Bandar Lampung
Pengendara Sepeda Motor Berjaket Ojol Tersambar KA Babaranjang, Korban Dibawa ke RS Urip Sumoharjo
Kecelakaan di perlintasan rel kereta api kembali terjadi di Bandar Lampung.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kecelakaan di perlintasan rel kereta api kembali terjadi di Bandar Lampung.
Kali ini seorang pengendara sepeda motor tersambar kereta api babaranjang di perlintasan rel Jalan Danau Towuti, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Kamis (9/12/2021) sekira pukul 08.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, korban mengenakan atribut jaket perusahaan ojek online (ojol).
Kala itu korban nekat menyeberangi perlintasan yang tanpa palang pintu.
Perlintasan tersebut hanya dilengkapi patok sebagai penanda berbahaya untuk dilintasi.
Baca juga: Tertabrak Kereta Api, Balita 19 Bulan Meninggal Dunia di Stasiun Gedung Ratu Natar
Berdasarkan keterangan Ketua RT 02 Lk 1 Jagabaya II M Sahripuin, korban nampak memaksa diri untuk melintas saat kereta api sudah dekat.
"Padahal ada kendaraan lain yang sudah dalam kondisi berhenti," kata Sahripuin.
"Dia melintas sambil menggunakan alat komunikasi," imbuhnya.
Korban sudah dilarikan ke RS Urip Sumoharjo untuk mendapatkan pertolongan.
Kabar terbaru, kondisi korban dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Baca juga: Pria Berjaket Ojol Tersambar KA Babaranjang di Bandar Lampung
"Saat kejadian, korban terpental. Sedangkan kendaraannya terseret kereta api," jelas dia.
Anak Balita Tersambar Kereta
Sebelumnya, seorang anak yang masih berumur 19 bulan meninggal dunia setelah tertabrak kereta api BBR 3066A di KM 22+6/7 Emplasemen Stasiun Gedung Ratu KS Rejosari, Dusun Srimulyo II, Kelurahan Pemanggilan, Kecamatan Natar.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (17/11/2021), sekira pukul 08.12 WIB.
Balita malang tersebut bernama Bagus Irama yang masih berusia 19 bulan yang merupakan warga Dusun Srimulyo, Kelurahan Pemanggilan, Kecamatan Natar.
Saat dikonfirmasi, Humas Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Jaka Jakarsih membenarkan kejadian memilukan tersebut.
"Kereta api BBR 3066A berjalan dari Tanjung Karang menuju Kotabumi.”
“Terlihat seorang anak laki-laki kecil sedang merangkak di atas jalur 2 KA KM 22+6/7 Emplasemen Stadiun Gedung Ratu tersebut.”
“Sehingga menempel bagian depan kanan bawah Lok 3066A," kata Jaka.
Menurut dirinya, masinis sudah berupaya memberitahu korban dengan embunyikan sirene 35 dengan keras. Saat masuk di jalur 2 Stasiun Gedung Ratu tersebut.
Namun, kecelakaan tak dapat dihindarkan. Korban meninggal dunia di lokasi kejadian.
Petugas dilapangan bersama Korwil Satpam menuju TKP, untuk mengamankan TKP KM 22+6/7. Lalu membawa korban menuju rumahnya yang berdekatan dengan TKP.
“Kemudian korban di evakuasi oleh warga setempat ke rumah korban," ujar Jaka.
Menurut dirinya, petugas di stasiun Gedung Ratu telah berkordinasi dengan Polsek Natar.
"Petugas sudah berkoordinasi dengan Jasaraharja untuk mengurus klaim kecelakaan. Dan mengantarkan zenajah ke RSUAM," lanjut Jaka.
Dirinya mengatakan, PT KAI Tanjung Karang mengungkapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban atas peristiwa kecelakaan tersebut.
Dirinya berharap, kejadian tersebut bisa menjadi pelajaran bagi semua masyarakat agar dapat mengawasi putra putrinya saat di luar rumah.
“Semestinya anak seumuran gitu masih berada dalan pengawasan orang tuanya atau pengasuhnya.”
“Jangan dibiarkan ke luar rumah sendirian. Apalagi bermain di perlintasan kereta api," kata Jaka.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer / Wahyu Iskandar / D Desmantri Barus )