Lampung Selatan

Ibu dan Anak Antre Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Penengahan Lampung Selatan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag)  Lampung Selatan menggelar operasi pasar minyak goreng

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: soni
Tribun Lampung/Dominius D Barus
Ibu dan Anak Antre Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Penengahan Lampung Selatan 

 

 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN-Menyikapi ketersedian minyak goreng yang mulai langka di pasaran dan harganya yang mahal, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag)  Lampung Selatan menggelar operasi pasar minyak goreng Rp 14 ribu dalam lokasi arena Musrenbang Kecamatan Penengahan di Desa Rawi, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, Rabu (16/2/2022).

Disperindag Lampung Selatan menyediakan 500 liter minyak merek Domus dalam operasi pasar di Musrenbang itu.

Pantauan di lokasi banyak sekali ibu yang membawa anaknya mengantre untuk mendapatkan minyak goreng.

Panitia membuat pembatas dengan seutas tali rafia  untuk menjaga jarak warga yang akan ikut operasi pasar, agar tidak menimbulkan kerumunan warga

Panitia juga melakukan pengecekan suhu tubuh dengan menggunakan thermogun terhadap masyarakat yang akan membeli minyak goreng tersebut.

Panitia juga selalu mengimbau melalui pengeras suara untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes).

Warga Desa Rawi, Mariana, mengatakan dirinya sengaja antre saat operasi pasar tersebut.

"Saya sengaja datang ke operasi pasar minyak ini. Karen sudah 3 bulanan nggak dapat minyak. Di warung-warung sekitaran rumah juga sudah nggak ada," kata Mariana, pada Rabu (16/2/2022)

"Ya kalaupun dapat minyak ya terpaksa diirit. Dicukup-cukupin," jelasnya.

Mariana mengatakan dirinya terakhir kali membeli minyak dengan harga Rp 45 ribu ukuran 2 liter.

"Tapi abis itu susah lagi nyari minyak," katanya.

Warga Desa Rawi lainnya bernama Yohana mengatakan dirinya juga kesuliran mendapatkan minyak.

"Saya juga susah dapetin minyak. Udah nyari-nyari juga di minimarket di pasar tradisonal juga nggak dapat. Makanya pas denger ada operasi pasar di Desa Rawi ini, saya langsung ke sini," jelasnya.

"Di operasi pasar ini kita (warga) hanya boleh membeli 1 liter/pcs (kemasa). Jadi satu orang cuma boleh beli 1 dan nanti diujung kita diberi tanda di jari kita menggunakan tinta," katanya.

Salah satu panitia operasi pasar mengatakan warga hanya boleh membeli 1 pcs atau kemasan saja.

"Warga hanya boleh membeli 1 pcs atau kemasan ukuran 1 liter. Kita sudah pasang pembatas dari tali plastik agar tidak terjadi kerumunan. Dan warga yang sudah membeli kita berikan tanda dengan menggunakan tinta. Agar tida terjadi pembelian minyak yang dobel," katanya

Widya asal Desa Banyu Uirp mengatakan terakhir kali ia membeli minyak harga Rp 14 ribu di minimarket tapi itu sudah lama banget.

"Harapannya ya minyak bisa murah kembali. Tapi kalo murah juga tapi langka seperti ini ya buat apa. Inikan katanya sekarang lagi Omicron, tapi liat aja sekarang warganya disuruh ngantri-ngantri begini," katanya

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Baca juga: Warga Antre untuk Mendapatkan Minyak Goreng, Jalan Tejoagung di Metro Timur Jadi Macet Parah

 

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved