ada virus bernama flavivirus yang masuk ke dalam tubuh.
Flavivirus bisa masuk kedalam tubuh, karena nyamuk yang membawa flavivirus menggigit tubuh, yakni nyamuk aedes africanus yang banyak ditemukan di Afrika, dan nyamuk sabethes yang banyak ditemukan di Amerika Selatan.
Ketika flavivirus masuk ke dalam tubuh, ada masa inkubasi selama 3-4 hari.
Selama masa inkubasi itu, jika imun tubuh lemah dan tidak mampu melawan flavivirus maka flavivirus tidak akan bisa menyebabkan demam kuning.
Tapi jika imun tubuh tidak mampu melawan flavivirus, maka akan timbul demam kuning.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Radang Usus dan Bagaimana Mengenali Gejalanya
Ada dua fase demam kuning.
Fase pertama yakni demam yang sama seperti demam pada umumnya.
Demam ini sulit diketahui kalau ini adalah demam kuning.
Sehingga dokter akan memberikan obat untuk mengatasi demamnya.
Setelah diberikan obat, dalam 3-4 hari demam akan sembuh.
Setelah sembuh, dalam 24 jam akan muncul gejala fase kedua secara bertahap dalam 10-14 hari yakni lemas, mual, dan muntah.
Kemudian mata, kuku, dan kulit akan menjadi kuning yang menandakan adanya kerusakan pada hatinya.
Selain kerusakan hati, juga bisa terjadi gagal ginjal.
Pada fase kedua ada dua kemungkinan yang masing-masing besar kemungkinannya 50 persen, yakni akan sembuh total tanpa gejala sisa setelah diobati atau meninggal dunia.
Di Afrika dan Amerika Selatan, jumlah orang yang meninggal dunia karena fase kedua demam kuning cukup tinggi.
Sampai-sampai WHO pun serius menangani demam kuning di Afrika dan Amerika Selatan untuk mengurangi jumlah orang yang meninggal dunia karena demam kuning.
Untuk mengobati demam kuning, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengatasi gejalanya ditambah dengan pemberian cairan dan oksigen.
Dokter juga akan membantu pasien meningkatkan daya tahan tubuh.
"Sebab memang sampai saat ini tidak ada obat khusus untuk mengobati demam kuning, jadi obat yang diberikan adalah obat-obat obatan mengatasi gejalanya," urai dr Tika, Rabu 1 Desember 2021.
Untuk mencegah agar tidak terkena demam kuning, tingkatkan daya tahan tubuh dan vaksin yellow fever. Jika sudah vaksin, tidak akan terkena yellow fever walaupun sudah digigit nyamuk aedes africanus dan sabethes.
Tanda-tanda Penyakit Kuning
Yelow fever atau sering disebut demam kuning.
Demam kuning adalah salah satu jenis penyakit serius dan dapat mengancam nyawa penderitanya.
Demam kuning terjadi disebabkan oleh gigitan nyamuk. Kulit dan mata menguning menjadi penanda penyakit demam kuning.
Setelah mengetahui apa itu demam kuning, bagaimana mengobati demam kuning?
Demam kuning sangat akrab di belahan negara beriklim tropis, layaknya Afrika, serta Amerika Tengah dan Selatan.
Meskipun belum pernah ada di Indonesia, kemunculan penyakit ini tetap harus diwaspadai.
Pasalnya, demam kuning tidak dapat disembuhkan, kendati hanya bisa dicegah dengan vaksinasi.
Dokter Boy Zaghlul Zaini mengatakan, demam kuning atau yellow fever merupakan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti.
“Tapi perlu diingat, penyakit ini sangat jarang ditemui di Indonesia, bahkan bisa dikatakan belum pernah,” kata Boy kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (15/1/2020).
Apa faktor risiko pada demam kuning?
Risiko terjangkit demam kuning bagi yang tinggal atau hidup di daerah nyamuk pembawa virus demam kuning akan semakin tinggil, bila orang tersebut belum sama sekali mendapatkan vaksin.
Tidak hanya pada masyarakat sekitar, berkunjung ke daerah dengan kasus demam kuning tinggi pun berisiko lebih besar terkena demam tersebut.
