Lampung Selatan
GAK Masih Level II Waspada, Warga Kawasan Pesisir Diminta Cek Kondisi Air Laut
Gunung Anak Krakatau (GAK) masih berstatus level II (waspada), masyarakat diminta tidak panik dan warga pesisir diminta memperhatikan kondisi air laut
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Gunung Anak Krakatau (GAK) masih berstatus level II (waspada), masyarakat diminta tidak panik dan warga pesisir diminta memperhatikan kondisi air laut.
Lokasi administratif dan geografis Gunung Anak Krakatau berada di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung dengan posisi geografis di Latitude -6.102°LU.
Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau Andi Suardi.
"Saat ini gunung anak krakatau masih berada di Level II (waspada). Walaupun terjadi peningkatan aktivitas erupsi. Dari data terakhir ketinggian kolam abu ketinggian 157 mdpl," kata Andi, pada Sabtu (5/2/2022).
Andi mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah
"Dari pos pengamatan gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 25-1000 meter dari puncak," katanya.
"Pengamatan kegempaan telah terjadi 9 kali gempa Letusan atau erupsi dengan amplitudo 40-58 mm, dan lama gempa 20-169 detik. Terjadi 1 kali gempa hembusan dengan amplitudo 35 mm, dan lama gempa 70 detik," ujarnya.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Mengalami Peningkatan Aktivitas, Terjadi 17 Kali Gempa Low Frequency
Andi mengatakan telah terjadi 60 kali gempa harmonik dengan amplitudo 10-38 mm, dan lama gempa 6-96 detik.
"Telah terjadi gempa terasa sebanyak 1 kali. Dengan skala III MMI dengan amplitudo 50 mm, S-P 23.8 detik dan lama gempa 161 detik. 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-30 mm, dominan 5 mm," katanya.
Kepala Pos Bakauheni Denny mezu mengimbau masyarakat agar tidak panik
"Masyarakat diminta waspada. Namun tidak panik," katanya
"Bagi warga yang tinggal khususnya di daerah pesisir agar memperhatikan kondisi air laut dan sekitar," jelasnya
"Kemudian selalu memonitor perkembangan informasi dr BMVG/BMKG," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )