Wawancara Eksklusif
Cerita di Balik Terpilihnya Edy Irawan sebagai Ketua Demokrat Lampung: Ayah Meminta Saya untuk Maju
Seperti apa cerita dari Edy Irawan bisa terpilih sebagai ketua DPD Demokrat Lampung menggantikan petahana Ridho Ficardo?
Penulis: kiki adipratama | Editor: Reny Fitriani
Ayah saya ini sudah berusia 98 tahun namun beliau mengikuti perkembangan Partai Demokrat.
Ayah saya mengatakan bahwa saya kalau ngurus keluarga tetangga itu bagus.
Oleh arena itu dia minta saya untuk maju.
Dan itu saya lakukan karena saya ingin berbakti kepada orang tua.
Apa yang Anda lakukan pertama kali setelah ditetapkan sebagai Ketua DPD Demokrat Lampung?
Penetapan saya sebagai ketua itu pada Senin 3 Januari pukul 19.00 WIB. Begitu saya ditetapkan maka di pundak saya sudah melekat sebuah tanggung jawab untuk mengelola sebaik-baiknya partai ini.
Kemudian besok paginya saya langsung mengumpulkan semua anggota fraksi dan Alhamdulillah seluruhnya hadir.
Setelah saya terpilih pertama yang saya lakukan konsolidasi. Ini saya belum punya barisan maka saya langsung yang melaksanakan konsolidasi, baik kepada fraksi DPRD di provinsi maupun di kabupaten/kota dan saya juga konsolidasi dengan ketua-ketua DPC.
M Ridho Ficardo kan petahana, sudah mengakar juga di Demokrat, dia memiliki banyak loyalis dan pendukungnya waktu itu, bagaimana menurut Anda?
Saya ini anak kiai, tidak boleh ada dendam politik. Maka saya tidak punya dendam politik kepada siapapun termasuk kepada pendukung Ridho Ficardo.
Saya perlakukan semua sama sebagai kader Demokrat Lampung.
Tapi di Lampung semua orang tahu Anda kakak dari Andi Arief, politisi nasional di Demokrat. Apakah ada keterlibatan kakak Anda untuk menggolkan Anda di DPP?
Semua itu saya serahkan kepada DPP sejak saya mencalonkan diri saya sudah menyerahkan sepenuhnya kepada DPP.
Saya mengikuti mekanismenya melalui Musda dan fit and proper test kemudian akhirnya saya yang ditetapkan oleh DPP melalui tim tiga yang dipimpin Ketum, Sekretaris dan Kepala BPOKK.
Sempat terjadi polemik kantor DPD Demokrat Lampung digembok, waktu itu bagaimana tanggapan Anda?