Berita Terkini Artis
Gadis Pangandaran Dinikahi Polisi 14 Tahun Lebih Tua: Aku Masih TK, Dia Sudah Jadi Polisi
Viral kisah pernikahan beda usia 14 tahun di TikTok. Gadis asal Pangandaran, Jawa Barat menikah dengan pria yang lebih tua 14 tahun darinya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Viral kisah pernikahan beda usia 14 tahun di TikTok. Gadis asal Pangandaran, Jawa Barat menikah dengan pria yang lebih tua 14 tahun darinya.
Bahkan wanita bernama Jeny Puspita Sari mengatakan, saat dirinya masih duduk di bangku TK, pria yang kini jadi suaminya sudah jadi polisi.
Meski berbeda usia hingga elasan tahun, tak menghalangi cinta Jeny Puspita Sari pada suaminya.
Mereka menikah pada 20 Januari 2018, dua tahun setelah Jeny lulus SMA.
Seorang istri membuat video kisah pernikahan beda usia 14 tahunnya di TikTok.
Baca juga: Gadis Blitar Dinikahi Bule saat Merantau ke Hongkong, Nasibnya Kini Berubah Drastis Jadi Seleb
Video yang diunggah oleh Jeny Puspita Sari melalui akun TikTok @jennypuspita_11 itu viral.
Perempuan yang berdomisili di Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat ini memperlihatkan sosok suaminya yang berprofesi sebagai Polisi.
Diungkapkannya, ketika dirinya sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK), suaminya sudah menjadi Polisi.
Meski berbeda usia belasan tahun, tak menghalangi cinta keduanya.
"2004, aku masih TK, 2004 dia sudah jadi polisi."
Baca juga: Gadis Lumajang Hamil di Luar Nikah Dicampakkan Suami, Kini Jadi Selebriti Kaya Raya
"2018 jadi suami istri," tulis @jennypuspita_11 di video yang diunggahnya.
Kini, video yang diunggah Jeny Puspita Sari mendapat banyak respons dan viral di TikTok.
Hingga Kamis (13/1/2022), video itu telah dilihat lebih dari 2 juta pengguna.
Kemudian, disukai lebih dari 99 ribu pengguna.
Beragam komentar pun disampaikan warganet.
"Nggakpapa namanya juga jodoh," tulis @Idamanmuygtertunda.
"lihatlah jodoh ga mandang usia besti," @dedee.
Cerita Pengunggah Menikah Beda Usia 14 Tahun
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jeny Puspita Sari merupakan warga Pangandaraan, Jawa Barat yang kini menjadi ibu rumah tangga.
Dia menikah dengan suaminya yang selisih umurnya 14 tahun.
Mereka menikah pada 20 Januari 2018.
Jeny Puspita Sari mengatakan, ketika dirinya sekolah di bangku sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), suaminya yang bernama Iip Sahmudin Almaarif sudah menjadi polisi.
"Itu foto saya saat masih TK, tepatnya tahun 2004, di tahun sama juga suami sudah menjadi polisi," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (13/1/2022).
Jeny mengaku, menemukan hal yang berbeda dari suaminya sehingga memutuskan untuk menikah.
"Rasanya saya menemukan sesuatu yang berbeda di diri suami saya yang tidak pernah aku temui di pria lain," ungkap perempuan yang berusia 24 tahun ini.
Awal Pertemuan
Berdasarkan keterangan Jeny, dirinya bertemu sang suami pada tahun 2016.
Pada waktu itu, ia telah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hingga akhirnya memutuskan menikah pada tahun 2018.
Meski berbeda usia, Jeny dan suaminya tetap bisa menjalin hubungan yang harmonis.
Terpenting, kata Jeny, dalam menjaga hubungan haruslah disertai saling pengetian dan percaya.
"Yang terpenting saling pengertian satu sama lain."
"Bisa menjaga kepercayaan yg sudah diberikan dengan baik," ucapnya.
Kini, Jeny dan suaminya dikarunia seorang putri yang berusia tiga tahun.
Pernikahan viral lainnya
Pernikahan viral beda usia 25 tahun antara Cecep Bagja (28) yang berstatus bujangan dan Elisa (53) yang berstatus nenek janda tiga cucu.
Selain beda usia yang terpaut jauh, pernikahan Cecep Bagja dan Elisa adalah pernikahan yang terpaut jarak lintas pulau, yakni antara warga Jawa Barat dan warga Kalimantan Timur.
Hanya butuh 26 hari setelah berkenalan lewat Facebook, Cecep mantap bersanding dengan wanita kelahiran Samarinda, yang merupakan pegawai negeri sipil pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Nunukan.
Cecep Bagja terlihat malu-malu saat menceritakan awal mula ia bisa mengenal Elisa. Wanita yang dikenalnya lewat Facebook, yang kini resmi menjadi istrinya.
Pria yang berprofesi sebagai tukang servis ponsel asal Garut Jawa Barat ini mengaku hatinya langsung tertawan oleh Elisa.
"Usia hanya tentang angka, hidup dan kebahagiaan tidak mengenal perbedaan usia. Kalau nyaman, saling pengertian, kenapa harus meributkan angka?’’ujarnya, Minggu (18/4/2021).
Cecep memang memiliki mimpi untuk beristri pada Ramadhan 2021 tepat di usia 28 tahun. Kebahagiaan Cecep begitu kentara saat mata keduanya saling menatap.
Wajah keduanya bersemu merah, terlihat ada banyak pujian yang dilontarkan keduanya melalui isyarat mata, meski tidak terucap lewat kata.
‘’Kita saling cocok juga memiliki pandangan yang sama tentang apa itu menjalin hubungan suami istri. Kami yakin pilihan ini yang terbaik buat kami,’’ katanya tersipu.
Dengan senyum yang terus dikulum, kedua pasangan yang masih dalam masa bulan madu menuturkan cerita kemesraan pasca menikah.
Sesekali pandangan keduanya bertaut dan mencoba membuang muka yang merona merah jambu karena malu dan bahagia secara bersamaan.
‘’Bunda Elisa bagi saya adalah hadiah ulang tahun terindah dan mimpi yang terwujud,’’ kata Cecep terlihat bahagia.
Terbang ke Kalimantan sebagai bukti cinta Jarak antara Garut, Jawa Barat ke Nunukan, Kalimantan Utara tidak membuat Cecep patah semangat.
Seringnya komunikasi lewat video call memantapkan hatinya untuk mempersunting Elisa yang berhasil membuatnya jatuh cinta.
Niatnya itu sempat menjadi cemoohan tetangga, namun kebulatan tekat dan rasa cinta, tak menyurutkan langkahnya menempuh perjalanan darat, udara dan laut, demi bertemu dan menikahi Elisa.
‘’Ini bukti keseriusan perasaan saya. Saya tidak ragu menikahi Bunda Elisa, karena memang kami cocok dan saling cinta,’’ kata Cecep tegas.
Kecocokan dengan Elisa dikatakan karena mereka memiliki nasib yang nyaris sama.
Kalau Elisa tinggal sendirian karena suami meninggal dan anak bekerja di kota kelahirannya, Cecep yang merupakan anak tunggal juga hanya tinggal berdua dengan ibunya dan tidak memiliki keluarga.
Elisa juga membenarkan ucapan Cecep, ia mengaku tidak sembarangan dan asal memilih. Jauh jauh hari sebelum memantapkan sosok pendamping hidupnya, ia sudah melakukan tirakat.
Elisa berpuasa hajat selama dua bulan, dan sering bertanya pada para ahli agama.
"Mereka mengatakan, jodoh saya adalah orang jauh dan akan datang melamar saya lewat pintu depan. Tanda itu ada sama Aa Cecep, makanya hati saya tidak ragu meski usia kita terpaut 25 tahun. Ini bukan soal usia, tapi tentang bagaimana kita memaknai masa depan bersama,’’kata Elisa.
Tidak banyak yang Elisa minta dari Cecep. Dari awal ia sudah mengatakan kalau ia hanya sendirian tinggal di rumahnya di jalan Mandor Beddu 6 komplek Bandara Nunukan.
Ia hanya ingin Cecep selalu di Kalimantan menemaninya dan memindahkan usaha servis HP milik Cecep di Garut ke Nunukan.
‘’Komitmen awal kan kita akan bersama terus. Keluarga juga mendukung, sekarang kami masih mencari lokasi yang pas untuk buka usaha. Kita akan selalu berdua pokoknya,’’ katanya bersemangat.
Perkenalan tak sengaja sebelum ulang tahun ke-28
Perkenalan keduanya bak kisah novel. Cecep yang sudah lama mengidamkan istri untuk bersantap sahur dan buka bersama ini, tiba tiba mendapat permintaan pertemanan dari Elisa yang sudah setahun ditinggal suami.
Semenjak menjanda, keseharian Elisa hanya di kamar mengetik tugas dan menulis buku untuk mengusir sepi.
Elisa memiliki 3 cucu dari 2 anak laki laki yang kini berada di Samarinda menekuni pekerjaan masing masing. Ada yang bekerja di batu bara dan juga sebagai hair stylis yang memiliki barber shop sendiri.
Saat diminta bercerita, Elisa juga mengaku pertemuan dengan Cecep adalah kuasa Tuhan.
‘’Saya ini orangnya paling malas main medsos. Tapi entah kenapa pada 17 Maret 2021 saya buka FB dan meminta pertemanan dengan Aa Cecep. Aa langsung terima dan sejak itu kami sering video call,’’ katanya sambil melirik ke Cecep di sebelahnya.
Elisa mengatakan, 17 Maret 2021 menjadi tanggal dan bulan yang diabadikan menjadi mas kawin keduanya.
Saat menikah di 1 Ramadhan 1442 H atau 13 April 202, keduanya sepakat dengan mas kawin Rp 173.000 dengan arti tanggal dan bulan kenalan keduanya.
Pernikahan berlangsung sederhana di kediaman Elisa di jalan Angkasa gang Mandor Beddu 6 Nunukan.
Tidak ada seserahan atau mahar yang memberatkan. Elisa mengaku tidak membutuhkan harta, ia merasa sudah berkecukupan dan baginya, kesungguhan Cecep tidak ternilai oleh apapun.
‘’Jadi kami kenalan itu dua hari sebelum hari ulang tahun Aa Cecep. Selain menjadi kado buat Aa Cecep, tentu menjadi kado paling istimewa dan paling berkesan buat saya,’’ lanjut Elisa sambil memegang tangan Cecep dan menatapnya mesra.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews