Kesehatan
Halo Dokter, Apa Itu Penyakit Ebola yang Mematikan dan Cara Pencegahannya
Simak, berikut ini dijelaskan mengenai apa itu penyakit Ebola yang mematikan dan cara pencegahannya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Berikut ini akan dijelaskan mengenai apa itu ebola dan cara penyegahannya.
Penyakit ebola merupakan salah satu penyakit mematikan pada mausia dan primata.
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang sebagian besar berada di sub-Sahara Afrika.
Seseorang bisa tertular virus ebola (EVD) melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi (primata atau kelelawar).
Dan bisa juga oleh orang sakit atau yang terinfeksi virus ebola.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Ulkus Dekubitus yang Diidap Laura Anna Sebelum Meninggal Dunia
Virus ebola telah merenggut banyak nyawa selama beberapa tahun terakhir dan masih terus membuat sebagian besar orang di Afrika terperangkap.
Lantas seperti apa penyakit ebola itu dan bagaimana cara pencegahannya?
Simak penjelasan apa itu ebola, gejalanya, hingga cara pencegahan penyakit ebola di bawah ini.
Apa Itu Ebola
Ebola Virus Disease (EVD) atau ebola merupakan virus mematikan yang tengah menyerang Democratic Republic of the Congo (DRC) sejak 2018-2019 dan dinyatakan sebagai keadaan darurat kesehatan internasional oleh World Health Organization (WHO).
Virus ebola adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika tak ditangani.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasinya
Ebola Virus Disease (EVD) atau ebola pertama kali muncul pada 1976 dalam dua wabah serentak di Sudan Selatan dan Democratic Republic of the Congo (DRC).
Sebelumnya, ebola dikenal sebagai penyakit demam berdarah ebola.
Awalnya virus ebola ini hidup pada tubuh hewan, kemudian menjangkiti manusia melalui darah hewan yang sudah terkontaminasi virus.
Virus ebola merupakan penyakit mematikan.
Tingkat kematian pada penyatit ebola ini rata-rata kasus sekitar 20%.
Virus ebola menyebabkan penyakit akut dan serius yang seringkali berakibat fatal jika tidak diobati.
Wabah virus ebola yang terjadi pada 2014-2016 di Afrika Barat menjadi wabah ebola terbesar sejak virus ditemukan pada 1976.
Gejala Ebola
Gejala yang dirasakan pengidap jika terkena penyakit ebola umumnya akan dirasakan dalam waktu 5-10 hari setelah terinfeksi.
Seseorang yang terinfeksi virus tersebut tidak dapat menyebarkan penyakit sampai mereka mengalami gejalanya.
Dikutip dari Tribunnewswiki, gejala ebola terjadi secara tiba-tiba dan meliputi:
1.Demam
2. Kelelahan
3. Nyeri otot
4. Sakit kepala
5. Sakit tenggorokan
Gejala tersebut kemudian diikuti oleh:
6. Muntah
7. Diare
8. Ruam
9. Gejala gangguan fungsi ginjal dan hati
Dalam beberapa kasus, pendarahan internal dan eksternal (misalnya, keluar dari gusi, atau darah di tinja).
Temuan laboratorium termasuk jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah dan peningkatan enzim hati
Penularan dan Penyebab Virus ebola
Diketahui, virus ini ditularkan oleh kelelawar buah dari family Pteropodidae yang dipastikan merupakan inang dari virus ebola.
Ebola bisa menyerang manusia ketika terjadi kontak dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lainnya yang berasal dari hewan yang telah terinfeksi ebola, seperti kelelawar buah, simpanse, gorilla, monyet, rusa hutan dan landak.
Penularan ebola dari manusia ke manusia terjadi melalui kontak antara langsung dengan darah atau cairan dari orang yang telah terinfeksi ebola sebelumnya.
Virus ebola disebarkan melalui kontak langsung darah atau cairan tubuh pengidap seperti urine, tinja, air liur, serta air mani, dengan hidung, mata, mulut, atau luka terbuka pada orang sehat.
Pengobatan Ebola
Hingga kini, belum ditemukan pengobatan untuk menyembuhkan penyakit virus ebola.
Pengobatan yang saat ini ada, hanya diberikan dengan tujuan untuk mendukung kekebalan tubuh pengidap dalam memerangi virus.
Simak beberapa langkah penanganan ebola di bawah ini dikutip dari Halodoc:
Pengidap ebola wajib dirawat di ruang rawat intensif yang terisolasi.
Terapi oksigen untuk mempertahankan kadar oksigen darah yang optimal.
Terapi cairan infus dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi serta gangguan keseimbangan elektrolit.
Terapi untuk mengatasi infeksi sekunder yang dapat terjadi.
Transfusi darah jika terdapat perdarahan.
Pencegahan Ebola
Bagaimana cara mencegah virus ebola?
Pencegahan utama yakni dengan mencegah penularan virus ebola, salah satunya adalah dengan tidak bepergian ke negara-negara di Afrika saat ebola sedang mewabah.
WHO menyarankan hal yang bisa dilakukan untuk menghindari ebola adalah dengan tidak melakukan kontak dengan penderita ebola dan cairan tubuh mereka.
Baca juga: Halo Dokter, Ciri Khusus Gejala Selesma
WHO juga memberikan peringatan agar tidak mengkonsumsi daging satwa liar secara mentah dan melakukan kontak dengan kelelawar, monyet dan kera.
Demikian penjelasan soal apa itu ebola. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )