Kesehatan

Halo Dokter, Krim Abal-abal: Kenali Cirinya dan Dampak Buruknya Bagi Kulit

Beberapa kali ditemukan oknum-oknum yang menjual krim abal-abal, yakni krim yang dibuat dari bahan-bahan yang tidak dibolehkan. 

Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
dr Zahra Ayu Lukita Sari Sp.KK. Krim Abal-abal: Kenali Cirinya dan Dampak Buruknya Bagi Kulit 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Beberapa kali ditemukan oknum-oknum yang menjual krim abal-abal, yakni krim yang dibuat dari bahan-bahan yang tidak dibolehkan. 

dr Zahra Ayu Lukita Sari Sp.KK dari Rumah Sakit Hermina Lampung mengatakan, agar tidak terjebak membeli krim abal-abal sebaiknya beli krim di dokter.

Kalau tidak mau ke dokter, bisa beli krim di luar dengan memperhatikan nomor BPOM.

Kalau ada nomor BPOM, cek nomor BPOM itu diinternet untuk memastikan itu benar adalah nomor BPOM.

Sebab nomor BPOM bisa saja asal-asalan dibuat.

Selain mengecek nomor BPOM, cek juga komposisi krim tersebut. 

Kalau ternyata krim itu dimasukan ke dalam kemasan polos, biasanya itu adalah krim racikan.

Pastikan ada dokter yang bertanggung jawab atas krim itu. 

Cara itu bisa juga dilakukan untuk lotion abal-abal.

Jangan salah lotion juga ada yang abal-abal.

Baca juga: Halo Dokter Bagaimana Cara Atasi Dampak Penggunaan Steroid

Salah satu lotion dan krim abal-abal itu adalah yang menggunakan bahan steroid untuk memutihkan.

Ada juga krim untuk menghilangkan jerawat. 

Padahal sebenarnya steroid tidak boleh digunakan untuk memutihkan dan menghilangkan jerawat. 

Steroid adalah obat yang boleh digunakan untuk kasus tertentu dengan dosis yang ringan, dalam jangka waktu tertentu, dan di bawah pengawasan dokter.

Kasus tertentu itu misalnya melasma, dermatitis, psoriasis, dan kebotakan tahap awal.

Penggunaan steroid untuk krim atau lotion pemutih dan untuk mengobati jerawat bisa menimbulkan dampak pada kulit.

Dampak ini yang membuat pengguna krim dan lotion itu baru menyadari kalau krim dan lotion yang digunakan mengandung steroid. 

Sebab secara fisik krim dan lotion mengandung steroid sama dengan krim dan lotion lain, yang membuat kita tidak bisa mengetahui krim atau lotion mengandung steroid atau tidak hanya dengan melihat fisik.

Dampak penggunaan krim atau lotion mengandung steroid seperti timbul red skin atau kulit kemerahan, urat-urat halus, kumis dan jenggot halus, serta stretch mark. 

"Saya sering bertemu dengan pasien masih berusia muda yang ingin memiliki kulit putih menggunakan lotion mengandung steroid. Akibatnya timbul stretch mark di kulitnya karena penggunaan lotion itu," kata Owner HiGlow Skin & Laser Clinic itu.

Namun kapan stretch mark, red skin, urat halus, serta kumis dan jenggot halus muncul tidak bisa dipastikan.

Tergantung seberapa kuat steroid yang digunakan.

Semakin kuat steroid yang digunakan maka akan lebih cepat munculnya. 

Jika steroid terus menerus digunakan dalam jangka waktu lama, steroid akan diabsorpsi tubuh dan akan merasakan dampak yang sama seperti jika mengonsumsi obat steroid minum dalam jangka panjang, seperti diabetes melitus, dan penyakit hormonal. 

Agar dampak tersebut tidak dirasakan, Anggota Perdoski Cabang Bandar Lampung itu kerap memberikan edukasi terhadap pasiennya. Edukasi ini pun diberikan kepada pasien yang sudah terlanjur merasakan dampaknya seperti stretch mark, red skin, urat halus, serta jenggot, dan kumis halus.

Salah satu edukasinya yaitu tidak semua dampak steroid bisa dihilangkan dengan cepat.

Ada yang menetap dan sulit dihilangkan, yakni stretch mark.

Kemudian ada dampak yang bisa dihilangkan namun butuh waktu lama yakni urat, jenggot, dan kumis halus.

Dokter akan memberikan upaya untuk mengatasi dampak tersebut, sekaligus dokter akan melepaskan krim atau lotion mengadung steroidnya dan mengganti dengan krim atau lotion lain. 

Namun yang harus diketahui, ketika krim atau lotion diganti, tidak akan merasakan efek yang sama ketika menggunakan krim atau lotion yang mengandung steroid.

Seperti putihnya lebih lama, atau mungkin kulitnya akan kusam dahulu.

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved