Berita Luar Negeri

Ibu Hamil Nekat Lukai Kepalanya Seusai Dijanjikan Dukun Lahirkan Bayi Laki-laki

Ibu hamil asal Pakistan nekat lukai kepala sendiri seusai dijanjikan oleh dukun aksi tersebut dapat membuatnya melahirkan anak laki-laki.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Noval Andriansyah
Pixabay/fancycrave1
Ilustrasi bayi. Ibu hamil asal Pakistan nekat lukai kepala sendiri seusai dijanjikan oleh dukun aksi tersebut dapat membuatnya melahirkan anak laki-laki. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang ibu hamil di Pakistan nekat lukai kepala sendiri demi melahirkan bayi laki-laki.

Aksi nekat tersebut terjadi lantaran ibu hamil itu takut diceraikan suami bila kembali melahirkan anak perempuan pada kehamilan keempatnya.

Dilansir dari Metro UK (11/2/2022), perempuan yang menjadi korban itu tiba di rumah sakit di Kota Peshawar usai berusaha mencabut paku sepanjang 5cm di kepalanya menggunakan tang.

Kepada dokter, ia mengaku melakukannya sendiri.

Namun akhirnya ibu hamil itu pun mengakui bahwa tindakan nekatnya disebabkan karena mendapat arahan seorang dukun.

Baca juga: Penampakan Macan Tutul Naik Pohon Bikin Heboh Warga Garut, Videonya Viral

Pasalnya, dukun tersebut telah menjajikannya dapat melahirkan anak laki-laki dengan menancapkan paku ke kepalanya di usia kehamilan yang baru memasuki tri-semester pertama.

Polisi Pakistan pun segera memburu dukun tersebut usai gambar sinar X tengkorak ibu hamil yang tertancap paku itu viral di media sosial.

Dr Haider Khan, salah seorang tenaga medis di Rumah Sakit Lady Reading menuturkan ibu hamil masih dalam keadaan sadar ketika datang ke rumah sakit.

"Sepenuhnya sadar, tetapi (merasa) sangat kesakitan"," kata Khan.

Seorang staf di rumah sakit menjelaskan kepada surat kabar setempat, Dawn, bahwa ibu hamil tersebut mengenal sang dukun setelah mendapat rujukan dari tetangganya.

Baca juga: 10 Tahun Tak Punya Anak, Suami Syok Tiba-tiba Istri Pagi Hamil Malamnya Melahirkan

"Dia sudah mengandung tiga bulan dan karena takut dengan suaminya, akhirnya dia pergi ke dukun," kata staf rumah sakit kepada Dawn.

Kepala Kepolisian Peshawar, Abbas Ahsan menuturkan pihaknya telah membentuk tim penyeledik guna mencari dukun yang telah menginstruksikan ibu hamil untuk menancapkan paku ke kepala.

Mereka juga mengaku telah mendapatkan sejumlah rekaman CCTV dari rumah sakit.

"Kami telah mengumpulkan beberapa rekaman CCTV dari rumah sakit dan berharap bisa menghubungi si ibu hamil (untuk dimintai keterangan)."

"Kami akan segera menangkap dukun tersebut," kata Ahsan.

Beberapa hari setelah kepolisian berhasil mengindentifikasi ibu hamil dan sang suami, terungkap kondisi mental korban dalam keadaan yang tidak stabil.

"Kondisi mental ibu hamil itu tidak stabil dan dia sedang menjalani perawatan."

"Korban dan suaminya itu akhirnya memutuskan untuk menjalani perawatan di bawah pengawasan psikiater," kata pihak kepolisian Peshawar dikutip dari Independent (12/2/2022).

Sebagai informasi, di beberapa negara di Asia Selatan, anak laki-laki seringkali diyakini dapat memberikan keuntungan finansial jangka panjang.

Keyakinan itu pula yang kemudian memunculkan banyaknya 'orang pintar'.

Keberadaan 'orang pintar' ini juga tergolong umum di Pakistan, terutama pada suku-suku di daerah barat daya.

Pengaruhi Orang Tua

Sebelumnya diberitakan juga, sosok dukun yang disebut-sebut mempengaruhi orangtua untuk menenggelamkan bocah SD di Temanggung, Jawa Tengah berinisial A (7) kini terkuak.

Polisi menangkap sosok dukun yang mempengaruhi orangtua A agar menenggelamkan anaknya hingga tewas.

Bocah perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) ditemukan warga dalam kondisi meninggal dunia di kamar rumahnya di Desa Congkrang, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Minggu (16/5/2021) malam.

Mayat bocah itu tergeletak di atas ranjang dalam kondisi kering, tinggal kulit dan tulang.

Polisi menyebut, mayat korban sengaja disimpan orangtuanya sejak 4 bulan yang lalu, sebagai bagian dari ritual.

Terungkap bahwa orangtua bocah 7 tahun itu terpengaruh bujuk rayu H yang menyarankan agar korban diruwat agar tidak nakal.

Adapun, di desa tersebut H dikenal sebagai 'orang pintar' atau dukun.

"Dugaan awal sementara, orangtua korban mau melakukan tindakan itu atas pengaruh bujuk rayu H, yang dikenal sebagai orang "pintar" atau dukun. Saat itu kondisi A diyakini nakal, lalu H mengatakan "wah, anak itu dihinggapi dunia lain"," jelas Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi di Mapolres Temanggung, Selasa (18/5/2021).

Ritual yang diminta H, lanjut Benny, adalah dengan menenggelamkan korban di bak mandi hingga akhirnya meninggal dunia.

Orangtua korban yang juga diduga dibujuk B, melakukan aksi sadis itu pada bulan Januari 2021.

"Orangtua korban, disuruh H, juga B, agar korban diruwat, caranya dengan ditenggelamkan. Itu motif sementara," jelas Benny.

Dikatakan Benny, hingga saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan buktu-bukti dugaan pembunuhan tersebut.

Polisi juga terus menggali informasi dari para saksi di sekitar TKP.

Sejauh ini polisi juga belum dapat mengungkap hasil otopsi jasad korban oleh tim Kedokteran Polisi (Dokpol) Polda Jateng.

"(Hasil otopsi) masih digarap, mudah-mudahan dalam waktu dekat hasilnya akan kita sampaikan," ucapnya.

Benny menegaskan, pasal yang disangkakan untuk kasus ini adalah UU nomor 17/2016 tentang Perlindungan Anak, Pasal 76 huruf c dan Pasal 80 Subsider Pasal 44 UU nomor 23/2004 tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRD), ditambah Pasal 338 KUHP.

"Pasal yang kita kenakan berlapis, ancaman hukumannya 15 tahun penjara dan atau denda Rp 3 miliar," sebutnya.

Viral Kematian A di Twiter

Kasus kematian A tengah menjadi trending di Twitter. Nama korban, A pun merajai trending pagi ini, Selasa (18/5/2021).

Cerita dimulai saat akun Mazzini memposting ulang kejadian yang terjadi di Temanggung, Jawa Tengah.

Awal mula cerita saat lebaran, bude korban dan kakek korban pergi ke rumah korban, A yang kabarnya sakit.

Diakui sang kakek, A memang sudah bulan tidak pernah berkunjung ke rumahnya.

Penasaran, sang bude dan kakek pun pergi ke rumah orangtua A.

Setibanya di rumah orangtua A, bude dan kakek terkejut lantaran melihat sang cucu sudah jadi mayat.

Dalam penggalan cerita tersebut, A disebut sudah dalam kondisi tinggal tulang belulang alias menjadi kerangka.

Kekagetan bude dan kakek bertambah tatkala mereka mendengar penjelasan dari orangtua A.

Diceritakan ibunda A, anaknya sudah meninggal empat bulan lalu lantaran dirukiah karena nakal.

Alasan orangtua A merukiah menurut penuturan ibunda adalah karena A nakal.

Hal tersebut diyakini orangtua A karena kesaksian tetangganya yang menyebut bahwa A kerasukan genderuwo sehingga selama ini kerap bertingkah nakal.

Masih berdasarkan cerita viral tersebut, orangtua A pun akhirnya menuruti perintah tetangganya agar menenggelamkan A di dalam bak hingga meninggal.

Setelah A tak bernyawa, jasad A dibaringkan di tempat tidur dan berharap A akan bangun kembali lantaran roh jahat genderuwo sudah pergi.

Cerita mengenai kematian A yang beredar di media sosial akhirnya ditanggapi pihak kepolisian setempat.

Kapolres Temanggung AKBP Benny Setyowadi buka suara atas penemuan mayat bocah SD berinisial A.

Saat ditemukan warga, kondisi mayat bocah A sudah mengering, tinggal kulit dan tulang saja.

Mayat juga tidak dikubur layaknya mayat manusia pada umumnya.

Atas penemuan mayat A, pihak kepolisian segera bertindak.

( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved