Lampung Selatan
Masyarakat Lamsel Diminta untuk Vaksin Booster Tepat 6 Bulan dari Vaksin Sebelumnya
Masyarakat diminta untuk menerima vaksin Booster tepat 6 bulan dari Vaksin sebelumnya, karena kalau kurang dari 6 bulan maka data yang divaksinasi tid
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Masyarakat diminta untuk menerima vaksin Booster tepat 6 bulan dari vaksin sebelumnya. Karena bila kurang dari 6 bulan, data yang divaksinasi tidak dapat terinput, sementara bila lebih dari 6 bulan kekebalan tubuh bisa saja menurun.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Bina Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan Basuki Didik Setiawan.
Didik mengatakan bagi masyarakat yang ingin divaksin Booster harus menunggu 6 bulan dahulu, kalau belum dari 6 bulan maka harus menunggu sampai tepat 6 bulan.
"Jadi misalnya ada yang sudah terlanjur divaksin, ketika diinput data belum bisa masuk. Ternyata dia (yang divaksin) dari 6 bulan. Terpaksa inputnya sesuai dengan tanggal terakhir divaksin," kata Didik, pada Senin (17/1/2022).
"Waktu kita vaksin perdana, kita suntikkan ke warga yang sudah siap dan memang bisa divaksin. Tapi ternyata pas kita masukkan datanya belum bisa masuk. Ternyata pas diinput datanya si penerima vaksin belum 6 bulan," ujarnya.
Didik mengimbau masyarakat harus tepat 6 bulan saat menerima vaksin Booster, karena kalau lebih dari 6 bulan bisa berdampak lain.
"Jika dikira sudah cukup memenuhi syarat, kami meminta masyarakat untuk cepat-cepat vaksin booster. Kalo melebihi dari 6 bulan, artinya kekebalan tubuh orang tersebut akan menurun. Tapi kalau tepat 6 kekebalan tubuh orang tersebut bisa meningkat lagi," jelasnya.
Baca juga: Vaksinasi Booster di Lamsel Capai 3.065 Orang
Didik mengatakan tahapan vaksinasi Booster masih sama seperti vaksinasi sebelumnya.
"Tahapannya mulai dari skrining terlebih dahulu, waktu datang ke lokasi vaksin. Lalu dilakukan pengecekan tekanan darah. Kalau tekanan darahnya sedang tinggi ya kita tunda dulu. Sama persis kayak vaksin dosis pertama. Dosis kedua bahkan itu ada tambahan skriningnya diawal. Itu baru tiga bulan langsung ditolak," jelasnya
Didik mengatakan lokasi vaksinasi booster di Puskesmas Way Urang Kalianda sudah buka dari kemarin.
"Iya semua puskes sudah diinstruksikan buka. Tapi memang kan belum kita cek satu persatu. Yang jelas kalo ini (way urang) sudah buka kemarin. Teman-teman dari Kodim sudah kesitu kemarin. Mereka meminta ijin untuk bisa masuk ke kantor-kantor. Ya kami persilahkan," katanya
Didik menambahkan, sampai saat ini vaksinasi Booster ini belum ada laporan terkait KIPI.
"Kalo nakes kemarin kan kita pake vaksinasi Moderna. Inikan kita pakai Astrazaneca. Kalau nggak vaksin Pfizer. Memang beda karena kalo nakes kemarin kita yang merasakan sendiri. Memang lebih kuat. Jadi kalau sejauh ini ya belum ada laporan soal KIPI. Tapi teman-teman di puskesmas kalo ada yang KIPI kami sarankan kepada teman-teman di puskes untuk minum yang banyak. Kalo masih nggak hilang juga KIPI-nya kami sarankan, ya minum paracetamol," katanya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )