Bandar Lampung

Kadis Pangan Bandar Lampung Sebut Kenaikan Harga Cabai karena Pengaruh Cuaca

Untuk harga cabai naik karena kendala musim penghujan sehingga menghambat distribusi.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Pedagang cabai di Pasar Pasir Gintung. Kadis Pangan Bandar Lampung sebut kenaikan harga cabai karena pengaruh cuaca. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kepala Dinas (Kadis) Pangan Kota Bandar Lampung I Kadek Sumartha menjelaskan, selain karena momen menjelang Natal dan tahun baru, kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok juga disebabkan hal lain.

Menurutnya, untuk harga cabai naik karena kendala musim penghujan sehingga menghambat distribusi, mulai dari petani ke distributor maupun distributor ke gudang hingga pedagang.

Kemudian untuk kenaikan harga minyak goreng karena gejala global akibat pasokan bahan baku untuk minyak nabati dunia ini menurun.

"Sementara harga telor naik karena tingginya permintaan, naiknya juga tidak terlalu tinggi," jelas dia, Minggu (19/12/2021).

Sementara itu para ibu rumah tangga mengelukan kondisi harga kebutuhan pokok yang terus mengalami kenaikan.

"Pusing mas, ini naik itu naik, mana mau tahun baru," kata Arum warga kecamatan Kedaton, Kamis.

Hal senada juga diucapkan Bertus, warga Tanjung Senang yang berharap tingginya harga komoditas pangan tidak berlangsung lama.

Diketahui, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Bandar Lampung mengalami kenaikan.

Kenaikan harga paling signifikan terjadi untuk komoditas cabai.

Berdasarkan pantauan Tribun, Kamis (16/12) lalu di Pasar Pasir Gintung, harga cabai naik hingga seratus persen.

Cabai merah besar, dari yang semula Rp 30 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram (kg).

Cabai rawit merah dari yang semula Rp 60 ribu menjadi Rp 85 ribu per kg.

"Sementara untuk cabai lainnya meski naik, tapi tidak terlalu tinggi seperti dua jenis cabai itu," ucap Sugi, pedagang.

Sugi mengatakan, kenaikan harga cabai sudah mulai terjadi sejak beberapa waktu lalu.

Namun, belakangan ini, kenaikan terjadi lebih cepat.

"Mau ngambil banyak juga pikir-pikir dua kali jadi, ketimbang tidak habis terjual," jelas dia.

Harga yang tinggi juga berlaku untuk minyak goreng kemasan, di Pasar Tugu Bandar Lampung, harga minyak goreng kemasan Rp 18 ribu per liter dan untuk ukuran 2 liter Rp 38 ribu.

Juga ikut naik harga, walau tidak signifikan, telur ayam kini Rp 23 ribu per kilogram.

Di mana biasanya, harga telur ayam hanya Rp 20 ribu per kg.

Cabai Rawit Rp 80 Ribu per Kg di Bandar Lampung

Jelang memasuki libur natal dan tahun baru (nataru), harga cabai merah dan cabai rawit di beberapa pasr di Bandar Lampung mengalami kenaikan.

Saat ini harga cabai merah di beberapa pasar mencapai Rp 60 ribu perkilogram. Sementara cabai rawit Rp 80 ribu.

Seperti terpantau di Pasar Pasir Gintung. Harga cabai merah saat ini Rp 60 ribu perkilogram. Untuk cabai rawit Rp 80 ribu perkilogram.

Harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp 50.000 per kg di Pasar Talang Padang
 
Pedagang cabai rawit di Pasar Talang Padang   (tribun lampung/tri yulianto)

Kenaikan harga cabai jelang akhir tahun ini banyak dikeluhkan para ibu rumah tangga.

“Pusing mas, semua naik. Mana mau tahun baru,” kata Arum, warga Kedatong, Bandar Lampung, Kamis (16/12/2021).

Karena itu, ia berucap akan mengganti menu santap di rumah saat tanggal merah tahunan itu.

"Ya mikir dua kali kalau mau beli ini beli itu, mungkin anti cari (keperluan dapur) yang lebih hemat saja gantinya," ucapnya. 

"Kalo nawar di pasar kan mungkin mentoknya cuma seribu dua ribu," ucapnya.

Hal senada juga diucapkan Bertus, warga Tanjung Senang yang berharap tingginya harga komoditas pangan tidak berlangsung lama.

"Kan yang naik bukan cuma cabai juga, walau biasa karena tahun baru atau musim hujan, harapnya ya jangan lama-lama lah untuk stabil kembali harganya," tutur dia.

(Tribun Lampung.co.id / V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved