Kesehatan

Halo Dokter, Apa Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya

Permasalahan rambut yang kerap dialami adalah rambut rontok. Lantas apa penyebab rambut rontok? penyebab rambut rontok ada banyak.

Editor: Hanif Mustafa
GrafisTribunlampung/Dodi
Ilustrasi. Permasalahan rambut yang kerap dialami adalah rambut rontok. Lantas apa penyebab rambut rontok. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Salah satu permasalahan rambut yang kerap dialami adalah rambut rontok.

Lantas apa penyebab rambut rontok? 

dr Ratu Suzanna Oswarie dari Lamierre Aesthetic mengatakan, penyebab rambut rontok ada banyak. Di antaranya stres (emosional maupun fisik), hormonal, kurang gizi, dan jamur kulit kepala.

Selain itu rambut rontok juga bisa disebabkan oleh penyakit kelenjar tiroid, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat KB, turun berat badan drastis, dan kemoterapi.

Selain itu rambut rontok juga bisa juga disebabkan oleh catok, pewarnaan rambut, bleaching rambut, serta penggunaan shampo dan kondisioner yang tidak cocok dengan rambut.

Baca juga: Halo Dokter, Cara Pencegahan Infeksi Jamur

Rambut rontok ada dua jenis, yakni hair fall dan hair loss. Hair fall adalah ketika rambut rontok pada saat proses keramas, dikeringkan dengan handuk, atau disisir. Hair fall bisa dari akar dan bisa karena rambutnya patah. 

Sedangkan hair loss adalah ketika rambut rontok dikasur dan bantal ketika bangun tidur. Jika rambutnya sudah terlanjur mengalami kerontokan maka harus menghindari penyebab rambut rontok.

Kemudian lakukan perawatan untuk mengatasi rambut rontok. Salah satunya PRP Subcision yang ada di Lamierre Aesthetic. Ini adalah salah satu treatment favorit 

Sebab hanya dengan satu kali PRP Subcision ini, hasilnya sudah kelihatan. Dalam dua minggu kerontokan sudah jauh berkurang.  Rambut lebih tebal, lebih kuat, dan lebih sehat.

Ketika PRP Subcision dokter akan mengambil darah pasien dan memasukannya ke centrifuge untuk mengambil plasma darah tersebut. Lalu plasma akan disuntikan ke kepala. 

Baca juga: Halo Dokter, Cara Mengetahui Gejala Cerebral Palsy

"Jangan khawatir akan merasa sakit saat disuntikan plasma, karena sebelum disuntikan, pasien sudah dianastesi topikal. Sehingga pasien tidak akan merasa sakit dan akan merasa nyaman," kata dr Suzan, Senin 13 Desember 2021.

Setelah PRP Subcision, tidak boleh kena air selama 6 jam kedepan. Selama 2-3 kedepan hindari shampo atau penggunaan produk untuk rambut lainnya.

Cara Atasi Kutu Rambut

Seperti diketahui kutu rambut bisa menyerang siapa saja, namun paling banyak dialami oleh anak-anak. 

dr Desidera Husadani, Sp.DV dari Klinik Skin Rachel mengatakan, kutu rambut, yakni kutu yang terdapat pada rambut.

Kutu rambut yang terdapat pada rambut seseorang berasal dari orang lain yang rambutnya sudah ada kutu rambut.

Jadi kalau ada orang yang rambutnya ada kutu rambut, berdekatan dengan orang lain.

Kutu rambut ini bisa lompat ke rambut orang tersebut. 

Bisa juga orang yang rambutnya ada kutu rambut tidur di kasur.

Saat tidur kutu rambut bisa jatuh ke kasur itu.

Tidak lama kemudian, kasur itu ditiduri orang lain.

Jadilah kutu rambut pindah ke orang itu. 

"Seseorang yang ada kutu rambut pasti akan merasakan gatal di kulit kepalanya, dan akan merasakan seperti ada yang sedang berjalan atau menjalar di kulit kepala dan rambutnya," kata dr Desidera, Rabu 24 November 2021.

Kutu rambut tidak bisa dibiarkan, karena lama kelamaan kutu rambut ini bisa bertelur.

Kalau sudah bertelur kulit kepala bisa semakin gatal.

Selain itu juga pasti malu karena rambutnya kelihatan kotor dan jorok.

Kalau rasa gatal muncul, dr Desidera menyarankan agar jangan garuk terlalu kuat.

Apalagi kalau saat menggaruk, tangannya tidak bersih, karena bisa menyebabkan kulit kepalanya jadi bernanah karena infeksi.

Untuk mengatasi kutu rambut ini tidak cukup hanya dengan menggunakan sisir rapat atau yang sering disebut sebagai sisir kutu, karena sisir ini tidak akan bisa menyingkirkan kutu rambut dan telurnya secara menyeluruh.

Untuk mengatasi kutu rambut gunakan obat kutu yang dioleskan ke kulit kepala dan rambut, lalu biarkan selama semalaman.

Setelah itu keesokan harinya keramas dan sisir rambut dengan sisir rapat untuk menghilangkan sisa kutu rambut dan telurnya.

"Kalau kutu rambut dan telurnya tidak banyak, biasanya sekali menggunakan obat kutu sudah hilang. Tapi kalau sudah banyak karena dibiarkan dalam waktu lama perlu pengulangan dua hingga tiga kali dengan jeda waktu seminggu sekali," ujar dr Desidera.

Kutu Badan

Kebiasaan buruk tidak rajin mencuci pakaian ternyata berimbas munculnya kutu badan.

Pakaian yang berhari-hari tak dicuci menjadi rumah paling nyaman bagi kutu badan.

Lantas bagaimana cara mengobati kutu badan jika sudah terlanjur kena.

dr Desidera Husadani, Sp.DV dari Klinik Skin Rachel mengatakan, baju, celana, dan jaket yang tidak dicuci berhari-hari akan membuat kutu badan hinggap dan betah tinggal di baju, jaket, dan celana itu.

"Biasanya kutu badan akan tinggal di lipatan dan jahitan baju, jaket, dan celana itu. Selama baju, jaket, dan celana itu tidak dicuci bersih, kutu badan akan terus tinggal disitu," kata dr Desidera.

Saat kutu badan ingin menghisap darah manusia yang merupakan makanan kutu badan, maka kutu badan akan hinggap di kulit tubuh manusia.

Setelah selesai menghisap darah, kutu badan akan kembali ke baju, celana, dan jaket.

Manusia yang kulit tubuhnya dihinggapi kutu badan, akan timbul bintik-bintik merah yang terasa gatal.

Bintik merah itu semakin lama jumlahnya bisa semakin banyak dan merahnya akan semakin merah.

Bintik merah tersebut, beda dengan bintik merah karena gigitan nyamuk.

Kalau karena gigitan nyamuk tidak akan bertambah banyak dan merahnya tidak akan semakin merah.

"Jadi kalau ada bintik merah pada kulit, coba perhatikan. Kalau jumlahnya semakin banyak, semakin merah, dan gatal, segera datang ke dokter, karena khawatirnya itu karena kutu badan," ujar dr Desidera.

Jika sudah dipastikan itu adalah kutu badan, dokter akan memberikan salep untuk dioleskan di bintik merah itu.

Setelah rutin dioleskan salep selama seminggu, kutu badan akan hilang.

Selain memberikan salep, dokter juga akan meminta pasien untuk rajin mencuci semua baju, celana, dan jeketnya hingga bersih.

Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Selesma

Sebab percuma diberikan salep tapi baju, celana, dan jaketnya tidak dicuci, karena bisa kena kutu badan lagi.

"Ketika kita mencuci bersih baju, jaket, dan celana, kutu badan yang menempel di baju, celana, dan jaket itu akan langsung hilang," ucap dr Desidera.

( Tribunlampung.co.id / Jelita Dini Kinanti )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved