Berita Terkini Artis

Syuting Sinetron di Lokasi Pengungsian Bencana Gunung Semeru Tampilkan Adegan Pelukan

Kabar terbaru, syuting sinetron di lokasi pengungsian bencana Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur menuai hujatan banyak pihak. 

Editor: Kiki Novilia
Instagram @cakyo_saversemeru
Adegan sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda yang syuting di lokasi pengungsian bencana Gunung Semeru. 

"Mohon izin selamat pagi, kita di tambang pasir Haji Satuhan, keseluruhan SAR gab disuruh balik karena lahar dingin turun.

Ayo cepetan-cepetan, cepet-cepet. Jadi diperintahkan untuk seluruh petugas pencarian balik kanan. Cepet-cepetan," suara petugas dalam video itu.

Setelah video tersebut beredar, Kepala Bidang (Kabid) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang angkat bicara.

Ia membenarkan video tersebut dan menyebut kejadian direkam sekitar pukul 09.30 WIB.

"Iya video itu petugas yang ada di tambang pasir Haji Satuhan. Erupsi Semeru berupa Awan Panas Guguran (APG), tercatat di seismogram amplitudo maksimum 25 mm lama gempa 912 detik.

Jarak luncur 4.5 km dari puncak arah Besuk Kobokan," kata Joko dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Selain itu, Joko juga mengatakan bahwa petugas SAR tengah mencari warga yang belum ditemukan.

"Harapannya kami hari terkahir ini bisa maksimal untuk pencarian korban. Kebetulan tadi pagi cuaca mendukung. Semua tim gabungan SAR sudah ada di lokasi semua tadi," sambungnya.

Demi keselamatan, komandan SAR langsung mengontak petugas yang ada di tiga titik lokasi pencarian agar segera balik kanan.

"Karena dikhawatirkan ada APG susulan sehingga tim harus ditarik, tadi instruksinya langsung diambil alih oleh kasi ops dari Danrem. Untuk mengabarkan ke petugas melalui HT yang ada lokasi. Harus kembali ke posko," ungkapnya.

Mereka rencananya akan melakukan komunikasi dengan keluarga korban yang hingga kini belum berhasil ditemukan.

Baca juga: Peduli Korban Erupsi Semeru, Karang Taruna Desa Negeri Katon Galang Dana

"Sekarang kalau SOP pencarian korban itu hanya 7 hari setelah bencana kemarin, dan kemudian ditambah tiga hari ke depan menjadi 10 hari. Setelah itu permintaan komandan SAR ditambah 3 hari lagi jadi sudah 13 hari pencarian warga yang masih hilang," Tandasnya.

(Videografer Tribunlampung.co.id / Rio Angga Saputra)

Artikel ini telah tayang di style.tribunnews.com

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved