Badak Lampung FC

Balafans Kecewa Berat Badak Lampung FC Dibubarkan

Koordinator lapangan Balafans Kori Andrian mengatakan, nasib tim ini tak ubahnya dengan Perseru Badak Lampung.

Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dokumentasi
Balafans kecewa berat Badak Lampung FC dibubarkan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Balafans kecewa berat menyusul keputusan manajemen membubarkan Badak Lampung FC.

Mereka menyayangkan Badak Lampung FC hanya singgah sejenak di Bumi Ruwa Jurai.

Koordinator lapangan Balafans Kori Andrian mengatakan, nasib tim ini tak ubahnya dengan Perseru Badak Lampung.

Saat tampil di Liga 1, Perseru Badak Lampung dibubarkan karena terdegradasi.

Baca juga: Badak Lampung FC Terdegradasi, Ruddy Keltjes Buka Peluang Kembali Latih Laskar Saburai

"Yang jelas kami suporter sangat kecewa," kata Kori Andrian, Sabtu (4/12/2021).

Menurut dia, manajemen tidak serius dalam menangani Badak Lampung FC.

Itu terbukti dengan skuad yang terkesan seadanya.

"Kami bilang dari awal, kalo mau serius untuk sepakbola Lampung, ayo sama-sama. Tapi kami sudah duga tim ini bakalan sekejap di Lampung," sesalnya.

"Kenapa saya bilang sekejap di Lampung? Karena yang pertama manajemen ketika Badak Lampung turun kasta Liga 2 seperti tidak serius. Terus yang kedua, pemain itu seadanya," jelas Kori.

Baca juga: Badak Lampung FC Akan Tampil Maksimal di Laga Terakhir: Berusaha Berikan yang Terbaik

"Yang ketiga, pelatih seiya-iyanya saja. Yang keempat, tidak ada dukungan dari Pemerintah Daerah Provinsi Lampung," sambung dia.

Roni Rosadi Minta Maaf

Roni Rosadi meminta maaf karena gagal menyelamatkan Badak Lampung FC dari jurang degradasi.

Kapten tim Laskar Saburai ini mengaku sudah berusaha semaksimal mungkin agar timnya bertahan di Liga 2.

Menyusul kegagalan Badak Lampung FC berkompetisi di Liga 2 musim depan, tim pun dibubarkan.

Badak Lampung FC menuai hasil mengecewakan selama tampil dalam babak penyisihan Grup B Liga 2 2021.

Dari 10 laga yang dimainkan, Roni Rosadi dkk hanya menang sekali dan imbang sekali.

Delapan pertandingan sisanya berakhir dengan kekalahan.

Badak Lampung FC pun menempati peringkat terakhir dengan koleksi empat poin saja.

Di Grup B, Dewa United dan Cilegon United yang berhak lolos ke babak delapan besar.

Badak Lampung FC sendiri harus rela turun kasta ke Liga 3.

Menurut Roni, terdegradasi bukanlah hasil yang diharapkan para pemain.

"Ya kami dari pemain tentunya sangat menyayangkan hasil kompetisi ini. Kami mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin," kata Roni Rosadi, Sabtu (4/12/2021).

Di sisi lain, Roni menyoroti kompetisi Liga 2 2021 yang tak ubahnya seperti turnamen.

Roni menuturkan serangkaian pertandingan dimainkan di musim ini tak ubahnya seperti turnamen dan tidak layak disebut kompetisi.

Pasalnya, enam tim dalam setiap grup bertemu dua kali di lapangan yang sama.

"Ini seperti turnamen. Karena dengan enam tim di grup, harus ada satu terdegradasi. Dengan kesempatan masing-masing 10 pertandingan. Apalagi sistemnya pertandingan dengan home tournament," imbuh dia.

Menurutnya, sistem kompetisi tersebut sangat memberatkan Badak Lampung FC dan peserta Liga 2 lainnya.

"Ini agak gimana gitu. Bukan kami beralasan, tapi memang situasi grup ini sangat berat," lanjut Roni.

Dibubarkan

Badak Lampung FC resmi dibubarkan.

Itu menjadi buntut terdegradasinya Badak Lampung FC.

Badak Lampung FC harus turun kasta ke Liga 3 akibat menjadi juru kunci Grup B Liga 2 2021.

Hal itu dikatakan Manajer Badak Lampung FC Henry Arifianto.

"Tim di pertandingan terakhir sudah dibubarkan, udah gak ada pemain lagi. Pelatih dan ofisial, semua sudah bubar," kata Henry Arifianto, Sabtu (4/12/2021).

Henry mengaku sangat menyayangkan skuad Laskar Saburai harus berakhir seperti ini. 

Padahal, manajemen menargetkan Badak Lampung FC minimal bisa bertahan di Liga 2. 

"Ya kalo manajemen sangat menyayangkan kondisi ini. Karena harapan kita kemarin kan bertahan, tapi justru kenyataannya begini," tutur Henry. 

"Tapi ya semua kembali lagi. Kita semua, pemain juga sudah berusaha. Pelatih sudah bekerja sesuai apa yang diharapkan. Tapi kenyataannya berbeda," sambungnya. 

( Tribunlampung.co.id / Kiki Adipratama )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved