Metro
Basuki Minta Penanganan Potensi Bencana di Metro Terintegrasi
Karena itu, untuk memaksimalkan pengurangan risiko bencana diperlukan upaya yang terintegrasi antara pihak-pihak atau satker terkait.
Penulis: Indra Simanjuntak | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, METRO - Wakil Ketua I DPRD Kota Metro Basuki meminta penanganan potensi bencana di wilayah setempat dilakukan terintegrasi.
"Kita ketahui bencana di Metro ini kan yang paling berpotensi itu puting beliung. Biasanya terjadi saat perubahan musim. Terutama musim hujan seperti sekarang. Artinya, dapat dipetakan kapan, walaupun kita tak tahu pastinya," ungkapnya, Kamis (20/1/2022).
Karena itu, untuk memaksimalkan pengurangan risiko bencana diperlukan upaya yang terintegrasi antara pihak-pihak atau satker terkait, sehingga potensi bisa diminimalisasi dengan cepat karena koordinasi yang baik.
"Mitigasi sangat penting. Kita tahu kalau pohon tumbang itu tugas BPBD. Kalau belum tumbang, itu Dinas Permukiman dan Dinas Lingkungan Hidup. Nah, yang begini ini harus terintegrasi. Jangan sampai masyarakat bingung untuk melapor ke mana," imbuhnya.
Baca juga: Peristiwa Bencana Alam di Bandar Lampung Tahun 2021 Didominasi Banjir dan Karhutla
Basuki meminta mitigasi harus terintegrasi dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kelurahan, agar pengurangan risiko bisa cepat dilakukan.
Pun demikian dengan pemetaan dan anggaran untuk pemangkasan pohon.
"Kita belajar dari peristiwa sebelumnya. Jadi pemangkasan pohon harus dilakukan sebelum masuk musim hujan. Dan kalau ada warga yang lapor pada satker tertentu, meskipun bukan tupoksinya, wajib diteruskan ke OPD terkait," tandasnya.
Dengan demikian, terus Basuki, potensi bencana bisa diminimalisasi.
"Jangan pas musim hujan kita baru sibuk mangkas pohon. Keberhasilan dalam penanganan bencana itu bagaimana kita bisa mengurangi risiko. Jadi terintegrasi itu penting," tuntasnya.