Bandar Lampung

Kesedihan Pedagang Pasar Cimeng karena Kios Terbakar, Pedagang: Bantuan Materil Sangat Berarti

Para pemilik kios hanya bisa meratap dan mengais barang-barang yang mungkin tersisa di reruntuhan kebakaran.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Vincensius Soma Ferrer
Kesedihan pedagang Pasar Cimeng karena kios terbakar. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sejumlah kios Pasar Tempel Cimeng, Kota Bandar Lampung, terbakar pada Rabu (16/3/2022) sore.

Tak ada satupun barang dagangan yang berhasil diselamatkan.

Para pemilik kios hanya bisa meratap dan mengais barang-barang yang mungkin tersisa di reruntuhan kebakaran, Kamis (17/3/2022).

Para pemilik kios terlihat memandang sedih puing-puing kebakaran.

Kios beserta barang dagangan mereka telah jadi abu.

Mereka meratap dan tak menyangka kebakaran itu telah menghanguskan seluruh barang dagangan mereka.

Sebagian besar dari pedagang terlihat menangis saat memandangi kios tersebut.

Beberapa di antaranya, berusaha mengais-ais di antara sisa-sisa kebakaran berharap menemukan barang yang masih bisa diselamatkan.

"Tidak ada yang tersisa, semua hangus. Paling tidak, masih bisa mendapatkan material yang kemungkinan masih bisa digunakan kembali untuk membangun kios lagi," kata Junaidi, salah satu pedagang.

Ia mengatakan, itulah tempatnya mencari uang.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Kemasan di Bandar Lampung Rp 24.700 per Liter

Kini ia tidak tahu lagi harus bagaimana.

Sampai siang para pedagang terlihat masih sibuk mengais di puing-puing kebakaran itu.

Mereka tak peduli tangan dan kaki mereka kotor menghitam karena aktivitas mengais tersebut.

Sayangnya tidak ada barang yang masih bisa diselamatkan.

Hanya bahan-bahan logam yang bisa mereka sisihkan.

Barang dagangan dan barang berharga lainnya telah habis dilalap api.

Junaidi menuturkan, kerugian di setiap kios ditaksir mencapai puluhan hingga ratusan juta.

"Kerugian pasti tiap kios berbeda, karena yang dijual kan berbeda, mulai dari sayur, buah hingga sembako. Saya sendiri berjualan sembako, kerugian bisa mencapai Rp 300 juta," sebutnya.

Para pedagang ini pun berharap adanya uluran bantuan kepada mereka untuk memperoleh modal dan sarana dagang lagi.

"Semoga mendapat bantuan, bantuan berupa materil sangat berarti bagi kami, berapapun nominalnya. Itu karena kita juga punya keluarga yang harus diberi makan," kata para pedagang.

Semakin siang semakin ramai warga berdatangan untuk membantu mengais.

Mulai dari anak-anak, petugas linmas hingga pedagang lain.

Saat hari mulai siang, para pemilik kios nampak menyisihkan sejumlah buah-buahan yang sudah terbakar.

Mereka memilih satu dua jenis buah yang masih memungkinkan untuk dimakan, seperti bengkoang dan lainnya.

"Rara bengkoang bakar ini kok kayak singkong bakar yang setengah matang," kata seorang pedagang korban kebakaran lainnya.

(Tribunlampung.co.id/vincensius soma)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved