Bandar Lampung
Alasan Pedagang Pasar Smep Bandar Lampung Masih Enggan Berjualan di Gedung Baru
Pantauan di Pasar Smep terlihat lebih banyak kios-kios yang tertutup dan hamparan-hamparan yang kosong dibanding dengan yang terisi pedagang.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Keluhan pedagang pasar SMEP Bandar Lampung mengenai sepinya pembeli terus berlanjut.
Sepinya pembeli dirasakan setiap pedagang setiap harinya, bahkan kondisi tersebut dikeluhkan sejak bangunan baru tersebut mulai ditempati pada akhir Oktober kemarin.
Pantauan Tribunlampung.co.id, Rabu (8/12/2021), terlihat lebih banyak kios-kios yang tertutup dan hamparan-hamparan yang kosong dibanding dengan yang terisi pedagang.
Kondisi tersebut akibat dari sepinya pembeli, sehingga banyak pedagang memilih untuk belum berdagang di pasar tersebut.
"Memang banyak yang belum menempatinya walau status kios dan hamparan sudah tersewakan kepada pedagang karena sepinya pembeli," kata Lusi, seorang pedagang.
Belum selesai persoalan dengan sepinya pembeli, pedagang disana dikagetkan dengan desakan untuk segera menghuni kios-kios dan hamparan-hamparan yang sudah tersewa.
Desakan itu disampaikan secara tertulis oleh Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung melalui lembaran pengumuman yang ditempel di dinding pasar SMEP.
Terdapat pula sanksi bila pemberitahuan tersebut tidak diindahkan para pedagang.
"Pemberitahuan, kios/hamparan akan diambil alih Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung apabila s/d tanggal 30 November 2021 tidak dipakai untuk berjualan," begitu bunyi pengumuman yang tersampaikan.
"Itu sepertinya sudah ada sejak akhir November lalu. Saya sendiri belum paham tindak lanjutnya," kata Lusi.
Baca juga: Warga Geger, Mobil Innova Ludes Terbakar di Bengkel Bandar Lampung
"Karena sampai sekarang, kios dan hamparan yang kosong masih sangat banyak," imbuhnya.
Pedagang pun lebih meminta agar pemerintah untuk tidak mendesak pedagang untuk segera berjualan di pasar yang masih sepi itu, melainkan mencari jalan keluar untuk menghadirkan pembeli di pasar dengan bangunan anyar tersebut.
Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung Wilson Faisol saat dikonfirmasi membenarkan pemberitahuan tertulis tersebut.
"Itu hanya imbauan, kita mencoba memerintahkan pedagang yang belum masuk untuk segera masuk berjualan. Sejauh ini imbauan tersebut clear diterima pedagang," kata dia.
Ditanya soal bunyi ambil alih kios dan hamparan, ia tidak menjawab spesifik.