Bandar Lampung
Soroti Banyak Jalan Rusak di Bandar Lampung, Joko Santoso: Tidak Ada Drainase
Joko menuturkan, Pemkot Bandar Lampung harus segera mengambil tindakan dengan memperbaiki jalan tersebut.
Penulis: kiki adipratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lampung Joko Santoso menyoroti banyaknya jalan di Bandar Lampung yang rusak, mulai dari berlubang hingga bergelombang.
Joko menuturkan, Pemkot Bandar Lampung harus segera mengambil tindakan dengan memperbaiki jalan tersebut.
Kerusakan jalan terjadi akibat kurangnya pemeliharaan yang dilakukan oleh Pemkot Bandar Lampung.
"Pemeliharaan terhadap jalan itu memang harus dilakukan terus-menerus. Kalo tidak ya kerusakan jalan akan tambah parah," kata Joko, Sabtu (15/1/2022).
Baca juga: Akibat Jalan Rusak Parah, Ibu Hamil di Nusa Tenggara Timur Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan
Menurutnya, kerusakan jalan juga disebabkan tidak adanya drainase, sehingga air menggenangi jalanan.
"Drainase itu yang seharusnya dilihat. Mau sebagus apa pun jalan, kalo tidak ada drainase maka akan cepat rusak karena air yang menggenang," beber Joko.
"Maka harus dibuat drainase yang baik agar air bisa mengalir dengan baik dan tidak menggenang di jalan," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung Yuhadi mengimbau perbaikan jalan dilakukan menyesuaikan klasifikasi jalan tersebut.
Salah satunya Jalan Pulau Singkep, Sukarame, Bandar Lampung.
Baca juga: FOTO Kondisi Jalan Rusak dan Berlubang di Jalan Pulau Damar Bandar Lampung
Kata Yuhadi, Jalan Pulau Singkep merupakan kawasan rawa.
Sehingga jalan aspal fleksibel tidak begitu maksimal untuk digunakan di sana.
"Maka kami sudah minta kepada Pemkot Bandar Lampung agar dirigid beton, karena itu tanah rawa," terang Yuhadi.
Politisi Golkar itu mengaku saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Kota Bandar Lampung terkait perbaikan jalan tersebut.
Namun, kata dia, anggaran pemeliharaan sebesar Rp 15 miliar belum bisa digunakan lantaran masih dalam tahun anggaran.
"Mungkin April nanti itu sudah beres semua, karena anggaran sekarang belum bisa dibelanjakan," ujar Yuhadi.