Pringsewu

Pringsewu Lampung Masuk 10 Besar Daerah Penyuplai PMI ke Luar Negeri

Direktur Eksekutif LAdA DAMAR Bandar Lampung Sely Fitriani mengungkapkan itu berdasar pada data BP2MI (Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia) Provi

Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni
Tribun Lampung / Robertus Didik Budiawan
Pertemuan membangun kewirausahaan untuk kemandirian perempuan PMI Purna di Pekon Ambarawa. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Kabupaten Pringsewu masuk 10 besar daerah penyuplai Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri. 

Direktur Eksekutif LAdA DAMAR Bandar Lampung Sely Fitriani mengungkapkan itu berdasar pada data BP2MI (Badan Pelindung Pekerja Migran Indonesia) Provinsi Lampung.

"Kabupaten Pringsewu pada 2021 menempati urutan kesepuluh dalam penempatan PMI ke luar negeri," ujar Sely, Rabu, 12 Januari 2022 dalam pertemuan Pekon di Pekon Ambarawa, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu.

Pertemuan itu terkait membangun kewirausahaan untuk kemandirian perempuan PMI Purna di Pekon Ambarawa.

Sementara itu, Provinsi Lampung menjadi provinsi terbesar kelima dengan penempatan 4.082 warga Lampung yang sedang berada di negara penempatan.

Data BP2MI nasional, Provinsi Lampung pada 2018 menempatkan PMI sebanyak 18.834 orang, meningkat pada tahun 2019 menjadi 21.465 orang.

Kemudian pada 2020 terjadi penurunan penempatan PMI dari Provinsi Lampung jadi 9.192 orang.

Sely mengatakan, PMI dari Kabupaten Pringsewu yang bekerja diluar negeri rata-rata dari Kecamatan Ambarawa dan Kecamatan Pardasuka.

Baca juga: Catatan LAdA Damar Kasus Kekerasan Seksual Paling Tinggi, Ada 179 Kasus di Lampung

Sely menuturkan, LAdA DAMAR bersama Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Kecamatan Ambarawa dan Pekon Ambarawa berkomitmen membangun desa migran produktif.

Khususnya dari perempuan PMI Purna di Pekon Ambarawa untuk membentuk kewirausahaan. Sehingga bisa terbangun kemandirian dan akhirnya kesejahteraan meningkat.

Harapannya program-program kewirausahaan, program pengembangan ekonomi yang ada di BP2MI maupun yang ada di Dinas Tenagakerja itu bisa diimplementasikan ke kelompok ekonomi perempuan di Pekon Ambarawa ini. 

"Kalau kita dengar banyak sekali program-programnya. Mulai dari peningkatan kapasitas lewat pelatihan," katanya.

Harapannya, Pekon Ambarawa sebagai pekon migran produktif, memberikan perlindungan terhadap calon PMI

Yakni melalui empat program utama Dinas Tenagakerja, meningkatkan kesejahteraan keluarganya, pelayanan migrasi, pelayanan ke komunitas orang tua, usaha produktif dan koperasi desmigratif. 

Sely berharap empat program utama itu betul-betul bisa diimplementasikan di Pekon Ambarawa. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved