Tanggamus

BPOM Bandar Lampung Pantau Jajanan Anak di 80 Sekolah se-Tanggamus Lampung

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandar Lampung memantau 80 sekolah, dua kecamatan dan dua pasar di Tanggamus.

Editor: Kiki Novilia
kompas.com
Ilustrasi jajanan anak. BPOM Bandar Lampung Pantau Jajanan Anak di 80 Sekolah se-Tanggamus Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bandar Lampung memantau 80 sekolah, dua kecamatan dan dua pasar di Tanggamus.

Pemantauan tersebut demi menjaga keamanan jajanan anak serta edukasi ke masyarakat. 

Menurut Sukriadi Darma, Kepala BPOM Bandar Lampung, pengawasannya melibatkan instansi terkait dari Dinas Pendidikan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Hal itu dalam rangka mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat sehingga mampu mendorong pertumbuhan generasi bangsa yang berkualitas. 

"Sebagai aparat pemerintah diharapkan kita dapat berdaya guna bagi masyarakat di dalam menjaga obat dan makanan yang aman demi pembangunan kesehatan di Tanggamus," ujar Darma, Kamis (24/2/2022). 

Baca juga: Kepala Kesbangpol Tanggamus Meninggal saat Jadi Imam Salat Subuh

Lanjutnya, pembinaan ini diadakan dalam Forum Advokasi Komitmen Pemda dan Lintas Sektor Program Nasional Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Dengan tujuan membentuk desa pangan aman, pasar pangan aman dari bahan berbahaya yang berbasis komunitas dan pangan jajanan anak usia sekolah aman.

Langkahnya menggugah komunitas desa, komunitas pasar, dan komunitas sekolah agar dapat berdaya, berpartisipasi, dan mandiri dalam pembinaan dan pengawasan keamanan pangan di komunitasnya masing-masing.

"Kita jadikan sarana untuk menghidupkan kembali semangat untuk mewujudkan obat dan pangan yang aman," tambah Darma. 

Ia minta komitmen pemerintah daerah untuk mengawal keberlanjutan program pada desa, pasar, dan sekolah yang telah diinterverensi dan mereplikasi program di kabupaten dan kota.

Baca juga: Napi di Lapas Tanggamus Lampung Dapat Pelatihan Buat Ikan Asap dan Siomay

Target intervensi di Tanggamus ada dua kecamatan yaitu Kecamatan Gisting, di dalamnya Pekon Campang, Pekon Purwodadi, Pekon Gisting Atas

Lalu di Kecamatan Sumber Rejo, yakni Pekon Argomulyo. Dua pasar yakni Pasar Gisting dan Pasar Kota Agung, dan 80 sekolah.

Sementara itu menurut Bupati Tanggamus Dewi Handajani selama ini ada beberapa temuan kasus penyalahgunaan bahan berbahaya dalam pangan. 

Di antaranya penggunaan boraks dalam mie basah, penggunaan formalin dalam makanan jajanan dan penggunaan Rhodamin B atau pewarna pakaian dalam makanan cemilan. 

"Temuan ini menunjukkan kesadaran produsen makanan agar tidak menggunakan bahan kimia berbahaya perlu diingatkan kembali. Dan dari sisi kebersihan masih perlu ditingkatkan agar makanan tidak tercemar bakteri," kata Dewi.

Ia mengimbau kepada segenap elemen masyarakat baik produsen maupun konsumen untuk bersama-sama peduli dan waspada terhadap penggunaan pangan, utamakan gunakan yang aman. 

"Kepada BPOM Lampung, saya berharap kegiatan semacam ini terus dikembangkan terutama di kalangan anak-anak sekolah yang merupakan tumpuan pembangunan di masa depan," ujar Dewi. 

Ia mengaku, dalam usia pertumbuhan, seorang membutuhkan gizi yang seimbang seperti kalsium, bitamin D, protein, serat, antioksidan dan zat besi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak. 

( Tribunlampung.co.id / Tri Yulianto )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved