Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Eritroderma
Eritroderma adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kulit tubuh mengelupas.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Eritroderma adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kulit tubuh mengelupas.
Tak hanya kulit di satu sisi tubuh, tapi bisa hingga seluruh tubuh.
dr Desidera Husadani, Sp.DV dari Klinik Skin Rachel mengatakan, kulit mengelupas itu akan menyebabkan kulit terasa perih, menggigil, dan penguapan cairan kulit yang menyebabkan tubuh rentan mengalami dehidrasi.
Jika tidak segera diobati akan menyebabkan meninggal dunia.
Pengobatannya harus dilakukan di rumah sakit, karena harus mendapatkan pengobatan dan infus yang langsung ke pembuluh darah.
Selama pengobatan berlangsung tidak boleh mandi air dingin karena dikhawatirkan akan membuat tubuh semakin mengigigil.
Saat mandi harus menggunakan sabun yang lembut.
Setelah pengobatan, eritroderma akan sembuh.
Tapi diawal kesembuhan kulit lebih sensitif dan gampang merah, serta keringat tidak terkontrol.
Setelah itu lama kelamaan akan kembali normal.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Leptospirosis
Eritroderma ini disebabkan oleh penyakit kulit yang tidak segera diobati atau pengobatannya terlalu bersifat iritasi.
Penyakit kulit tersebut bisa apa saja seperti eksim dan dermatitis atopik.
Penyakit kulit tersebut merupakan pertanda skin barrier rusak.
Penyebabnya adalah faktor genetik.
Selain faktor genetik, skin barrier rusak juga bisa karena faktor luar seperti trauma kulit, paparan sinar matahari dan polusi, serta serangan bakteri, virus, maupun jamur.
Ciri-ciri skin barrier rusak karena faktor luar adalah kulit terlalu kering, tampak ada sisik, ada seperti putih-putih, kusam, mengelupas, dan kemerahan. Kulit juga akan terasa gatal dan perih.
Jika skin barrier sudah rusak maka yang paling utama adalah memberikan pelembab pada kulit. Ada tiga fungsi pelembab yakni untuk menutup lapisan kulit agar kulit bisa terlindungi, menarik air dari udara sekitar, dan mengisi celah-celah di stratum korneum.
Stratum korneum bentuknya seperti susunan batu bata dan semen-semen.
Kalau startum korneum rusak, maka semen akan hilang atau kurang dan batu bata akan berantakan.
"Untuk itu diperlukan pelembab untuk mengisi celah-celah batu bata tersebut, agar batu bata yang berantakan bisa tersusun utuh kembali," ucap dr Desidera.
Selain pelembab, harus diberikan obat-obatan jika skin barrier rusak menyebabkan penyakit.
Misalnya penyakit itu adalah dermatitis atopik maka akan diberi obat-obatan untuk mengobati dermatitis atopiknya.
Kerusakan skin barrier sebenarnya bisa dicegah.
Caranya dengan rajin menggunakan pelembab.
Untuk wajah, selain pelembab, bisa juga dengan menggunakan rangkaian skincare.
Skin Barrier adalah pertahanan yang terdapat pada kulit yang berfungsi untuk mencegah bakteri dan kuman masuk ke tubuh.
Selain itu juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh.
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)