Lampung Selatan
Harga Tahu dan Tempe di Jati Agung Lampung Selatan Masih Stabil
Seperti di pasar tradisional yang ada di Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, harga tahu dan tempe masih stabil.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Kenaikan harga kedelai tak lantas membuat harga tahu dan tempe di Lampung Selatan melambung.
Seperti di pasar tradisional yang ada di Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, harga tahu dan tempe masih stabil.
Sejumlah pedagang mengaku tidak keberatan jika harga kedelai naik.
Kalaupun harga kedelai naik, mereka biasanya memperkecil ukuran tahu dan tempe buatannya.
Tati, pedagang tempe di Pasar Jatimulyo, mengaku saat ini masih menjual tempe dan tahu seharga Rp 5.000 per tiga buah.
Baca juga: Distributor Kesulitan Jual Kedelai Dampak Harga Kedelai Naik
"Kalau saat ini harga masih normal. Belum ada kenaikan harga ya," kata Tati, Minggu (20/2/2022)
"Kalau harga tempe Rp 5.000 dapat tiga. Kalau tahu ada yang harga Rp 7.000 ukuran besar. Kalau yang ukuran kecil, harganya ada yang Rp 4.000," jelasnya.
Senada dikatakan Wati, pedagang tempe di Pasar Jatimulyo.
Wati menjelaskan, jika terjadi kenaikan harga kedelai, biasanya produsen tempe mengurangi ukurannya.
"Biasanya kalau terjadi kenaikan harga kedelai, dari produsen tempe atau tahunya ukurannya dikecilin atau kedelainya dikurangin. Kalau kita mah yang menjual ikut harga yang dari produsennya," ujarnya.
Wati mengatakan, saat ini belum terjadi penurunan pembeli.
Namun, ia mengurangi jumlah tempe yang dijual.
"Kalau penurunan jumlah pembeli sih belum ada ya, Mas. Masih seperti biasa. Tapi memang dari semenjak Covid ini saya sudah mengurangi stok jualan," ujarnya.
"Yang tadinya saya bisa jual 30 kg sehari, sekarang cuma 15 kg sehari. Takut tempenya udah semangit. Kalau sudah semangit, orang udah nggak mau beli," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )