Bandar Lampung
Manfaatkan Reses, Warga Kota Karang Bandar Lampung Minta Perbaikan Jembatan hingga Jalan
Dua satpam kompleks Perumahan Perwata bernama Marzuki dan Johari mengharapkan ada bantuan program Bina Lingkungan.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Reses masih menjadi ajang bagi masyarakat Bandar Lampung untuk menyampaikan aspirasinya.
Seperti yang terjadi dalam reses anggota DPRD Kota Bandar Lampung Fandi Tjandra di Kelurahan Perwata, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung, Minggu (19/12/2021).
Untuk melaksanakan tugasnya menyerap keluhan, usulan dan aspirasi dari masyarakat, Fandi mengendarai sepeda motor untuk menyusuri rumah warga di gang sempit.
Dalam reses dilaksanakan secara door to door, sejumlah warga menyampaikan usulan.
Baca juga: Isfansa Reses di Tanjung Senang, Warga Curhat soal Banjir
Dua satpam kompleks Perumahan Perwata bernama Marzuki dan Johari mengharapkan ada bantuan program Bina Lingkungan.
Sebagai satpam perumahan, anak-anak mereka tidak tercover program tersebut.
"Kawan-kawan kami, anak mereka masuk sekolah Biling. Kita ini sama pendapatannya. Bedanya kami satpam perumahan. Kenapa kami tidak bisa Biling? Kami juga butuh Biling karena pendapatan. Kami sama dengan kawan satpam lainnya," kata keduanya.
Kosim, warga Kelurahan Perwata, mengatakan, permukiman tersebut kerap jadi langganan banjir.
Karenanya, ia meminta mesin penyedot air.
Baca juga: Koramil 410-01/PJG Hadiri Kegiatan Reses Anggota DPRD Kota Bandar Lampung di Kecamatan Panjang
"Banjir di Lingkungan 02 Perwata ini dan di perbatasan RT 05 ada genangan air jika hujan. Masalahnya juga drainase tidak ada. Kalinya tinggi, air nggak bisa masuk melalui saluran ke kali. Makanya kami usulkan bantuan mesin sedot air," ungkapnya.
Hal sama dikatakan Misnawati.
Depan rumahnya jika hujan turun bak kubangan.
Ia mengusulkan jalan di depan rumahnya dipaving.
"Banjir depan rumah saya. Terlihat sangat kumuh banyak sampah dan becek. Jalannya rusak. Maunya dipaving. Kalau banjir, air masuk ke rumah dan banyak sampah. Sama juga usulan minta lampu jalan untuk Gang Swadaya, pakai tiang kecil saja dua titik cukup, karena lokasi itu sangat gelap. Khawatir tindakan kriminalitas," tandasnya.
Fandi Tjandra mengatakan, semua usulan akan diajukan.
“Kalau tidak masuk APBD 2022, kita coba di anggaran perubahan 2022,” ujarnya.