Muktamar NU

Muktamar NU, Ballroom UIN Radin Intan Lampung Jadi Venue Penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menyiapkan ballroom yang memiliki kapasitas hingga 2.500 orang.

Editor: Dedi Sutomo
Dok UIN Lampung
Ilustrasi - Muktamar NU, Ballroom UIN Radin Intan Lampung Jadi Venue Penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menyiapkan ballroom yang memiliki kapasitas hingga 2.500 orang.

Ballroom ini akan jadi salah satu venue yang nantinya akan digunakan untuk kegiatan Muktamar ke-34 NU di Lampung yang akan berlangsung  23-26 Desember 2021 mendatang.

Tak hanya ballroom yang memiliki kapasitas ribuan orang. UIN Raden Intan Lampung juga menyiapkan Gedung Serba Guna Utama, Gedung Serba Guna Fakultas Syariah, area Sport Center, 8 ruangan kecil, dan Ma'had Al-Jamiah.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) dan Informasi UIN Raden Intan, Hayatul Islam mengatakan, sebagai bagian dari persiapan kini telah dipasang sejumlah pernak pernik muktamar dan sejumlah banner.

"Pekan ini rencananya akan dipasang pernak pernik Muktamar, kalo sekarang belum," kata Hayatul Islam kepada Tribunlampung.co.id, Selasa (14/12/2021) lalu.

Baca juga: Jadwal Muktamar NU Tak Berubah, PCNU Mesuji Lampung Ikuti Keputusan

Hayatul mengungkapkan, selain ballroom, untuk gedung serba guna di Fakultas Syariah bisa menampung 500 hingga 1.000 orang.

Sedangkan untuk sport center mampu menampung 1.000 orang, dan dapat digunakan untuk pertemuan.

Nantinya, lanjut dia, untuk rapat-rapat kecil telah disiapkan 8 ruangan dengan kapasitas 40 sampai 70 orang di gedung akademik dan rektorat yang baru.

"Untuk opsi penginapan kami menyiapkan Ma'had Al-Jami'ah atau pesantrennya mahasiswa yang memiliki 3 gedung besar yang dapat digunakan oleh muktamirin.”

“Lokasi ini dekat dengan lapangan sepak bola UIN Raden Intan," ungkap Hayatul Islam.

Baca juga: Muktamar NU, Ballroom Kapasitas 2.500 Orang Milik UIN Siap Sambut Peserta Muktamar

Kanwil Kemenag Lampung Bantah Tak Izinkan Penggunaan Asrama Haji

Sementara itu, Kanwil Kemenag Lampung membantah mentah-mentah kabar penarikan izin penggunaan asrama haji untuk Muktamirin.

Kasubbag Umum dan Humas Kemenag Lampung Indri Hapandi mewakili Kakanwil Kemenag Lampung Juanda Naim mengatakan tidak ada penarikan izin penggunaan asrama haji.

"Tidak benar Kanwil Kemenag Lampung menarik izin penggunaan Gedung asrama haji untuk pemondokan muktamirin (sebutan untuk peserta muktamar)," kata Indri Hapandi,  kepada Tribun Lampug, Rabu (15/12/2021) kemarin.

Dia menjelaskan, kabar tersebut ramai setelah Haidir Bujung secara pribadi menghubungi Kabid Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kemenag Provinsi Lampung untuk pemakaian asrama haji. 

"Dia menghubungi dan meminta secara lisan," ungkap Indri.

Sementara, jelasnya, Panitia Daerah muktamar NU mengirimkan surat permohonan secara resmi terkait penggunaan asrama Haji ke Kanwil Kemenag Provinsi Lampung melalui PTSP.

Kemudian, lanjutnya, Kabid PHU melapor kepada Kakanwil terkait adanya pemesanan penggunaan asrama haji Rajabasa secara lisan atas nama Haidir Bujung.\

"Pada kesempatan tersebut Kakanwil memberikan arahan untuk mengakomodir pihak-pihak yang akan menggunakan asrama haji Rajabasa Bandar Lampung sepanjang sesuai dengan regulasi yang berlaku," ujar Indri.

Namun, setelah dikonfirmasi terkait arahan Kakanwil tersebut, Haidir Bujung disinyalir tidak terima.

Itu setelah Kabid PHU menyampaikan bahwa gedung asrama haji akan digunakan secara bersamaan baik dari Haidir Bujung maupun Panitia Daerah.

"Kabid PHU menghubungi saudara Haidir Bujung terkait arahan Kakanwil tersebut. Dia menyampaikan bahwa Gedung asrama haji akan digunakan secara bersamaan, baik permohonan dari Haidir Bujung maupun dari panitia daerah muktamar NU," 

"Dari komunikasi via telepon tersebut . Haidir Bujung ingin menggunakan seluruh Gedung yang ada di asrama haji beserta fasilitasnya dan menolak tawaran penggunaan 2 gedung dengan kapasitas kurang lebih 300 orang," kata Indri Hapandi.

Dia menegaskan, Kanwil Kemenag Lampung sangat mendukung pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Untuk itu, Kemenag juga siap mensukseskan gelaran Muktamar tersebut.

"Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung mendukung penuh dan siap mensukseskan terselenggaranya muktamar NU di Provinsi Lampung, serta berkomitmen untuk tidak terlibat dalam dinamika politik yang ada di ormas NU," tandasnya.

Somasi Kemenag

Sementara, Wakil Ketua PWNU Lampung M Irfandi sebelumnya menyayangkan sikap Kemenag yang secara tiba-tiba tidak membolehkan penggunaan asrama haji pemondokan Muktamirin.

Akibatnya, panitia daerah melalui Bidang Akomodasi harus mensomasi Kemenag dengan alasan menghalang-halangi kerja panitia daerah.

"Iya itu benar, sangat disayangkan dia (Kemenag) tidak membolehkan panitia menggunakan asrama haji," kata Irfandi, Rabu (15/12/2021).

Menurut Irfandi,sikap Kemenag tersebut sangat aneh.

Padahal Kemenag sendiri merupakan pembina panitia Muktamar.

"Iya padahal kanwil Kemenag Lampung dalam SK panitia daerah sebagai pembina panitia  jadi lucu aja kalau dia tidak membolehkan Panitia menggunakan asrama haji tanpa sebab," kata Irfandi.

Karena itu, kata dia, panitia daerah mensomasi Kemenag Lampung.

"Ya ini jadinya panitia daerah mensomasi," kata Irfandi.

Sementara itu, Kasubbag Kepegawaian dan Hukum Kemenag Lampung Indri Hapandi sempat belum bisa memberikan keterangan terkait hal tersebut.

"Sebentar ya, saya konfirmasi dulu," kata Indri Hapandi.

Siapkan Mitigasi Penangan Covid-19

Panitia Muktamar ke-34 NU siapkan skema mitigasi dan penanganan kesehatan Covid-19 sepanjang kegiatan Muktamar.

Koordinator Seksi Kesehatan dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein menjelaskan bahwa langkah awal untuk mencegah penularan Covid-19 di arena muktamar adalah dengan pendaftaran peserta yang dilakukan secara daring.

“Kita menggunakan fasilitas teknologi ini menjadi langkah untuk menghindari kerumunan,” kata Ahmad Fariz dikutip dari NU Online, Kamis (16/12/2021).

Dia menjelaskan, dalam formulir daring, calon peserta akan mengisi data pribadi, riwayat penyakit, obat yang digunakan, vaksinasi, hingga soal data jaminan kesehatan masing-masing.

Sebelum memasuki arena, peserta hanya akan mengambil kartu tanda peserta di tempat registrasi yang sudah ditentukan.

Dalam tempat tersebut, dr Fariz juga memastikan akan menggunakan sistem satu jalur masuk dan satu jalur keluar.

“Sehingga yang masuk tidak bertemu dengan yang keluar,” ujarnya.

Calon peserta juga diwajibkan untuk mengikuti aturan yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni sudah vaksin dan sudah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) antigen yang berlaku 1x24 jam atau tes usap PCR yang berlaku 3x24 jam.

Oleh karena itu, dr Fariz mengingatkan peserta agar menyiapkan diri untuk sudah melakukan vaksinasi dan tes usap antigen ataupun tes usap PCR sebelum perjalanan menuju Muktamar.

Lebih lanjut, Wakil Ketua Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU) itu juga menegaskan bahwa tempat-tempat yang digunakan untuk agenda Muktamar ini sudah memenuhi standar kesehatan, mulai dari ventilasi yang cukup hingga hanya diisi oleh 50 persen sampai 70 persen dari kapasitas ruangan.

Tentu, lanjutnya, penerapan prokes juga sangat ditekankan.

"Karenanya, panitia menyediakan 60 mahasiswa kedokteran yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama Medical Student Association (NUMSA) sebagai duta prokes yang ditempatkan di semua lokasi," ungkap Ahmad Fariz.

"Mereka akan bertugas mengingatkan peserta dan masyarakat untuk tetap menerapkan prokes, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau cairan sanitas (hand sanitizer) selama berlangsungnya kegiatan," imbuh Ahmad Fariz.

Selain itu, Fariz juga memastikan ada 120 orang tenaga kesehatan yang berjaga selama berlangsungnya penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU.

Jumlah tersebut belum ditambah dengan tenaga kesehatan dari daerah.

Di setiap lokasi, ia memastikan terdapat posko kesehatannya.

"Mereka siap untuk melakukan pemeriksaan kesehatan," ujar Ahmad Fariz.

Fariz juga menyampaikan bahwa panitia menyediakan call center dan telemedicine untuk keperluan konsultasi.

"Kita berharap tidak ada (orang yang mengalami gangguan kesehatan). Tapi kalaupun ada yang terdampak baik, dari tempat isolasi mandiri sampai rumah sakit, kita sudah siapkan,” kata Ahmad Fariz.

Baca juga: Muktamar NU di Lampung, UIN Raden Intan Siapkan Gedung Pertemuan

Fariz menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung dan pemerintah daerah Bandar Lampung dan Lampung Tengah yang telah turut serta membantu keberlangsungan acara dengan baik dan lancar, serta aman dan sehat.

“Kami berterima kasih pada stakeholder pemerintah yang menjadi tempat muktamar. Kita mendapatkan dukungan penuh karena sudah disiapkan dari A sampai Z-nya," sebut Ahmad Fariz.

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved