Pesisir Barat

Pemkab Pesisir Barat Gelar Rapat Bahas Covid-19

Rapat yang dipimpin langsung oleh Sekkab Pesisir Barat N Lingga Kusuma itu berlangsung di GSG Selalaw, Labuhan Jukung, Pesisir Tengah, Pesisir Barat,

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Protokol Pesisir Barat
Sekkab Pesisir Barat N Lingga Kusuma saat menyampaikan sambutannya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PESISIR BARAT - Pemkab Pesisir Barat menggelar Rapat Monitoring dan Evaluasi Vaksinasi Covid-19 Tahun 2021 serta Strategi Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2022.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Sekkab Pesisir Barat N Lingga Kusuma itu berlangsung di GSG Selalaw, Labuhan Jukung, Pesisir Tengah, Pesisir Barat, Kamis (6/1/2022).

Dalam pidatonya, Lingga menyampaikan, sejak diumumkannya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang pertama pada Maret 2020 lalu, seluruh provinsi di Indonesia telah melaporkan kasus konfirmasi Covid-19 di wilayahnya masing-masing.

"Sampai dengan tanggal 3 Januari 2022, sebanyak 4.263.433 kasus konfirmasi positif Covid-19 telah dilaporkan dan tercatat sejumlah 144.102 orang meninggal dunia di Indonesia," terang Lingga.

Baca juga: Pesisir Barat Miliki Gedung KONI Termegah di Lampung

"Sementara untuk di Kabupaten Pesisir Barat kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 924 orang, kematian ada 44 orang, dan sembuh 880 orang," tambahnya.

Lingga mengungkapkan, sejak November 2021 hingga saat ini, tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Pesisir Barat.

Menurutnya, keberadaan pandemi Covid-19 ini sangat berdampak terhadap sistem kesehatan di Indonesia.

Dampak tersebut, lanjut dia, dapat dilihat dari penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan.

"Pandemi Covid-19 juga memberi dampak besar bagi perekonomian, yaitu membuat daya beli masyarakat yang merupakan penompang perekonomian sebesar 60 persen, menjadi jatuh cukup dalam," ujar Lingga.

Selain itu, kata Lingga, dampak lainnya dalam perekonomian, yakni menimbulkan adanya ketidakpastian yang berkepanjangan pada dunia usaha.

"Sehingga investasi ikut melemah dan berimplikasi pada terhentinya usaha dan seluruh dunia mengalami pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga komoditas turun dan ekspor Indonesia ke beberapa negara juga terhenti," bebernya.

Atas dasar itu, Lingga menilai, perlu dilakukannya intervensi dengan segera.

"Tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan (prokes), namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi," jelasnya.

Selanjutnya, ia menjelaskan mengenai sejumlah tujuan dari vaksinasi Covid-19.

"Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity), dan melindungi masyarakat dari covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi," sebutnya.

( Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved