Kesehatan
Halo Dokter, Cara Mengatasi dan Mencegah Gigi Keropos
Owner Happydenta drg Aprilia Denta mengatakan, jika pengeroposan gigi sudah berlanjut ke pulpa akan menyebabkan gigi sangat sakit.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Rasa ngilu, sakit, dan tidak nyaman pada gigi merupakan tanda gigi pada lapisan dentin (lapisan kedua gigi) telah mengalami pengeroposan, yang disebut sebagai gigi keropos.
Jika dibiarkan, pengeroposan gigi bisa berlanjut ke pulpa (lapisan terdalam gigi).
Owner Happydenta drg Aprilia Denta mengatakan, jika pengeroposan gigi sudah berlanjut ke pulpa akan menyebabkan gigi sangat sakit, karena di pulpa ada pembuluh darah dan serabut saraf.
Untuk itu sebelum berlanjut ke pulpa, gigi keropos harus segera ditambal oleh dokter gigi.
Penambalan gigi hanya perlu dilakukan satu kali.
Namun penambalan gigi saja tidak cukup.
Penambalan gigi harus disertai dengan langkah pencegahan supaya gigi keropos tidak terjadi lagi.
Sebab meskipun sudah ditambal, bukannya tidak mungkin gigi akan kembali keropos.
Caranya pencegahan gigi keropos dengan dengan rutin menyikat gigi, tidak terkecuali pada malam hari untuk menjaga kebersihan gigi dan mencegah adanya bakteri yang menempel pada gigi.
Menyikat gigi pada malam hari yang sering terlewatkan dengan alasan malas atau ketiduran.
Baca juga: Halo Dokter, Apa Itu Gigi Keropos
"Menyikat gigi harus dengan menggunakan sikat gigi yang lembut dan pasta gigi yang tidak mengeluarkan busa. Menyikat giginya juga harus dilakukan dengan benar. Jangan asal sikat saja," kata drg Aprilia
Tidak hanya menyikat gigi, pengeroposan gigi juga bisa dicegah dengan mengurangi makan dan minum yang asam dan manis. Kalau ingin sekali minum yang asam atau manis bisa minum dengan sedotan supaya tidak terkena gigi.
Jangan lupa untuk banyak minum air putih. Jika bisa minum air putih hingga delapan gelas per hari, karena juga bisa mencegah asam lambung naik yang bisa memicu terjadinya gigi keropos.
Untuk anak-anak hindari tidur dalam keadaan botol susu masih menempel di gigi dan mulut.
"Ada anak-anak yang kalau tidur harus ada botol susu yang menempel digigi dan mulutnya. Kalau botol susu ditarik pasti langsung terbangun dan menangis. Ini tidak boleh dibiasakan karena lama kelamaan gigi anak akan keropos," urai drg Aprilia.
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)