Diketahui, sejumlah negara memiliki resiko tinggi untuk terjangkit demam kuning, seperti:
1. Afrika
2. Amerika Tengah
3. Amerika Selatan
Apa penyebab demam kuning?
Demam kuning terjadi dikarenakan berkembangnya virus yang berasal dari genus flavivirus di dalam tubuh.
Virus tersebut dibawa oleh nyamuk berjenis aedes aegypti, yang ditularkan lewat gigitan pada ke kulit manusia.
Namun, selain itu sesama manusia bisa saling menularkan virus demam kuning, yaitu melalui darah.
Semisal lewat jarum yang lebih dulu terdapat atau terkontaminasi oleh darah pengidap sebelumnya.
Apa tanda-tanda demam kuning?
Tanda-tanda yang ditimbulkan oleh demam kuning, tergolong ke dalam tiga fase, yakni:
1. Fase inkubasi
Fase ini berlangsung selama 1-3 hari setelah terinfeksi virus, di mana tubuh belum menunjukkan tanda-tanda atau gejala.
2. Fase akut
Fase ini berlaku selama 3-4 hari dan terjadi pada hari ke-3 atau ke-4 setelah terinfeksi, gejala yang timbul akan menghilang setelah fase akut berakhir.
Namun sebagian besar orang masih bisa sembuh, usai melewati fase akut. Adapun yang kemungkinan besar didapatkan, seperti:
1. Demam
2. Pusing
3. Mata, wajah, atau lidah kemerahan
4. Nyeri kepala
5. Silau terhadap cahaya
6. Nafsu makan menurun
7. Nyeri otot
8. Mual dan muntah
3. Fase toksik
Fase ini tatkala gejala demam kuning dirasakan kembali oleh pengidap tapi dengan tingkat keparahan yang lebih serius. Sedangkan gejala yang bisa timbul, antaranya:
1. Kulit dan sklera (bagian putih mata) menguning
2. Denyut jantung melambat
3. Nyeri perut
4. Muntah yang terkadang disertai darah
5. Mimisan, gusi berdarah, dan perdarahan dari mata
6. Penurunan jumlah urine dan gagal ginjal
7. Gagal hati
8. Penurunan fungsi otak, meliputi delirium, kejang, hingga koma
Bagaimana pengobatan demam kuning?
Diketahui, hingga detik ini tidak ada obat khusus yang diperuntukan untuk menyembuhkan demam kuning.
Namun tetap terdapat sejumlah perawatan yang sangat dianjurkan oleh pihak medis, guna memulihkan dan menyembuhkan kondisi si penderita, semisal:
1. Memberi terapi oksigen
2. Mencegah dehidrasi
3. Menjaga tekanan darah tetap stabil dengan cairan infus
4. Memberikan obat penurun demam dan obat pereda nyeri kepada penderita
5. Mengatasi infeksi sekunder akibat bakteri dengan ransfuse
6. Memberikan transfusi darah, jika terjadi anemia akibat perdarahan
7. Menganjurkan cuci darah jika terjadi gagal ginjal
8. Mengatasi jika terjadi gagal hati
Bagaimana pencegahan demam kuning?
Berikut adalah sejumlah cara guna melakukan pencegahan dari demam kuning, seperti:
1. Vaksinasi
Terutama, bagi yang ingin bepergian ke daerah yang berisiko, seperti Afrika, Amerika Latin, dan Kepulauan Karibia.
Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan paling tidak 3-4 minggu sebelum keberangkatan.
2. Gunakan baju lengan panjang dan celana panjang
Hindari banyak beraktivitas di luar ruangan, terutama pada sore hari hingga subuh.
3. Lengkapi jendela dengan kawat nyamuk
4. Gunakan pendingin ruangan
5. Gunakan kelambu saat tidur
6. Gunakan krim antinyamuk
Jika ingin menggunakan krim antinyamuk terhadap bayi dan anak-anak, gunakan produk yang memang diperuntukkan untuk bayi dan anak-anak.
Baca juga: Halo Dokter, 4 Penyakit Kulit Menular Disebabkan Virus dan Cara Pengobatannya
7. Gunakan bahan alami
Gunakan bahan alami seperti minyak kayu putih, untuk memberi perlindungan terhadap gigitan nyamuk.
Demikian penjelasan Tanda-tanda Demam Kuning, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan Demam Kuning. ( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )