Kesehatan

Halo Dokter, Dampak Penyuntikan Botox yang Tidak Tepat

Penanggung Jawab Kusuma Beauty Clinic dr Vonny Ovia R, Dipl. CIBTAC menyarankan agar tidak melakukan botox di sembarang tempat.

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi pribadi
dr Vonny Ovia. Dampak penyuntikan botox yang tidak tepat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Botox adalah salah satu treatment yang masih menjadi favorit wanita.

Hal ini terlihat dari banyaknya wanita yang melakukan botox.

Penanggung Jawab Kusuma Beauty Clinic dr Vonny Ovia R, Dipl. CIBTAC menyarankan agar tidak melakukan botox di sembarang tempat.

Harus di klinik yang ada dokter berpengalaman dan paham bagaimana cara menyuntikan botox.

"Botox memang kelihatannya adalah treatment yang simpel. Tapi kalau salah penyuntikan botox bisa menyebabkan hasilnya tidak simetris dan bahkan bisa melumpuhkan syaraf," kata dr Vonny. 

Selain itu, dosis botox juga harus tepat.

Jangan sampai ketika botox sudah disuntikan, wajah menjadi kaku dan tidak ada ekspresi sama sekali.

Begitupun dosis botox yang disuntikan ke area ketiak untuk mengatasi hiperhidrosis, harus disesuaikan.

Karena kalau berlebihan dan sampai membuat tidak berkeringat sama sekali juga tidak bagus, karena keringat juga dibutuhkan oleh tubuh.

dr Vonny menjelaskan, botox merupakan suntikan yang dilakukan ke dalam otot agar otot menjadi lebih rileks.

Baca juga: Halo Dokter, Bedah Refraktif, Solusi Atasi Kelainan Refraksi pada Mata

Apabila otot rileks, maka saat otot digerakan tidak akan menimbulkan kerutan pada wajah.

Gerakan otot yang sering menimbulkan kerutan pada wajah seperti kening dan sudut mata.

Namun botox tidak bisa mengatasi kerutan karena faktor usia, karena hanya bisa diatasi dengan setrika wajah atau RF.

Selain itu dengan otot yang rileks, pipi bisa menjadi tampak lebih tirus.

Namun botox tidak bisa meniruskan pipi yang chubby akibat lemak, karena ini hanya ditiruskan dengan injeksi lemak.

Selain itu botox juga tidak bisa meniruskan pipi yang tampak chubby karena proporsi dagu yang kurang seimbang dibandingkan dengan bentuk wajah, karena ini hanya bisa diatasi dengan filler dagu.

"Itu sebabnya kalau pasien datang untuk meniruskan pipi, dokter akan melihat dahulu bisa ditiruskan dengan botox, filler dagu, atau injeksi lemak," kata dr Vonny.

Tak hanya itu, botox bisa mengatasi hiperhidrosis yang terjadi di ketiak.

Hiperhidrosis adalah keringat berlebihan, yang sering terjadi walaupun cuaca sedang tidak begitu panas. 

Hasil botox, akan kelihatan dua hari setelah botox, dan hasilnya semakin maksimal terlihat tujuh hari.

Hasil itu akan bertahan selama empat hingga enam bulan.

Kalau baru pertama kali botox bisa bertahan hingga delapan bulan.

Setelah itu bisa kembali melakukan botox.

Botox bisa dilakukan siapa saja, kecuali yang sedang hamil.

Kalau kulit wajahnya sedang ada masalah seperti jerawat masih bisa melakukan botox karena botox disuntikan ke otot.

Setelah botox, tidak disarankan untuk melakukan laser karena akan membuat botox yang sudah disuntikan akan cepat habis.

Kalaupun mau laser, beritahu dokternya area mana saja yang sudah di botox supaya area itu tidak dilaser.

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved