Berita Terkini Nasional
Sosok Perwira TNI yang Cegat Jenderal Gatot Saat Ziarah karena Tak Lakukan Prokes
Berikut ini, sosok Perwira TNI yang cegat Jenderal Gatot saat ziarah karena tak lakukan prokes alias protokol kesehatan Covid-19.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Berikut ini, sosok Perwira TNI yang cegat Jenderal Gatot saat ziarah karena tak lakukan prokes alias protokol kesehatan Covid-19.
Perwira TNI itu adalah Kolonel Ucu Yustiana.
Ucu pernah menjadi sorotan karena aksinya mencegat Jenderal Gatot Nurmantyo yang hendak berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata bersama para purnawirawan.
Aksi Kolonel Ucu Yustiana jadi sorotan karena berani mencegat Jenderal Gatot Nurmantyo yang pernah jadi mantan atasannya di TNI AD.
Kini, 17 bulan setelah aksi beraninya mencegat mantan Panglima TNI, nasib Kolonel Ucu Yustiana mendapat jabatan baru.
Baca juga: Jenderal Dudung Dilaporkan Atas Dugaan Penistaan Agama, Panglima TNI Akan Tindaklanjuti
Sosok Kolonel Ucu sempat mencuat ke publik, setelah aksinya tersorot kamera yang berani mengadang mantan atasannya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.
Aksi tersebut terjadi pada September 2020.
Dalam video yang tersebar, Kolonel Ucu nampak tenang memberi penjelasan kepada Jenderal Gatot.
Ternyata Jenderal Gatot sempat dicegah masuk ke kompleks pemakaman, karena dianggap tidak melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.
Kolonel Ucu sempat membungkukkan tubuhnya saat berbicara dengan Gatot.
Baca juga: Nasib Perwira TNI Cegat Jenderal Gatot yang Hendak Ziarah, Kini Tinggalkan Jabatan Dandim
Padahal Gatot beberapa kali terpantau berbicara sambil mengacung-acungkan jari telunjuk ke Kolonel Ucu.
Namun Kolonel Ucu berdalih, pihaknya hanya menjalankan tugas dan tidak bermaksud untuk melarang Gatot dan purnawirawan untuk berziarah ke makam pahlawan.
Setelah 17 bulan berlalu kejadian tersebut berikut kabar terbaru Kolonel Ucu.
Perombakan struktur organisasi di tubuh militer khususnya di TNI AD terus dilakukan.
Kali ini giliran dua pejabat di Kodam Jaya/Jayakarta yang diganti.
Jabatan yang diganti adalah Asisten Perencanaan Kodam (Asrendam) dan Kepala Zeni Kodam.
Dikutip Tribun Lampung dari siaran resmi Kodam Jaya, serah terima jabatan itu dipimpin langsung oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto bertempat di Aula Ahmad Yani Makodam Jaya, Selasa (08/02/2022).
Ternyata Kolonel Ucu menempati posisi barunya sebagai Asrendam Jaya, mengantikan posisi yang ditinggalkan Kolonel Inf Erwin.
Sedangkan Kazidam Jaya dari Kolonel Czi Mahfud Ghozali kepada Letnan Kolonel Czi Agus Iskarman.
Sosok Kolonel Ucu
Lantas, siapa sebenarnya Kolonel Ucu Yustia?
Melansir Surya.co.id, Kolonel Ucu merupakan perwira TNI dengan tanda pangkat tiga bunga kuning.
Kolonel Ucu ternyata belum lama menjabat Dandim Jaksel. Terhitung, baru tiga bulan ia menjabat Komandan Kodim 0504 Jakarta Selatan.
Perwira infanteri ini mengggantikan seniornya, Kolonel (Arhanud) Tony Aris Setyawan pada 7 Juli 2020 lalu.
Sebelum menjabat Komandan Kodim 0504/JS, Ucu Yustiana adalah Asisten Perencanaan (Asren) Kepala Staf Divisi Infanteri (Kasdivif) 1 Kostrad di Cilodong, Markas Pasukan Infanteri Kostrad TNI AD.
Divisi Infanteri 1 Kostrad adalah Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI AD yang dibentuk secara khusus dan berkedudukan di bawah Panglima TNI.
Di Cilodog, atasan Kolonel Ucu adalah Mayor Jenderal TNI Dedy Kusmayadi.
Dedi pernah menjadi bawahan saat Gatot secara berurutan menjabat Panglima Komando Cabang Srategis Angkatan Darat (2013–2014), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2014–2015).
Tugas pokok pasukan ini sebagai penindak awal terhadap troubel spot yang terjadi di wilayah tertentu untuk melaksanakan operasi berdiri sendiri atau membantu komando operasional lainnya baik dalam Operasi Militer Perang (OMP) atau Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Sebelum menjabat sebagai Asren Kasdivif 1 Kostrad, Kolonel Inf Ucu sempat menjabat Komandan Batalyon Infanteri 134/Tuah Sakti (2015-2016).
Kala itu, Gatot masih menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia (2015–2017).
Saat ini Batalyon Infanteri 134/Tuah Sakti berubah nama menjadi Batalyon Infanteri Raider Khusus 136/Tuah Sakti yang bermarkas di Kepulauan Riau, Batam.
Batalyon Raider Khusus memiliki kemampuan bertempur di darat maupun di laut, karena disposisi pasukan yang tersebar di pulau-pulau terluar di Indonesia wilayah Kepulauan Riau.
Artikel ini telah tayang di palembang.tribunnews.com