Berita Terkini Nasional

Nasib Warga Desa yang Pernah Jadi Jutawan Dadakan, Kini Jual Sapi

Nasib warga desa yang pernah jadi jutawan dadakan karena dapat ganti rugi dari Pertamina, kini jual sapi.

Editor: taryono
kolase TikTok @rizkii.02
Ilustrasi Warga 1 desa di Tuban beli mobil secara bersamaan, total pembelian 176 mobil. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Nasib warga desa yang pernah jadi jutawan dadakan, kini jual sapi.

Warga Desa Sumurgeneng, Wadung dan Kaliuntu, Kecamatan Jenu, kini mengalami kesulitan hidup.

Padahal sebelumnya, mereka jadi jutawan setelah lahannya mendapat ganti rugi dari Pertamina.

Diketahui, pihak kilang minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR) memberikan jawaban terkait tuntutan demo warga dari Desa Wadung, Mentoso, Rawasan, Sumurgeneng, Beji dan Kaliuntu Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Sebelumnya desa tersebut sempat menjadi kampung miliarder dari hasil penjualan tanah ke kilang minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR).

Baca juga: Terendam Banjir, Sawah di Mesuji Dapat Ganti Rugi Rp 6 Juta per Hektare

Baru-baru ini para warga di desa tersebut kini melakukan demo dan mengaku menyesal telah menjual tanahnya.

Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP), Kadek Ambara Jaya mengatakan, pihak perusahaan berkomitmen tinggi untuk proaktif melibatkan tenaga lokal dalam proses pembangunan kilang GRR Tuban.

Dijelaskan Kadek, hingga land clearing Tahap ketiga yang diselesaikan pada 2021 lalu, kilang GRR Tuban telah melibatkan lebih dari 300 pekerja, di mana 98 persen di antaranya adalah warga sekitar proyek.

"Pelaksanaan pekerjaan land clearing tahap satu hingga tiga telah melibatkan lebih dari 600 warga dari sekitar lokasi proyek," papar Kadek dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (25/1/2022), dini hari.

Kadek menjelaskan, lebih jauh lagi perekrutan tenaga kerja dilakukan dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan, serta ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

PRPP dan Pertamina Project GRR berkomitmen merekrut pekerja yang memenuhi persyaratan dan memenuhi kompetensi yang diperlukan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku didukung oleh PT Pertamina Training & Consulting (PTC).

"Penunjukkan PTC didasari agar proses rekrutmen dapat dilakukan secara transparan, independen dan bebas dari intervensi manapun," pungkasnya.

Sekadar diketahui, kilang GRR Tuban merupakan salah satu dari proyek pengembangan kilang yang dikelola Pertamina melalui Pertamina Project GRR Tuban maupun PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).

Di tahun 2022, PRPP fokus melanjutkan penyelesaian desain teknis (Front-End Engineering Design/FEED) di mana per 31 Desember 2021 penyelesaian kegiatan ini telah mencapai 66,43 persen atau lebih cepat dari target yang dicanangkan di awal tahun 2021 sebesar 59,44 persen.

Mengingat Kilang GRR Tuban nantinya akan menjadi salah satu tonggak kemandirian energi yang menyokong distribusi energi di Indonesia, pihak perusahaan akan terus menjalin sinergitas.

Ttermasuk dengan tenaga kerja lokal guna melanjutkan proyek GRR Tuban secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved