Bandar Lampung

Wagub Nunik Klaim Tengah Usut Asal Limbah Oli di Pesisir Teluk Lampung

Wagub Lampung Chusnunia Chalim mengklaim pihaknya sudah melakukan langkah penelusuran terkait temuan limbah berbentuk minyak yang menyerupai oli.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Vincensius Soma Ferrer
Ilustrasi - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (kanan) bersama Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana. Wagub Nunik klaim tengah usut asal limbah oli di Pesisir Teluk Lampung. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengklaim pihaknya sudah melakukan langkah penelusuran terkait temuan limbah berbentuk minyak yang menyerupai oli yang baru-baru ini ditemukan di pesisir Pantai Teluk Lampung di area Bandar Lampung baru-baru ini.

"Ya dinas terkait sudah melakukan langkah-langkah yang memang harus dilakukan," kata Nunik, sapaan akrab Chusnunia Chalim, Kamis (10/3/2022).

Menurutnya penelusuran berhubungan dengan asal muasal limbah yang ditemukan.

Namun, saat ditanya hasil temuan, Nunik mengelak pertanyaan tersebut.

"Kalau pencemaran yang itu, tidak bisa langsung disampaikan. Tidak bisa ketemu, langsung disampaikan o itu misalnya," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, warga kawasan pesisir mengeluhkan adanya pencemaran limbah di kawasan Teluk Lampung.

Limbah yang mencemari kawasan pesisir diduga oli yang sengaja dibuang ke kawasan pantai Panjang.

Lokasinya di sepanjang jalan Teluk Malaka, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.

Pencemaran limbah terjadi berbatasan langsung dengan pemukiman warga.

Pantauan Tribunlampung.co.id, kondisi limbah yang mencemari pesisir pantai Teluk itu terjadi itu kurang lebih 10 meter dari bibir pantai menuju tengah laut. 

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Panjang Bandar Lampung Tembus Rp 62 Ribu per Kg

Menurut Amin warga setempat, pencemar sudah terjadi empat hari ini.

Pencemaran pantai bersinggungan langsung dengan pemukiman warga tersebut setidaknya telah terjadi sejak empat hari terakhir. 

"Ini (pencemaran limbah) hampir 4 hari ini, kemungkinan limbah datang dari tengah laut, terus dibawa ombak sampai ke tepian pantai," kata Amin, saat ditemu Tribunlampung.co.id, dilokasi, Rabu (9/3/2022).

Amin yang sehari-hari sebagai Nelayan ini mengeluhkan adanya limbah oli tersebut.

Sebab, kata dia, dampak dari limbah tersebut mengurangi tangkapan ikan sekaligus mencemari lingkungan disekitar pemukiman warga. 

Untuk itu, dia berharap agar instansi terkait bisa mengatasi pencemaran ini. 

"Harus ada gerak cepak dari pemerintah, ini ikan-ikan pada teler sampai mati warga juga jelas kahwatir," jelasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung Ketut Romeo langsung turun memantau kondisi tersebut.

Kepada awak media, dia mengaku menyesalkan adanya limbah yang mencemari pesisir pantai Teluk Lampung ini.

"Saya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa disini ada limbah, ini dampaknya sangat besar untuk nelayan," kata Ketut Romeo.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lampung itu mengaku akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung mengenai ihwal tersebut.

Dia meminta Pemerintah Provinsi Lampung mengusut tuntas polemik limbah tersebut.

"Siapapun yang membuang limbah ini baik sengaja maupun tidak sengaja harus kita tindak, kalo dia perusahaan kita cabut izin usahanya, kalo dia kapal cabut izin berlayarnya," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer/Kiki Adipratam)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved